Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur meresmikan pembangunan hunian sementara (huntara) untuk penyintas bencana Gunung Semeru tahap III dalam rangka Bakti Pramuka Peduli Semeru yang bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Kabupaten Lumajang, Jumat.
"Kami terus ambil bagian dalam upaya penanganan dan pemulihan usai bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru beberapa waktu lalu yang mengakibatkan banyak rumah warga tertimbun lahar dingin, sehingga warga harus mengungsi," kata Ketua Kwarda Pramuka Jatim Arum Sabil di Lumajang.
Ia mengatakan pihaknya berusaha ikut serta dalam penanganan bencana untuk membantu pemerintah dan meringankan beban penyintas APG Gunung Semeru.
Menurut ia, program pembangunan hunian sementara dalam bentuk Bakti Pramuka Peduli Semeru diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur bersama Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Lumajang dan Kwarcab se Jawa Timur.
"Dengan harapan apa yang dilakukan oleh gerakan Pramuka akan bermanfaat bagi masyarakat yang telah terdampak erupsi Gunung Semeru," tuturnya.
Ia menjelaskan Pramuka Jatim berperan aktif dalam ikut serta menjadi pelopor pelestarian lingkungan hidup dengan ikut menjaga tanah, air, udara, satwa dan hutan sebagai bentuk dari pengalaman salah satu butir Dasa Darma yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
"Memaknai Hari Kebangkitan Nasional, maka kita harus memiliki semangat yang sama walaupun peran berbeda-beda. Singsingkan lengan bajumu, gelorakan semangatmu, bangunlah jiwa ragamu, kuatkan mentalmu, asahkan pikiranmu dan perkuat imanmu," katanya.
Tidak hanya itu, Arum Sabil juga terus mendorong anak-anak muda, kader-kader Pramuka karena menjadi pelopor di garda terdepan sebagai penemu, pencipta dan penggagas dalam penguatan kemandirian dan kedaulatan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pertahanan negara.
Pihak Pramuka Jatim juga memastikan bahwa kehadiran gerakan Pramuka telah dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah karena hal tersebut sesuai komitmen "Berbakti Tanpa Henti".
"Pramuka Jawa Timur terus berbakti tiada henti untuk negeri selalu hadir membantu masyarakat. Seperti saat wabah COVID-19 melanda negeri ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami terus ambil bagian dalam upaya penanganan dan pemulihan usai bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru beberapa waktu lalu yang mengakibatkan banyak rumah warga tertimbun lahar dingin, sehingga warga harus mengungsi," kata Ketua Kwarda Pramuka Jatim Arum Sabil di Lumajang.
Ia mengatakan pihaknya berusaha ikut serta dalam penanganan bencana untuk membantu pemerintah dan meringankan beban penyintas APG Gunung Semeru.
Menurut ia, program pembangunan hunian sementara dalam bentuk Bakti Pramuka Peduli Semeru diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur bersama Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Lumajang dan Kwarcab se Jawa Timur.
"Dengan harapan apa yang dilakukan oleh gerakan Pramuka akan bermanfaat bagi masyarakat yang telah terdampak erupsi Gunung Semeru," tuturnya.
Ia menjelaskan Pramuka Jatim berperan aktif dalam ikut serta menjadi pelopor pelestarian lingkungan hidup dengan ikut menjaga tanah, air, udara, satwa dan hutan sebagai bentuk dari pengalaman salah satu butir Dasa Darma yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
"Memaknai Hari Kebangkitan Nasional, maka kita harus memiliki semangat yang sama walaupun peran berbeda-beda. Singsingkan lengan bajumu, gelorakan semangatmu, bangunlah jiwa ragamu, kuatkan mentalmu, asahkan pikiranmu dan perkuat imanmu," katanya.
Tidak hanya itu, Arum Sabil juga terus mendorong anak-anak muda, kader-kader Pramuka karena menjadi pelopor di garda terdepan sebagai penemu, pencipta dan penggagas dalam penguatan kemandirian dan kedaulatan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pertahanan negara.
Pihak Pramuka Jatim juga memastikan bahwa kehadiran gerakan Pramuka telah dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah karena hal tersebut sesuai komitmen "Berbakti Tanpa Henti".
"Pramuka Jawa Timur terus berbakti tiada henti untuk negeri selalu hadir membantu masyarakat. Seperti saat wabah COVID-19 melanda negeri ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022