Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melakukan pencegahan dini kasus gizi buruk di wilayah itu melalui peningkatan layanan dan konsultasi kesehatan di pos pelayanan terpadu (posyandu).

Kepala Bidang Kemasyarakatan Dinkes Bangkalan Ariz Budiarto di Bangkalan, Ahad menjelaskan langkah itu dilakukan karena berdasarkan hasil survei, kasus gizi buruk itu terjadi akibat kurangnya pemahaman orang tua dalam memberikan asupan gizi yang cukup pada balita.

"Hasil survei petugas kami di lapangan menyebutkan bahwa balita yang mengalami gizi buruk di Bangkalan ini, umumnya bukan karena faktor kemiskinan, akan tetapi kurangnya pemahaman orang tua tentang makanan yang penting dan bergizi yang dibutuhkan oleh bayi," katanya.

Oleh karena itu, Dinkes Bangkalan memandang penting untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan pada orang tua dan ibu hamil, tentang makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh balita.

"Terkadang para orang tua hanya memperhatikan makanan berupa jajanan pasar karena disukai oleh balita. Padahal jenis makanan itu kurung cukup gizi," katanya.

Melalui upaya jemput bola seperti itu, pihaknya yakin kasus gizi buruk di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu bisa ditekan.

Ariz Budiarto menjelaskan berdasarkan data Dinkes Bangkalan, jumlah kasus gizi buruk di daerah itu hingga awal 2022 ditemukan 729 balita.

"Data ini berdasarkan laporan dari masing-masing puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan," katanya.

Jumlah kasus gizi buruk paling banyak di Kecamatan Kokop, yakni 171, lalu di Kecamatan Blega 86 kasus dan terbanyak ketiga di Kecamatan Kwanyar 49 kasus.

"Yang paling sedikit di Kecamatan Bangkalan, yakni hanya satu kasus," katanya.

Khusus di tiga kecamatan yang terdata paling banyak kasus gizi buruk tersebut, Dinkes Bangkalan telah memberikan perhatian khusus dengan menggerakkan para tenaga medis di puskesmas setempat agar menggencarkan sosialisasi pola hidup sehat dan memberikan penyuluhan tentang gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan balita.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022