PT Jasa Raharja dan Pemerintah Kota Surabaya memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) di Kantor Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
"Hari ini santunan korban meninggal langsung diberikan oleh Pak Dirut Jasa Raharja. Kami dari Pemkot Surabaya semalam sudah mengunjungi semua pasien yang ada di rumah sakit, baik rumah sakit di Mojokerto, rumah sakit di Sidoarjo, maupun rumah sakit di Gresik," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat pemberian santunan.
Bukan hanya santunan dari Jasa Raharja, Wali Kota Eri Cahyadi juga akan menanggung biaya perawatan dan pengobatan korban selamat dalam tragedi nahas di Jalan Raya Tol Sumo KM 712+400 A di Desa Penompo Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto pada Senin (16/5) pagi.
Bersama Dirut Jasa Raharja, Eri menyalami sekaligus memberikan semangat kepada satu persatu keluarga korban. Suasana Kantor Kelurahan Benowo pun berubah menjadi haru, saat Wali Kota Eri Cahyadi bersama istrinya Rini Indriyani berusaha menenangkan sembilan perwakilan dari keluarga korban kecelakaan agar tabah menghadapi musibah tersebut.
Wali Kota Eri juga menyampaikan kepada keluarga korban untuk tidak khawatir soal pengobatan dan biaya perawatan di rumah sakit karena Pemerintah Kota Surabaya juga memberikan pendampingan hingga korban selamat dinyatakan sembuh.
"Tadi saya sampaikan di setiap RS juga ada perwakilan Pemkot Surabaya, sehingga saya minta keluarga untuk tenang, saat berada di RS ketika membutuhkan apapun tinggal colek saja perwakilan pemkot di sana," kata dia.
Selain itu, kata Eri, pihaknya juga akan melakukan pendampingan "trauma healing" kepada para keluarga. "Insya Allah ketika ada yang ditinggalkan orang tuanya, maka menjadi kewajiban Pemkot Surabaya memberikan jaminan untuk terus mendapatkan pendidikan sampai yang paling tinggi," kata Cak Eri.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengatakan, setelah mendengar adanya informasi kecelakaan maut tersebut, bersama Dirlantas Polda Jatim segera melakukan evakuasi sehingga korban selamat yang mengalami luka parah bisa segera ditangani di RS terdekat.
"Pada kesempatan kali ini Pak Wali Kota Surabaya hadir untuk memberikan bantuan secara simbolis. Seperti yang disampaikan Pak Wali, kita bersama-sama membantu keluarga korban karena kebanyakan keluarga korban bahkan ada yang sampai kehilangan 5 dan 4 orang anggota keluarga," kata Rivan.
Rivan juga menyampaikan bahwa tidak hanya memberikan bantuan berupa santunan, tetapi juga membantu untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dengan memberikan pelatihan dan sebagainya agar keluarga yang ditinggalkan bisa "survive" pascakejadian tersebut.
Pada kesempatan ini, lanjut Rivan, Jasa Raharja memberikan santunan kepada masing-masing korban meninggal dunia senilai Rp50 juta, sedangkan untuk korban luka-luka senilai Rp20 juta.
"Bantuan ini tidak menjadi batas maksimal karena kami telah berintegrasi dan berkolaborasi dengan BPJS, artinya yang digunakan pertama adalah santunan dari Jasa Raharja, kemudian bisa ditingkatkan kalau misal dirasa kurang bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan," kata dia.
Bus Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin (16/5) pagi. Informasi dari pihak kepolisian untuk sementara korban tewas kecelakaan sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalai luka-luka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Hari ini santunan korban meninggal langsung diberikan oleh Pak Dirut Jasa Raharja. Kami dari Pemkot Surabaya semalam sudah mengunjungi semua pasien yang ada di rumah sakit, baik rumah sakit di Mojokerto, rumah sakit di Sidoarjo, maupun rumah sakit di Gresik," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat pemberian santunan.
Bukan hanya santunan dari Jasa Raharja, Wali Kota Eri Cahyadi juga akan menanggung biaya perawatan dan pengobatan korban selamat dalam tragedi nahas di Jalan Raya Tol Sumo KM 712+400 A di Desa Penompo Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto pada Senin (16/5) pagi.
Bersama Dirut Jasa Raharja, Eri menyalami sekaligus memberikan semangat kepada satu persatu keluarga korban. Suasana Kantor Kelurahan Benowo pun berubah menjadi haru, saat Wali Kota Eri Cahyadi bersama istrinya Rini Indriyani berusaha menenangkan sembilan perwakilan dari keluarga korban kecelakaan agar tabah menghadapi musibah tersebut.
Wali Kota Eri juga menyampaikan kepada keluarga korban untuk tidak khawatir soal pengobatan dan biaya perawatan di rumah sakit karena Pemerintah Kota Surabaya juga memberikan pendampingan hingga korban selamat dinyatakan sembuh.
"Tadi saya sampaikan di setiap RS juga ada perwakilan Pemkot Surabaya, sehingga saya minta keluarga untuk tenang, saat berada di RS ketika membutuhkan apapun tinggal colek saja perwakilan pemkot di sana," kata dia.
Selain itu, kata Eri, pihaknya juga akan melakukan pendampingan "trauma healing" kepada para keluarga. "Insya Allah ketika ada yang ditinggalkan orang tuanya, maka menjadi kewajiban Pemkot Surabaya memberikan jaminan untuk terus mendapatkan pendidikan sampai yang paling tinggi," kata Cak Eri.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengatakan, setelah mendengar adanya informasi kecelakaan maut tersebut, bersama Dirlantas Polda Jatim segera melakukan evakuasi sehingga korban selamat yang mengalami luka parah bisa segera ditangani di RS terdekat.
"Pada kesempatan kali ini Pak Wali Kota Surabaya hadir untuk memberikan bantuan secara simbolis. Seperti yang disampaikan Pak Wali, kita bersama-sama membantu keluarga korban karena kebanyakan keluarga korban bahkan ada yang sampai kehilangan 5 dan 4 orang anggota keluarga," kata Rivan.
Rivan juga menyampaikan bahwa tidak hanya memberikan bantuan berupa santunan, tetapi juga membantu untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dengan memberikan pelatihan dan sebagainya agar keluarga yang ditinggalkan bisa "survive" pascakejadian tersebut.
Pada kesempatan ini, lanjut Rivan, Jasa Raharja memberikan santunan kepada masing-masing korban meninggal dunia senilai Rp50 juta, sedangkan untuk korban luka-luka senilai Rp20 juta.
"Bantuan ini tidak menjadi batas maksimal karena kami telah berintegrasi dan berkolaborasi dengan BPJS, artinya yang digunakan pertama adalah santunan dari Jasa Raharja, kemudian bisa ditingkatkan kalau misal dirasa kurang bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan," kata dia.
Bus Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin (16/5) pagi. Informasi dari pihak kepolisian untuk sementara korban tewas kecelakaan sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalai luka-luka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022