Sekitar 53 persen dari 50 kejadian kebakaran di Kota Surabaya, Jawa Timur, selama bulan Januari hingga Februari 2022 berhasil dipadamkan warga.

"Angka kebakaran di Kota Surabaya berangsur-angsur menurun dari tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) Kota Surabaya Dedik Irianto saat memperingati HUT ke-102 Dinas Pemadam Kebakaran di Balai Kota Surabaya, Selasa.

Menurut ia, tercatat pada tahun 2019 terdapat 946 kejadian dan 39 persen di antaranya telah berhasilkan dipadamkan oleh warga.  Tahun 2020, terdapat 694 kejadian dan 43 persen di antaranya telah berhasil dipadamkan warga. 

Pada Tahun 2021 terdapat 644 kejadian, dengan 47 persen di antaranya berhasil dipadamkan warga, serta tahun 2022 pada Januari hingga Februari terdapat 50 kejadian dan 53 persen di antaranya berhasil dipadamkan warga. 

Untuk itu, lanjut dia, sebagai bekal agar warga terampil memadamkan api saat terjadi kebakaran di lingkungan tempat tinggalnya, maka PMKP Surabaya memberikan pelatihan pemadaman kebakaran kepada warga yang ditunjuk sebagai kader masyarakat dan keluarga siaga kebakaran (Madagaskar).

Ada sebanyak 154 Kader Madagaskar yang dikukuhkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertepatan dalam peringatan HUT ke-102 Dinas Kebakaran kali ini.

Kader Madagaskar ditugaskan membantu memberikan sosialisasi penanganan kebakaran di tingkat kelurahan hingga RT/RW. 

Pelatihan yang diberikan kepada para Kader Madagaskar adalah pelatihan pemadaman api pada tiga menit pertama. Sebab, lanjut dia, respons cepat Dinas PMKP untuk sampai di lokasi kebakaran adalah 7 menit.

"Meskipun sesuai Inmendagri adalah 15 menit, tetapi Kota Surabaya memiliki respons tercepat di Indonesia, dengan waktu maksimal 7 menit. Alhamdulillah sampai saat ini respons time kita tercapai 100 persen," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022