Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron meminta pemerintah pusat mendukung program peningkatan keterampilan calon tenaga kerja yang dicanangkan pemkab setempat sebagai upaya untuk memperluas akses keterampilan kerja dan menekan angka pengangguran di wilayah itu.
"Pemkab Bangkalan telah memiliki balai latihan kerja, akan tetapi fasilitas dan dukungan anggaran untuk berbagai program pelatihan belum memadai. Karena itu, pemkab meminta dukungan pemerintah pusat agar program dan paket pelatihan yang telah berjalan bisa ditambah," katanya di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa.
Ia menuturkan pada tanggal 7 Maret 2022, pihaknya datang secara langsung ke Jakarta menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
Tujuannya agar upaya program Pemkab Bangkalan di bidang ketenagakerjaan mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Sebab, menurut bupati, program pelatihan keterampilan tenaga kerja yang dicanangkan oleh Pemkab Bangkalan belum tersusun secara sistemik hingga ke tingkat pelaksanaan.
Pemkab Bangkalan hanya mampu menyediakan fasilitas pelatihan keterampilan, seperti menjahit, bengkel, komputer dan las listrik, akan tetapi belum bisa membantu para peserta pelatihan hingga bisa menjalankan usahanya secara mandiri.
"Kami ingin agar warga yang telah dilatih di BLK Bangkalan itu juga bisa dibantu dari sisi modal usaha, dan pembinaan manajemen usaha, hingga mereka bisa menjalankan usahanya secara mandiri," katanya.
Bupati menjelaskan, jika hal itu bisa dilakukan, maka warga yang mendapatkan pelatihan tenaga kerja juga bisa menjalankan usahanya, sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dari pelatihan yang diikuti di BLK Bangkalan itu.
Menurut bupati, saat ini ada lima kejuruan pelatihan kerja yang rutin dilaksanakan di BLK Bangkalan, yakni kejuruan menjahit, las, listrik, komputer dan otomotif.
Sedangkan tahun ini, pelatihan kerja yang akan dilaksanakan yaitu 14 paket. Masing-masing paket akan melibatkan 16 peserta.
Animo masyarakat untuk bisa mengikuti pelatihan kerja sangat besar. Buktinya masih banyak pendaftar yang belum terakomodir untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Harapan kami ke depan akan semakin banyak masyarakat yang dapat ditampung untuk mengikuti pelatihan kerja, dan para peserta ini juga bisa mendapatkan bantuan modal dari pemerintah, termasuk bantuan pembinaan manajemen usaha," katanya.
Pemkab Bangkalan sebenarnya memiliki keinginan kuat untuk memberikan bantuan modal dan pembinaan pasca pelatihan tersebut, akan tetapi anggaran yang tersedia sangat terbatas.
"Karena itu, kami berupaya datang ke Jakarta menemui secara langsung Menaker dengan harapan, program bantuan sistemik tersebut bisa terealisasi. Dalam artian, pelatihan yang digelar Pemkab Bangkalan di BLK tidak hanya selesai di tingkat pelatihan saja, akan tetapi bisa mengantarkan peserta menjadi pelaku usaha mandiri sesuai dengan keterampilan yang didapat di BLK selama mengikuti pelatihan itu," katanya.
Dengan cara itu, pihaknya yakin, tingkat serapan tenaga kerja di Kabupaten Bangkalan akan meningkat, dan ekonomi bisa berkembang lebih baik.
Sebelumnya Dinas Tenaga Kerja Pemkab Bangkalan merilis, angka pengangguran di Bangkalan akhir-akhir ini cenderung meningkat dari 4,8 persen pada 2020 menjadi 5,4 persen pada 2021 dari total jumlah warga yang masuk dalam usia kerja sebanyak sebanyak 717.771 jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Pemkab Bangkalan telah memiliki balai latihan kerja, akan tetapi fasilitas dan dukungan anggaran untuk berbagai program pelatihan belum memadai. Karena itu, pemkab meminta dukungan pemerintah pusat agar program dan paket pelatihan yang telah berjalan bisa ditambah," katanya di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Selasa.
Ia menuturkan pada tanggal 7 Maret 2022, pihaknya datang secara langsung ke Jakarta menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
Tujuannya agar upaya program Pemkab Bangkalan di bidang ketenagakerjaan mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Sebab, menurut bupati, program pelatihan keterampilan tenaga kerja yang dicanangkan oleh Pemkab Bangkalan belum tersusun secara sistemik hingga ke tingkat pelaksanaan.
Pemkab Bangkalan hanya mampu menyediakan fasilitas pelatihan keterampilan, seperti menjahit, bengkel, komputer dan las listrik, akan tetapi belum bisa membantu para peserta pelatihan hingga bisa menjalankan usahanya secara mandiri.
"Kami ingin agar warga yang telah dilatih di BLK Bangkalan itu juga bisa dibantu dari sisi modal usaha, dan pembinaan manajemen usaha, hingga mereka bisa menjalankan usahanya secara mandiri," katanya.
Bupati menjelaskan, jika hal itu bisa dilakukan, maka warga yang mendapatkan pelatihan tenaga kerja juga bisa menjalankan usahanya, sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dari pelatihan yang diikuti di BLK Bangkalan itu.
Menurut bupati, saat ini ada lima kejuruan pelatihan kerja yang rutin dilaksanakan di BLK Bangkalan, yakni kejuruan menjahit, las, listrik, komputer dan otomotif.
Sedangkan tahun ini, pelatihan kerja yang akan dilaksanakan yaitu 14 paket. Masing-masing paket akan melibatkan 16 peserta.
Animo masyarakat untuk bisa mengikuti pelatihan kerja sangat besar. Buktinya masih banyak pendaftar yang belum terakomodir untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Harapan kami ke depan akan semakin banyak masyarakat yang dapat ditampung untuk mengikuti pelatihan kerja, dan para peserta ini juga bisa mendapatkan bantuan modal dari pemerintah, termasuk bantuan pembinaan manajemen usaha," katanya.
Pemkab Bangkalan sebenarnya memiliki keinginan kuat untuk memberikan bantuan modal dan pembinaan pasca pelatihan tersebut, akan tetapi anggaran yang tersedia sangat terbatas.
"Karena itu, kami berupaya datang ke Jakarta menemui secara langsung Menaker dengan harapan, program bantuan sistemik tersebut bisa terealisasi. Dalam artian, pelatihan yang digelar Pemkab Bangkalan di BLK tidak hanya selesai di tingkat pelatihan saja, akan tetapi bisa mengantarkan peserta menjadi pelaku usaha mandiri sesuai dengan keterampilan yang didapat di BLK selama mengikuti pelatihan itu," katanya.
Dengan cara itu, pihaknya yakin, tingkat serapan tenaga kerja di Kabupaten Bangkalan akan meningkat, dan ekonomi bisa berkembang lebih baik.
Sebelumnya Dinas Tenaga Kerja Pemkab Bangkalan merilis, angka pengangguran di Bangkalan akhir-akhir ini cenderung meningkat dari 4,8 persen pada 2020 menjadi 5,4 persen pada 2021 dari total jumlah warga yang masuk dalam usia kerja sebanyak sebanyak 717.771 jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022