Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, tetap mengalokasikan bantuan untuk warga terdampak pandemi COVID-19 dengan penanganan oleh kecamatan masing-masing, guna mempercepat distribusi dan bukan lagi di Dinas Sosial.
Sekretaris Dinas Sosial Kota Kediri Hardiyanto Heru Cahyono mengemukakan kebijakan itu diambil karena kedekatan antara kelurahan dan kecamatan, sehingga bantuan bisa langsung ke warga yang membutuhkan.
"Itu arahan dari Pemkot, jadinya bantuan langsung ke kecamatan. Ini kan kasus penyebarannya lebih cepat, makanya pas rapat salah satunya adalah mempercepat pelayanan," kata Hardiyanto di Kediri, Kamis.
Sementara itu, Camat Kota Kediri Arief Cholisudin mengungkapkan di tempatnya ada sekitar 32 orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selama ini, bantuan dari pemkot belum bisa turun sebab masih proses pengajuan.
Ia menjelaskan Pemkot Kediri memang akan memberikan bantuan bagi mereka yang isolasi karena terpapar COVID-19. Jika sebelumnya ditangani Dinas Sosial Kota Kediri, kini langsung kecamatan.
Untuk proses pengajuan, kata Arief, melibatkan lurah, sebagai pihak yang tahu wilayahnya. Setelah mendapatkan laporan, puskesmas lalu mengecek yang bersangkutan apakah benar di wilayahnya atau tidak. Hal ini mengantisipasi kepastian data.
Kecamatan Kota, jelas Arief, di masa pandemi COVID-19 ini mengajukan kebutuhan untuk tiga bulan dengan jumlah paket sekitar 1.500 paket.
"Paket itu akan berisi bahan pokok yakni beras 10 kilogram, telur 2 kilogram, kecap dan mi instan satu kardus," kata dia.
Arief juga menjelaskan bantuan diajukan Kecamatan Kota, lewat dana tidak terduga di Pemkot Kediri. Dari pihak kecamatan akan langsung membelikan bahan pokok di toko atau pemasok yang telah ikut pengadaan sebelumnya.
"Pengadaannya kan dari ULP (unit layanan pengadaan), ada kontrak dengan toko atau pemasok. Jadi, bukan kecamatan yang mencari, dan ini berlaku tiga bulan. Kami tinggal mengecek toko atau pemasok di mana saja, lalu beli bahan pokok untuk bantuan ke warga yang isolasi mandiri," ujar Arief.
Untuk saat ini, bantuan memang masih proses. Jika sudah disetujui, anggaran bisa langsung turun dan dibelikan bahan pokok untuk warga yang isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.
Namun, untuk warga yang isolasi juga ada sejumlah bantuan misalnya dari lembaga sosial yang tergabung dalam "Si Jamal".
Program ini merupakan bentuk kerjasama Pemkot Kediri dengan delapan lembaga amal. Nantinya, bantuan akan disalurkan ke warga yang membutuhkan, termasuk yang isolasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Sekretaris Dinas Sosial Kota Kediri Hardiyanto Heru Cahyono mengemukakan kebijakan itu diambil karena kedekatan antara kelurahan dan kecamatan, sehingga bantuan bisa langsung ke warga yang membutuhkan.
"Itu arahan dari Pemkot, jadinya bantuan langsung ke kecamatan. Ini kan kasus penyebarannya lebih cepat, makanya pas rapat salah satunya adalah mempercepat pelayanan," kata Hardiyanto di Kediri, Kamis.
Sementara itu, Camat Kota Kediri Arief Cholisudin mengungkapkan di tempatnya ada sekitar 32 orang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selama ini, bantuan dari pemkot belum bisa turun sebab masih proses pengajuan.
Ia menjelaskan Pemkot Kediri memang akan memberikan bantuan bagi mereka yang isolasi karena terpapar COVID-19. Jika sebelumnya ditangani Dinas Sosial Kota Kediri, kini langsung kecamatan.
Untuk proses pengajuan, kata Arief, melibatkan lurah, sebagai pihak yang tahu wilayahnya. Setelah mendapatkan laporan, puskesmas lalu mengecek yang bersangkutan apakah benar di wilayahnya atau tidak. Hal ini mengantisipasi kepastian data.
Kecamatan Kota, jelas Arief, di masa pandemi COVID-19 ini mengajukan kebutuhan untuk tiga bulan dengan jumlah paket sekitar 1.500 paket.
"Paket itu akan berisi bahan pokok yakni beras 10 kilogram, telur 2 kilogram, kecap dan mi instan satu kardus," kata dia.
Arief juga menjelaskan bantuan diajukan Kecamatan Kota, lewat dana tidak terduga di Pemkot Kediri. Dari pihak kecamatan akan langsung membelikan bahan pokok di toko atau pemasok yang telah ikut pengadaan sebelumnya.
"Pengadaannya kan dari ULP (unit layanan pengadaan), ada kontrak dengan toko atau pemasok. Jadi, bukan kecamatan yang mencari, dan ini berlaku tiga bulan. Kami tinggal mengecek toko atau pemasok di mana saja, lalu beli bahan pokok untuk bantuan ke warga yang isolasi mandiri," ujar Arief.
Untuk saat ini, bantuan memang masih proses. Jika sudah disetujui, anggaran bisa langsung turun dan dibelikan bahan pokok untuk warga yang isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.
Namun, untuk warga yang isolasi juga ada sejumlah bantuan misalnya dari lembaga sosial yang tergabung dalam "Si Jamal".
Program ini merupakan bentuk kerjasama Pemkot Kediri dengan delapan lembaga amal. Nantinya, bantuan akan disalurkan ke warga yang membutuhkan, termasuk yang isolasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022