Gresik (ANTARA) - Salah seorang warga terdampak gempa dari Dusun Dedawang, Desa Telukjati Dawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik Halimatussa'diyah tidak menyangka dapat menjalani persalinan anak pertamanya di hunian sementara (huntara) dikarenakan gempa susulan dan belum berani tinggal di rumahnya.
Pengurus LAZISNU Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ending Syarifuddin dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan perjuangan ibu dan bayi yang masih bertahan di huntara membuatnya terenyuh, sekaligus prihatin.
"Awalnya, ibu dari bayi itu, sudah bersiap untuk melakukan persalinan di Polindes atau Poliklinik Desa, tapi karena tiba-tiba ada gempa susulan, maka untuk menghindari dampak yang membahayakan bagi keduanya, maka diputuskan kembali ke huntara dan dilakukan persalinan dengan selamat," ujarnya.
Baca juga: Satgas Bencana BUMN tangani 2.100 warga terdampak gempa di Bawean
Ending, panggilan akrab putra daerah Bawean tersebut, menjelaskan bahwa saat persalinan, tepatnya pada Sabtu (14/4), terjadi gempa susulan dengan skala 3,6 magnitudo, pukul 14.46 WIB.
"Perasaan saya terenyuh dan prihatin, melihat kondisi ibu yg melakukan persalinan di huntara dengan fasilitas seadanya, mudah-mudahan ibu dan bayi tetap sehat," ucapnya.
Baca juga: Data BPBD Jatim, 241 fasum rusak terdampak gempa Bawean
Oleh karena itu, saat berkunjung untuk memantau pembangunan huntara yang ditinggali pasangan suami istri Rahmad Masudin dan Halimatussa'diyah tersebut, pihaknya memberikan bantuan peralatan bayi.
Pasangan Suami Istri, Rahmad Masudin dan Halimatussa'diyah, penghuni Huntara atau Hunian Sementara di Dusun Dedawang Desa Telukjati Dawang Kec. Tambak Pulau Bawean Sabtu (14/4) kemarin dianugerahi anak pertama, dengan kelahiran bayi perempuan. Meski suasana lebaran Idul Fitri, warga terdampak gempa belum berani tinggal di rumah dan lebih nyaman menempati huntara yang dibangun untuk setiap keluarga.
"Keberadaan Huntara untuk setiap keluarga, ini untuk menggantikan pengungsian massal di Bawean dan disambut gembira oleh warga terdampak gempa," tuturnya.
Baca juga: Gusdurian nilai warga terdampak gempa di Bawean masih butuh sembako
"Ratusan Huntara saat ini telah berhasil dibangun, atas kerjasama NU PEDULI, Gusdurian Peduli, dan Karina Surabaya," tambahnya.