Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di setiap cabang sebagai upaya pengoptimalan dalam menggerakkan roda perekonomian, khususnya warga Nahdliyin.

"Dalam waktu dekat, PWNU Jatim mempunyai BPRS di setiap PCNU di Jatim," ujar Koordinator Bidang Ekonomi PWNU Jatim Matorurrozaq Ismail dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.

Nantinya, BPRS akan bekerja sama dengan seluruh Baitul Maal wa-Tamwil (BMT) NU yang telah berdiri di sejumlah cabang di Jawa Timur, antara lain Jombang, Bojonegoro, dan Sidoarjo yang menjadi percontohan.

BMT NU didirikan dan diinisiasi dengan standar manajemen profesional dan merupakan langkah perjuangan untuk mengembangkan potensi keuangan di kalangan Nahdliyin yang sangat besar di Jatim.

Menurut Matorurrozaq, pendirian BPRS NU menjadi salah satu langkah konkret PWNU Jatim demi terciptanya kemandirian ekonomi jam’iyah.

"Termasuk sebagai tindak lanjut kesepakatan PWNU Jatim dengan Lembaga OJK dan Bank Indonesia Kanwil Jatim," ucapnya didampingi pengurus Asosiasi BMT-NU Jatim, H.M. Amin Mujib dan Sukron Dossi.

Pihaknya pada hari ini juga membahas pendirian BPRS dalam rapat konsultan ISO BMT NU di Kantor PWNU Jatim di Surabaya.

Sementara itu, PWNU Jatim telah menggelar diskusi kelompok terfokus yang dihadiri sejumlah utusan BPRS NU dan BMT NU cabang-cabang se-provinsi setempat.

Hal itu dilakukan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang maksud dan tujuan, jadwal pendirian, penerapan manajemen mutu dan profesionalitas, supervisi dan internal audit dalam pengelolaan BMT NU.

PWNU Jatim juga sebelumnya telah melaksanakan soft launching BPRS NU serta pengukuhan Asosiasi BMT-NU.

Pengukuhan dilakukan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Ke-99 NU di Auditorium K.H. Hasyim Asy’ari Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Kamis (17/2).

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022