Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Republik Indonesia, Muhammad Arum Sabil mendorong Pemkab Situbondo, Jawa Timur,  mengoptimalkan pengelolaan pertanian, peternakan dan khususnya perkebunan tebu yang berpotensi menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat. 

"Di Situbondo ini potensinya sangat bagus, karena indikasi geografis di sini sangat cocok untuk tanaman tebu. Inilah yang menjadi alasan Belanda mendirikan enam pabrik gula di Situbondo," ujarnya saat acara  Pelantikan Pengurus Majelis Pembimbing Cabang, Kwartir Cabang dan Lembaga Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Situbondo 2021 - 2026 di Pendopo Kabupaten Situbondo, Kamis.

Arum Sabil menjelaskan bahwa tanaman tebu merupakan bagian dari tanaman pangan. Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah daerah harus menjaga eksistensi pabrik gula yang ada di Situbondo. Selain itu, mengupayakan bagaimana pertanian terintegrasi dengan perkebunan dan peternakan.

Dia mengatakan, pangan dan energi menjadi persoalan serius yang akan dihadapi pada 30 tahun mendatang. Mengingat, lahan pertanian terus berkurang dari tahun ke tahun, sementara jumlah penduduk terus bertambah.

"Secara hitung-hitungan, setiap tahun lahan pertanian terus berkurang. Dari 12,5 juta hektare menjadi 7,4 hektar, sedangkan jumlah penduduk terus bertambah dan mencapai 270 juta jiwa," kata Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur itu.

Ia menambahkan, Gerakan Pramuka  punya peran untuk menjadi pelopor kemandirian pangan dan energi terpadukan, mulai dari masalah teknologi bagi yang  tidak memiliki lahan pertanian, hingga inovasi yang harus dilakukan bagi yang memiliki lahan agar produktivitasnya hasil panen bertambah.

"Yang harus dilakukan bersama-sama, bagaimana Pramuka ini terus berinovasi dalam memprogramkan pramuka produktif, inovatif di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022