Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Jember akan memberdayakan desa melalui program tematik Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Unej Membangun Desa yang dilepas secara simbolis oleh Rektor Iwan Taruna dan Bupati Jember Hendy Siswanto di auditorium kampus setempat, Sabtu.
"Saya meminta mahasiswa peserta KKN agar memanfaatkan kesempatan mengabdi di tengah masyarakat sebaik-baiknya dan menjadi ajang belajar bagaimana mengidentifikasi masalah di kehidupan nyata," kata Rektor Unej Iwan Taruna dalam sambutannya di kampus setempat.
Selain itu, lanjut dia, mahasiswa dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari di bangku kuliah, sehingga dapat mengorganisasi sebuah program dan menggerakkan potensi desa yang ada.
"Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat dan keterampilan itu tidak selalu didapat di kelas-kelas kuliah," tuturnya.
Ia menjelaskan program tematik Unej Membangun Desa itu merupakan program khusus yang dirancang oleh pihak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setempat, dimana para mahasiswa terjun langsung guna membangun desa dengan disiplin ilmunya masing-masing.
Sebanyak 72 mahasiswa melakukan KKN dengan tema pengembangan kewirausahaan dan usaha mikro kecil menengah, pengembangan potensi pesantren, pengembangan potensi masyarakat desa terpadu, pengembangan wisata desa, pengembangan potensi sekolah/PAUD, pengembangan potensi masyarakat berbasis TIK, dan penanggulangan kekerdilan dan sanitasi lingkungan.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto dalam sambutannya meminta agar mahasiswa segera melakukan identifikasi masalah dengan cara berkomunikasi dengan perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga sekitar.
"Bahkan, jika perlu menghubungi perangkat daerah terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan lainnya. Saya yakin keberadaan mahasiswa di tengah masyarakat desa akan membantu percepatan pembangunan di desa," katanya.
Hendy mengatakan Pemkab Jember siap mendukung inovasi-inovasi mahasiswa setelah mengetahui permasalahan, yang kemudian langsung dihubungkan dengan dinas pemerintah terkait.
"Banyaknya potensi desa yang belum digali, seusai mengikuti KKN dan lulus kuliah nanti sebaiknya mahasiswa Unej membuka usaha berbasis potensi desa di Jember saja," ujarnya.
Ada delapan desa di delapan kecamatan yang menjadi lokasi KKN Unej Membangun Desa, yakni Desa Kertonegoro di Kecamatan Jenggawah, Desa Arjasa di Kecamatan Arjasa, Desa Klungkung di Kecamatan Sukorambi, Desa Lengkong di Kecamatan Mumbulsari, Desa Sidodadi di Kecamatan Mayang, Desa Sukojember di Kecamatan Jelbuk, Desa Panti di Kecamatan Panti, dan Desa Rambipuji di Kecamatan Rambipuji.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya meminta mahasiswa peserta KKN agar memanfaatkan kesempatan mengabdi di tengah masyarakat sebaik-baiknya dan menjadi ajang belajar bagaimana mengidentifikasi masalah di kehidupan nyata," kata Rektor Unej Iwan Taruna dalam sambutannya di kampus setempat.
Selain itu, lanjut dia, mahasiswa dapat menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari di bangku kuliah, sehingga dapat mengorganisasi sebuah program dan menggerakkan potensi desa yang ada.
"Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat dan keterampilan itu tidak selalu didapat di kelas-kelas kuliah," tuturnya.
Ia menjelaskan program tematik Unej Membangun Desa itu merupakan program khusus yang dirancang oleh pihak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setempat, dimana para mahasiswa terjun langsung guna membangun desa dengan disiplin ilmunya masing-masing.
Sebanyak 72 mahasiswa melakukan KKN dengan tema pengembangan kewirausahaan dan usaha mikro kecil menengah, pengembangan potensi pesantren, pengembangan potensi masyarakat desa terpadu, pengembangan wisata desa, pengembangan potensi sekolah/PAUD, pengembangan potensi masyarakat berbasis TIK, dan penanggulangan kekerdilan dan sanitasi lingkungan.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto dalam sambutannya meminta agar mahasiswa segera melakukan identifikasi masalah dengan cara berkomunikasi dengan perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga sekitar.
"Bahkan, jika perlu menghubungi perangkat daerah terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan lainnya. Saya yakin keberadaan mahasiswa di tengah masyarakat desa akan membantu percepatan pembangunan di desa," katanya.
Hendy mengatakan Pemkab Jember siap mendukung inovasi-inovasi mahasiswa setelah mengetahui permasalahan, yang kemudian langsung dihubungkan dengan dinas pemerintah terkait.
"Banyaknya potensi desa yang belum digali, seusai mengikuti KKN dan lulus kuliah nanti sebaiknya mahasiswa Unej membuka usaha berbasis potensi desa di Jember saja," ujarnya.
Ada delapan desa di delapan kecamatan yang menjadi lokasi KKN Unej Membangun Desa, yakni Desa Kertonegoro di Kecamatan Jenggawah, Desa Arjasa di Kecamatan Arjasa, Desa Klungkung di Kecamatan Sukorambi, Desa Lengkong di Kecamatan Mumbulsari, Desa Sidodadi di Kecamatan Mayang, Desa Sukojember di Kecamatan Jelbuk, Desa Panti di Kecamatan Panti, dan Desa Rambipuji di Kecamatan Rambipuji.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022