Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengembangkan benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo, yang dinilai benih padi tersebut tahan hama penyakit dan masa panen lebih pendek dibandingkan benih padi lainnya.
Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Kamis, mengaku puas dengan hasil panen perdana benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo beberapa hari lalu.
"Karena selain tahan hama penyakit, masa panennya hanya 77 hari, lebih pendek dari masa panen padi pada umumnya yang mencapai hingga 100 hari," kata Bung Karna, sapaan bupati.
Dengan masa panen yang pendek, menurutnya, para petani bisa menanam benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo itu empat kali dalam satu tahun. Sedangkan benih padi lainnya hanya mampu tiga kali tanam setahun.
"Umur panennya lebih pendek. Artinya petani bisa tanam empat kali dalam setahun," ujar Bupati Karna Suswandi.
Kendati dalam satu hektare benih padi tersbeut potensi panennya sebanyak 6 ton, katanya, para petani masih diuntungkan dengan umur padi yang hanya 77 hari. Belum lagi, tahan terhadap hama penyakit. Tentunya, harus mengikuti standar operasional prosedur atau SOP.
"Saat ini masih 6 ton, tapi ini kan masih terus dilakukan uji coba dengan harapan potensi panennya bisa meningkat lagi," tuturnya.
Padi yang dipanen perdana ini merupakan hasil terbaik dari uji coba benih varietas unggul terhadap 19 galur yang ditanam di lahan BPP Kecamatan Kapongan.
"Kami bekerja sama dengan Balai Besar Tanaman Padi Badan Penelitian Pengembangan Tanaman Kementerian Pertanian Republik Indonesia," katanya.
Bupati menambahkan, benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo ini masih akan diuji coba di 11 kabupaten/kota yang ada di empat provinsi, yakni Provinsi Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali.
"Jika nantinya berhasil, maka ini akan menjadi titik awal Situbondo dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namanya uji multi lokasi. Nantinya, jika uji coba ini lolos, maka padi ini akan bisa menjadi varietas baru milik Situbondo untuk Indonesia," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Kamis, mengaku puas dengan hasil panen perdana benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo beberapa hari lalu.
"Karena selain tahan hama penyakit, masa panennya hanya 77 hari, lebih pendek dari masa panen padi pada umumnya yang mencapai hingga 100 hari," kata Bung Karna, sapaan bupati.
Dengan masa panen yang pendek, menurutnya, para petani bisa menanam benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo itu empat kali dalam satu tahun. Sedangkan benih padi lainnya hanya mampu tiga kali tanam setahun.
"Umur panennya lebih pendek. Artinya petani bisa tanam empat kali dalam setahun," ujar Bupati Karna Suswandi.
Kendati dalam satu hektare benih padi tersbeut potensi panennya sebanyak 6 ton, katanya, para petani masih diuntungkan dengan umur padi yang hanya 77 hari. Belum lagi, tahan terhadap hama penyakit. Tentunya, harus mengikuti standar operasional prosedur atau SOP.
"Saat ini masih 6 ton, tapi ini kan masih terus dilakukan uji coba dengan harapan potensi panennya bisa meningkat lagi," tuturnya.
Padi yang dipanen perdana ini merupakan hasil terbaik dari uji coba benih varietas unggul terhadap 19 galur yang ditanam di lahan BPP Kecamatan Kapongan.
"Kami bekerja sama dengan Balai Besar Tanaman Padi Badan Penelitian Pengembangan Tanaman Kementerian Pertanian Republik Indonesia," katanya.
Bupati menambahkan, benih padi calon varietas unggul BK-Situbondo ini masih akan diuji coba di 11 kabupaten/kota yang ada di empat provinsi, yakni Provinsi Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali.
"Jika nantinya berhasil, maka ini akan menjadi titik awal Situbondo dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namanya uji multi lokasi. Nantinya, jika uji coba ini lolos, maka padi ini akan bisa menjadi varietas baru milik Situbondo untuk Indonesia," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022