Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terus memperluas jangkauan program Adipura Desa guna mewujudkan kampung iklim melalui pelestarian lingkungan hidup yang sehat, hijau, dan lestari.
"Kami akan dorong terus, sehingga nanti banyak muncul kampung-kampung iklim yang diikuti oleh masyarakat yang berkesadaran ekologis. Tidak lagi membuang sampah sembarangan, kemudian juga menjaga lingkungan sekitarnya, menanam pohon, dan juga menghemat energi dan air,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Program Adipura Desa yang telah diluncurkan Pemkab Trenggalek sejak beberapa tahun terakhir menjadi salah satu tolak ukur tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup.
Melalui program itu, diharapkan menciptakan suatu lingkungan yang bersih, dan sehat. Untuk itu, jangkauan program tentang peningkatan kualitas lingkungan hidup itu bakal diperluas untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.
“Dengan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan, seperti menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga sumber air diharapkan akan meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Bahkan untuk mewujudkan indeks kota hijau, lanjut Arifin, pemerintah setempat mengeluarkan surat edaran.
Poin dalam surat edaran bupati itu adalah penanaman pohon bagi aparatur sipil negara (ASN) khususnya dan masyarakat umumnya.
Masyarakat diharapkan memiliki kontribusi minimal ikut menanam satu pohon dalam setahun.
“Bupati misalnya diwajibkan menanam 50 pohon dalam setahun, kemudian wakil bupati 40 pohon dalam setahun, sekda 30 pohon dalam setahun, dan seterusnya. Kemudian masyarakat kami imbau ikut menanam setidaknya satu pohon dalam setahun,” katanya.
Selain masyarakat, pemangku kepentingan dari berbagai sektor pun turut dilibatkan dengan membuat sebuah terobosan yang berimplikasi terhadap pembangunan rendah karbon.
“Kami rapat khusus untuk Trenggalek proklim ini mendukung indeks kota hijau, kami serius nanti setiap organisasi perangkat daerah (OPD) wajib melaporkan adaptasi dan mitigasinya,” katanya.
Masing-masing OPD itu nantinya diminta untuk mencanangkan sebuah program yang berimplikasi terhadap indeks kota hijau sehingga pembangunan rendah karbon di Bumi Menak Sopal segera terwujud.
Misalnya, dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dan menekan pengeluaran emisi gas rumah kaca.
“Harapannya lebih serius lagi untuk bisa mewujudkan Trenggalek pembangunannya rendah karbon, mengurangi emisi gas rumah kaca. Saya percaya kalau lingkungan kita baik, ekonominya bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami akan dorong terus, sehingga nanti banyak muncul kampung-kampung iklim yang diikuti oleh masyarakat yang berkesadaran ekologis. Tidak lagi membuang sampah sembarangan, kemudian juga menjaga lingkungan sekitarnya, menanam pohon, dan juga menghemat energi dan air,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Program Adipura Desa yang telah diluncurkan Pemkab Trenggalek sejak beberapa tahun terakhir menjadi salah satu tolak ukur tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup.
Melalui program itu, diharapkan menciptakan suatu lingkungan yang bersih, dan sehat. Untuk itu, jangkauan program tentang peningkatan kualitas lingkungan hidup itu bakal diperluas untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.
“Dengan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan, seperti menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga sumber air diharapkan akan meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Bahkan untuk mewujudkan indeks kota hijau, lanjut Arifin, pemerintah setempat mengeluarkan surat edaran.
Poin dalam surat edaran bupati itu adalah penanaman pohon bagi aparatur sipil negara (ASN) khususnya dan masyarakat umumnya.
Masyarakat diharapkan memiliki kontribusi minimal ikut menanam satu pohon dalam setahun.
“Bupati misalnya diwajibkan menanam 50 pohon dalam setahun, kemudian wakil bupati 40 pohon dalam setahun, sekda 30 pohon dalam setahun, dan seterusnya. Kemudian masyarakat kami imbau ikut menanam setidaknya satu pohon dalam setahun,” katanya.
Selain masyarakat, pemangku kepentingan dari berbagai sektor pun turut dilibatkan dengan membuat sebuah terobosan yang berimplikasi terhadap pembangunan rendah karbon.
“Kami rapat khusus untuk Trenggalek proklim ini mendukung indeks kota hijau, kami serius nanti setiap organisasi perangkat daerah (OPD) wajib melaporkan adaptasi dan mitigasinya,” katanya.
Masing-masing OPD itu nantinya diminta untuk mencanangkan sebuah program yang berimplikasi terhadap indeks kota hijau sehingga pembangunan rendah karbon di Bumi Menak Sopal segera terwujud.
Misalnya, dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dan menekan pengeluaran emisi gas rumah kaca.
“Harapannya lebih serius lagi untuk bisa mewujudkan Trenggalek pembangunannya rendah karbon, mengurangi emisi gas rumah kaca. Saya percaya kalau lingkungan kita baik, ekonominya bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022