Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menggenjot pembangunan infrastruktur desa mulai dari program peningkatan jalan, penambahan penerangan jalan umum (PJU), program perbaikan fasilitas olahraga, serta kebijakan yang berorientasi pada kemajuan ekonomi desa.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Senin, menyampaikan salah satu kebijakan yang kini dirasakan desa adalah adanya Bantuan Keuangan Khusus (BKK) desa.
Dari anggaran BKK ini, bupati mendorong pemerintah desa di Sidoarjo berlomba-lomba membangun perekonomian desanya masing-masing baik itu melalui pengelolaan BUMDes maupun unit usaha lainnya.
"Kemajuan daerah tergantung dari kemajuan desa. Oleh sebab itu, kami mendorong dan memberikan dukungan melalui anggaran yang bisa dikelola pemdes untuk mengembangkan potensi ekonomi desa," katanya.
Ia mengatakan terdapat 322 desa di Sidoarjo dengan beragam potensi yang dimiliki.
Sejak awal dilantik, bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu sudah menunjukkan komitmen membangun desa agar ekonomi kerakyatan tumbuh mellaui program yang digulirkan untuk desa.
Program tersebut lebih banyak fokus pada mendukung berkembangnya sektor ekonomi kerakyatan seperti program kredit murah “Kurda Sayang” yang kini dinikmati para pelaku ekonomi kreatif atau UMKM.
Ia mengatakan selama menjabat sebagai bupati sudah ada sejumlah BUMDes yang diresmikan, di antaranya BUMDes wisata petik buah Kelengkeng di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu.
Kemudian BUMDes Mitra Usaha Desa Sidorejo Krian yang bergerak pada pengelolaan warung Lapangan dan BUMDes Tri Karya Agung Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono.
"BUMDes di Sidoarjo saat sudah banyak yang berkembang dan maju. Bahkan sudah ada yang masuk kategori BUMDes mandiri. Kita akan terus mendorong agar tiap desa memiliki BUMDes dan tugas pemerintah memberikan dukungan anggaran dan pendampingan sampai BUMDes tersebut mandiri," katanya.
Untuk menjaring masukan dan aspirasi masyarakat dirinya tak segan turun langsung ke desa-desa.
Lewat program Gus Muhdlor Sambang Deso, dirinya membangun komunikasi langsung dengan masyarakat. Program tersebut saat ini sudah dirasakan warga Sidoarjo. Berkat Gus Muhdlor Sambang Deso, keluhan dan masukan bisa direspon dengan cepat.
"Keluhan penerangan jalan umum (PJU), jalan rusak dan renovasi sekolah yang disampaikan warga dari hasil saya turun ke beberapa desa yang lalu sekarang sudah ditangani. Ada juga keluhan yang penanganannya butuh proses, seperti perbaikan sekolah yang menyangkut alokasi anggaran, tapi tetap akan ditangani," tuturnya.
Gus Muhdlor mengapresiasi berdirinya BUMDes Desa Bangah yang mengelola lapangan sepakbola dan kolam renang karena keberadaannya akan membangkitkan usaha kecil warga sekitar.
Ia mencontohkan, salah satu tanda sebuah daerah maju adalah adanya fasilitas olahraga yang mendukung untuk aktivitas malam hari, karena olahraga malam hari sudah menjadi gaya hidup di daerah maju.
"Ketika kerja dari pagi sampai sore kapan punya waktu untuk olahraga, salah satunya di malam hari. Sehingga, banyak perputaran uang ada di malam hari lewat sarana olahraga. Di sini sudah ada lapangan bola, tempat futsal, ini kalau disewakan saya yakin akan berdampak pada kemajuan desa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Senin, menyampaikan salah satu kebijakan yang kini dirasakan desa adalah adanya Bantuan Keuangan Khusus (BKK) desa.
Dari anggaran BKK ini, bupati mendorong pemerintah desa di Sidoarjo berlomba-lomba membangun perekonomian desanya masing-masing baik itu melalui pengelolaan BUMDes maupun unit usaha lainnya.
"Kemajuan daerah tergantung dari kemajuan desa. Oleh sebab itu, kami mendorong dan memberikan dukungan melalui anggaran yang bisa dikelola pemdes untuk mengembangkan potensi ekonomi desa," katanya.
Ia mengatakan terdapat 322 desa di Sidoarjo dengan beragam potensi yang dimiliki.
Sejak awal dilantik, bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu sudah menunjukkan komitmen membangun desa agar ekonomi kerakyatan tumbuh mellaui program yang digulirkan untuk desa.
Program tersebut lebih banyak fokus pada mendukung berkembangnya sektor ekonomi kerakyatan seperti program kredit murah “Kurda Sayang” yang kini dinikmati para pelaku ekonomi kreatif atau UMKM.
Ia mengatakan selama menjabat sebagai bupati sudah ada sejumlah BUMDes yang diresmikan, di antaranya BUMDes wisata petik buah Kelengkeng di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu.
Kemudian BUMDes Mitra Usaha Desa Sidorejo Krian yang bergerak pada pengelolaan warung Lapangan dan BUMDes Tri Karya Agung Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono.
"BUMDes di Sidoarjo saat sudah banyak yang berkembang dan maju. Bahkan sudah ada yang masuk kategori BUMDes mandiri. Kita akan terus mendorong agar tiap desa memiliki BUMDes dan tugas pemerintah memberikan dukungan anggaran dan pendampingan sampai BUMDes tersebut mandiri," katanya.
Untuk menjaring masukan dan aspirasi masyarakat dirinya tak segan turun langsung ke desa-desa.
Lewat program Gus Muhdlor Sambang Deso, dirinya membangun komunikasi langsung dengan masyarakat. Program tersebut saat ini sudah dirasakan warga Sidoarjo. Berkat Gus Muhdlor Sambang Deso, keluhan dan masukan bisa direspon dengan cepat.
"Keluhan penerangan jalan umum (PJU), jalan rusak dan renovasi sekolah yang disampaikan warga dari hasil saya turun ke beberapa desa yang lalu sekarang sudah ditangani. Ada juga keluhan yang penanganannya butuh proses, seperti perbaikan sekolah yang menyangkut alokasi anggaran, tapi tetap akan ditangani," tuturnya.
Gus Muhdlor mengapresiasi berdirinya BUMDes Desa Bangah yang mengelola lapangan sepakbola dan kolam renang karena keberadaannya akan membangkitkan usaha kecil warga sekitar.
Ia mencontohkan, salah satu tanda sebuah daerah maju adalah adanya fasilitas olahraga yang mendukung untuk aktivitas malam hari, karena olahraga malam hari sudah menjadi gaya hidup di daerah maju.
"Ketika kerja dari pagi sampai sore kapan punya waktu untuk olahraga, salah satunya di malam hari. Sehingga, banyak perputaran uang ada di malam hari lewat sarana olahraga. Di sini sudah ada lapangan bola, tempat futsal, ini kalau disewakan saya yakin akan berdampak pada kemajuan desa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022