Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama sejumlah asisten dan kepala dinas melakukan inspeksi pelayanan kesehatan di RSUD dr. Soewandhie, Senin, pada hari pertama masuk kerja setelah cuti bersama dan libur Hari Raya Idul Fitri.
Tiba di RSUD dr. Soewandhie, Wali Kota Eri menyapa pasien-pasien yang sedang antre dan meminta masukan tentang berbagai pelayanan yang perlu ditingkatkan di rumah sakit milik Pemkot Surabaya.
"Jadi, nanti harus ada perbaikan sistem antrean di RSUD Soewandhie," kata Eri usai menerima berbagai masukan dari pasien dan langsung mendiskusikan dengan manajemen RSUD Soewandhie.
Menurut Eri, selama ini sistem antrean hingga waktu pelayanan sudah ada, namun perlu ditambah sejumlah fitur yang dapat membuat pasien memiliki kepastian tentang pelayanannya dan juga cepat terlayani.
"Jadi, nanti pasien bisa memilih hari pelayanan dan kalau sudah penuh bisa pindah hari," ujar Eri.
Selain itu, dia bersama manajemen RSUD Soewandhie juga membahas skema pelayanan di masing-masing poli, mulai dari paru, jantung, bedah umum, THT, gigi, ortopedi, bedah syaraf, mata, dan poli lainnya.
Bahkan, lanjut dia, berbagai sistem yang kelihatan lamban juga didiskusikan dan langsung dicarikan solusinya supaya lebih cepat.
"Saya minta jajaran rumah sakit untuk bergerak cepat, mengurai masalah sekecil apapun itu dan segera mencari solusi," ujar dia.
Selain itu, dia juga mengaku terus memperkuat interkoneksi antara puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat I dan rumah sakit sebagai rujukannya. Interkoneksi berbasis daring ini terus diperkuat, sehingga nyambung kilat seluruh fasilitas kesehatan tingkat I di Surabaya dengan fasilitas kesehatan rujukan di atasnya, termasuk RSUD milik Pemkot Surabaya.
"Semua harus berbasis daring. Aplikasi e-healt yang dikembangkan harus benar-benar optimal. Ayo diubah demi pelayanan terbaik untuk umat Surabaya," kata Eri.
Wali Kota Eri juga meminta orang-orang yang bertugas di front office atau yang bertugas di depan rumah sakit harus dipilih dan disiapkan orang-orang khusus. Bahkan, dia ingin melatih mereka secara khusus supaya komunikasi mereka dengan warga bisa semakin membaik.
"Meskipun dibagi per-shift, tapi orang-orangnya harus tetap orang yang sama, tidak ganti orang. Karena kalau ganti orang, komunikasi lisannya pasti berbeda-beda," ujar dia.
Melalui berbagai perbaikan ini, Eri berharap pelayanan di RSUD Soewandhie dan puskesmas se-Surabaya bisa semakin membaik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Tiba di RSUD dr. Soewandhie, Wali Kota Eri menyapa pasien-pasien yang sedang antre dan meminta masukan tentang berbagai pelayanan yang perlu ditingkatkan di rumah sakit milik Pemkot Surabaya.
"Jadi, nanti harus ada perbaikan sistem antrean di RSUD Soewandhie," kata Eri usai menerima berbagai masukan dari pasien dan langsung mendiskusikan dengan manajemen RSUD Soewandhie.
Menurut Eri, selama ini sistem antrean hingga waktu pelayanan sudah ada, namun perlu ditambah sejumlah fitur yang dapat membuat pasien memiliki kepastian tentang pelayanannya dan juga cepat terlayani.
"Jadi, nanti pasien bisa memilih hari pelayanan dan kalau sudah penuh bisa pindah hari," ujar Eri.
Selain itu, dia bersama manajemen RSUD Soewandhie juga membahas skema pelayanan di masing-masing poli, mulai dari paru, jantung, bedah umum, THT, gigi, ortopedi, bedah syaraf, mata, dan poli lainnya.
Bahkan, lanjut dia, berbagai sistem yang kelihatan lamban juga didiskusikan dan langsung dicarikan solusinya supaya lebih cepat.
"Saya minta jajaran rumah sakit untuk bergerak cepat, mengurai masalah sekecil apapun itu dan segera mencari solusi," ujar dia.
Selain itu, dia juga mengaku terus memperkuat interkoneksi antara puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat I dan rumah sakit sebagai rujukannya. Interkoneksi berbasis daring ini terus diperkuat, sehingga nyambung kilat seluruh fasilitas kesehatan tingkat I di Surabaya dengan fasilitas kesehatan rujukan di atasnya, termasuk RSUD milik Pemkot Surabaya.
"Semua harus berbasis daring. Aplikasi e-healt yang dikembangkan harus benar-benar optimal. Ayo diubah demi pelayanan terbaik untuk umat Surabaya," kata Eri.
Wali Kota Eri juga meminta orang-orang yang bertugas di front office atau yang bertugas di depan rumah sakit harus dipilih dan disiapkan orang-orang khusus. Bahkan, dia ingin melatih mereka secara khusus supaya komunikasi mereka dengan warga bisa semakin membaik.
"Meskipun dibagi per-shift, tapi orang-orangnya harus tetap orang yang sama, tidak ganti orang. Karena kalau ganti orang, komunikasi lisannya pasti berbeda-beda," ujar dia.
Melalui berbagai perbaikan ini, Eri berharap pelayanan di RSUD Soewandhie dan puskesmas se-Surabaya bisa semakin membaik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022