Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melakukan tindakan medis dengan mengoperasi jari bocah umur sembilan tahun yang hancur terkena ledakan petasan.
"Hari ini masuk kamar operasi. Kondisinya luka terbuka di telapak tangan kanan dan lukanya tidak beraturan," kata Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri dr. Tony Widyanto, Sp.OG(K)., di Kediri, Senin.
Ia mengatakan luka yang diderita korban ledakan petasan itu masuk kategori luka parah. Selain luka yang tidak beraturan, tulang jari tangan korban juga hingga terlihat.
Baca juga: Jari tangan bocah 9 tahun di Kediri hancur terkena ledakan petasan
Untuk itu, tim medis melakukan tindakan medis dengan melakukan operasi pada jari-jari korban yang diharapkan bisa disambung kembali.
"Semoga saja bisa membaik. Kalau kondisinya stabil. Kalau sudah di ruang operasi, mekanisme membuat pasien tenang juga ada," katanya.
Ia juga mengatakan selama Ramadhan 2022 ini, RSUD SLG Kabupaten Kediri menangani satu kasus pasien yang mengalami luka terkena ledakan petasan.
Baca juga: Satu rumah hancur diduga akibat ledakan bahan petasan
Tony berharap masyarakat berhati-hati dan mencegah kejadian yang sama terulang lagi.
Insiden ledakan petasan itu terjadi di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (24/4) pagi yang menimpa DA (9), asal Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. DA mengalami luka pada jari tangannya karena terkena ledakan petasan.
Korban awalnya berangkat dari rumah mengendarai sepeda angin tanpa pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan setelah makan sahur. Di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, korban melihat ada orang yang sedang menyulut petasan.
Baca juga: Polres Bangkalan ganti rugi rumah rusak terdampak ledakan pemusnahan petasan
Petasan yang disulut itu ternyata tidak meledak. Korban lalu mendekat dan menendang petasan tersebut, kemudian mengambilnya. Naas, tidak berapa lama usai mengambilnya, petasan itu meledak dan melukai tangan kanannya.
"Dengan kejadian tersebut, korban mengalami luka pada jari tangan kanan hancur," ujarnya.
Kejadian tersebut juga sempat terekam kamera warga dan videonya viral. Dalam video itu terlihat korban langsung berjalan dengan tangan kanan terluka dan tidak menangis.
Di sekitar lokasi juga banyak warga, namun mereka diam saja dan hanya menyuruh bocah itu untuk pulang. Bahkan, awalnya bocah itu hendak mengendarai sepedanya, hingga kemudian warga menolong membawakan sepeda bocah itu.
Aparat Kepolisian Resor Kediri saat ini terus mengembangkan perkara tersebut.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha mengatakan pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait kejadian ledakan petasan itu.
"Kami telah memintai sejumlah keterangan saksi. Kami juga tekankan, jangan bermain dengan petasan karena membahayakan diri dan orang lain," kata Rizkika.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Hari ini masuk kamar operasi. Kondisinya luka terbuka di telapak tangan kanan dan lukanya tidak beraturan," kata Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri dr. Tony Widyanto, Sp.OG(K)., di Kediri, Senin.
Ia mengatakan luka yang diderita korban ledakan petasan itu masuk kategori luka parah. Selain luka yang tidak beraturan, tulang jari tangan korban juga hingga terlihat.
Baca juga: Jari tangan bocah 9 tahun di Kediri hancur terkena ledakan petasan
Untuk itu, tim medis melakukan tindakan medis dengan melakukan operasi pada jari-jari korban yang diharapkan bisa disambung kembali.
"Semoga saja bisa membaik. Kalau kondisinya stabil. Kalau sudah di ruang operasi, mekanisme membuat pasien tenang juga ada," katanya.
Ia juga mengatakan selama Ramadhan 2022 ini, RSUD SLG Kabupaten Kediri menangani satu kasus pasien yang mengalami luka terkena ledakan petasan.
Baca juga: Satu rumah hancur diduga akibat ledakan bahan petasan
Tony berharap masyarakat berhati-hati dan mencegah kejadian yang sama terulang lagi.
Insiden ledakan petasan itu terjadi di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (24/4) pagi yang menimpa DA (9), asal Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. DA mengalami luka pada jari tangannya karena terkena ledakan petasan.
Korban awalnya berangkat dari rumah mengendarai sepeda angin tanpa pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan setelah makan sahur. Di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, korban melihat ada orang yang sedang menyulut petasan.
Baca juga: Polres Bangkalan ganti rugi rumah rusak terdampak ledakan pemusnahan petasan
Petasan yang disulut itu ternyata tidak meledak. Korban lalu mendekat dan menendang petasan tersebut, kemudian mengambilnya. Naas, tidak berapa lama usai mengambilnya, petasan itu meledak dan melukai tangan kanannya.
"Dengan kejadian tersebut, korban mengalami luka pada jari tangan kanan hancur," ujarnya.
Kejadian tersebut juga sempat terekam kamera warga dan videonya viral. Dalam video itu terlihat korban langsung berjalan dengan tangan kanan terluka dan tidak menangis.
Di sekitar lokasi juga banyak warga, namun mereka diam saja dan hanya menyuruh bocah itu untuk pulang. Bahkan, awalnya bocah itu hendak mengendarai sepedanya, hingga kemudian warga menolong membawakan sepeda bocah itu.
Aparat Kepolisian Resor Kediri saat ini terus mengembangkan perkara tersebut.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha mengatakan pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait kejadian ledakan petasan itu.
"Kami telah memintai sejumlah keterangan saksi. Kami juga tekankan, jangan bermain dengan petasan karena membahayakan diri dan orang lain," kata Rizkika.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022