Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, menyediakan uang pecahan baru senilai Rp4,28 triliun untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2022.

"Untuk penukaran uang, kesiapan pada 2022 ini BI menyiapkan Rp4,28 triliun. Jadi, mengantisipasi kebutuhan uang kartal pads bulan Ramadhan dan puncaknya Hari Raya Idul Fitri 2022. Ketersediaan ini tentunya pendistribusiannya untuk kebutuhan di wilayah kerja BI Kediri, eks-Keresidenan Kediri dan Madiun," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri M. Choirur Rofiq di Kediri, Minggu malam.

Choirur Rofiq dalam acara buka bersama di Kediri mengatakan untuk pendistribusian uang itu juga dibantu oleh perbankan. Sebanyak 70 perbankan yang ditunjuk untuk membantu penukaran uang baru bagi masyarakat.

Selain melibatkan perbankan, BI Kediri juga melayani penukaran uang secara keliling. Jadwal layanan kas keliling hanya dua kali, yakni pada 21 April 2022 di Pasar Setonobetek dan 28 April 2022 di Pasar Bandar.

Jumlah untuk penukar di layanan kas keliling juga dibatasi, satu titik hanya 100 penukar. Masyarakat bisa menukar uang pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. Masing-masing satu bendel sehingga per paket maksimal Rp3,8 juta untuk satu KTP.

Masyarakat dapat mengakses https://pintar.bi.go.id sebelum datang ke lokasi sebelum menukar uang dalam layanan kas keliling itu. Aplikasi itu dapat diakses mulai H-7 dari jadwal penukaran dan ditutup sampai dengan kuota terpenuhi 100 paket.

Sedangkan untuk layanan penukaran di 70 titik perbankan wilayah eks-Keresidenan Kediri dan Madiun, baik bank BUMN maupun swasta, jadwal penukaran sesuai kebijakan masing-masing bank yang dilakukan antara tanggal 4 hingga 28 April 2022.

"Kas keliling sementara dua kali dan kami batasi. Tentunya ini masih PPKM. Masyarakat yang mau menukar uang isi aplikasi setelah mengisi dan kami buka, harus menunjukkan KTP. Namun, kami juga dibantu 70 perbankan itu, yang merupakan bank kami tunjuk untuk melakukan penukaran uang baru," kata dia.

Choirur juga meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang, serta cinta, bangga, dan paham (CBP) rupiah dengan 5 Jangan, yakni jangan dilipat, jangan diremas, jangan dicoret, jangan dibasahi, dan jangan disteples. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022