General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Lasiran mengatakan jenis pembangkit listrik yang akan digunakan di Pulau Gili, Bawean, Gresik, Jatim, belum diputuskan dan masih dalam tahap pembicaraan.

"Di Pulau Bawean memang kami rencanakan kerja sama, tapi kami memerlukan pembicaraan dengan PJB. Dan bukan hanya Bawean, melainkan ada beberapa pulau kecil di Madura juga demikian," kata Lasiran di Surabaya, Rabu.

Ia mengatakan progres pembangunan pembangkit di pulau-pulau kecil di Madura memasuki penyelesaian, namun ada juga yang masih dalam tahap awal, sehingga beberapa warga di Madura belum bisa menikmati listrik secara penuh.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani sebelumnya mengklaim telah melakukan kerja sama dengan PLN dan membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Kepulauan Gili, Bawean.

Pulau yang belum bisa menikmati penerangan listrik secara penuh 24 jam itu diproyeksikan teraliri listrik tahun 2022, dan selama ini warga Pulau Gili masih menggunakan diesel secara swadaya/gotong - royong untuk penerangan di malam hari.

"Di sana setidaknya terdapat 300-an kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sekitar 1.800 jiwa. Dan sejak Indonesia merdeka, Pulau Gili belum teraliri listrik. Oleh karena itu kami sudah berkoordinasi dengan PLN untuk dibangun PLTD di Pulau Gili. InsyaAllah tahun 2022 ini bisa terealisasi," kata Gus Yani, panggilan akrab, Fandi Akhmad Yani.

Dia mengatakan rencana pembangunan PLTD tidak serta merta langsung jadi. Perlu sejumlah tahapan, namun pihaknya memproyeksikan bisa selesai tahun 2022 ini.

"Estimasi waktu pengerjaan butuh 6 sampai 8 bulan. Semoga bisa cepat selesai dan membawa manfaat," tambahnya.

Sementara itu, salah satu pembangkit yang sudah dibangun Perseroan Terbatas Pembangkitan Jawa dan Bali (PT PJB) di Pulau Bawean adalah jenis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

PLTS Pulau Bawean itu memiliki kapasitas 408 kWp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kWh itu.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022