Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendorong optimalisasi program dan pengelolaan sumber daya manusia, sebagai sarana untuk perbaikan fasilitas pelayanan publik sekaligus menaikkan capaian skor pada 2022 ini menjadi 3,4 dalam program smart city atau kota pintar.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana di Kediri, Rabu mengemukakan, pada tahun 2021, level Smart City Kota Kediri adalah menjadi 3,06, naik ketimbang tahun sebelumnya 2,87.

"Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemkot Kediri telah menargetkan capaian skor smart city tahun 2022 sebesar 3,4," katanya.

Pemkot Kediri telah melakukan berbagai upaya dalam meraih target capaian kota pintar, salah satunya melalui pengenalan dan sosialisasi konsep smart city kepada perangkat daerah di lingkungan Pemkot Kediri dan masyarakat.

"Kami sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target kota pintar tahun 2022, dengan mengembangkan sistem layanan terintegrasi berbasis teknologi untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel," ujar Apip.

Selain melalui good governance yang maksimal, lanjut dia, Pemkot Kediri juga akan mengembangkan dimensi smart city lainnya, yaitu smart economy, smart branding, smart living, smart society, dan smart environment.

Pihaknya juga mengemukakan bahwa smart city merupakan sebuah program kegiatan yang bertujuan memberikan manfaat secara efisien dan efektif serta mengantisipasi kemungkinan munculnya persoalan baru.

"Jadi bukan hanya menghasilkan output, tetapi juga harus ada outcome dan impact meningkatnya kesejahteraan yang dirasakan masyarakat. Penggunaan aplikasi dan IT hanya sebagai tools atau alat pendukungnya saja," jelas Apip.

Kota Kediri merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang tergabung dalam Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas (Smart City) di Indonesia. Smart city adalah konsep kota cerdas atau pintar yang pengelolaan sumber daya dilakukan secara efisien dan efektif sehingga memberikan manfaat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu konsep kota cerdas harus mampu mengantisipasi kejadian sebelumnya. Smart city memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi itu hanya sebagai alat (tools) saja. Dengan itu, keberhasilan menuju smart city terletak pada besaran derajat partisipasi semua perangkat daerah dan stakeholder dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Pada tahun 2021, level Smart City Kota Kediri adalah 3,06 pada tahun 2021 naik ketimbang tahun sebelumnya 2,87.

Terdapat enam pilar yang harus dipenuhi demi tercapainya kota cerdas, antara lain smart governance (tata kelola pemerintahan yang cerdas), smart economy (ekonomi cerdas), smart society (masyarakat cerdas), smart branding (penataan wajah kota sehingga tercipta citra kota yang baik), smart living (hunian cerdas), dan smart environment (lingkungan cerdas).

Dalam merealisasikan hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri terus berupaya seoptimal mungkin untuk mewujudkan enam pilar kota cerdas yang telah ditetapkan Kemenkominfo RI. Hal tersebut berhasil dibuktikan Pemkot Kediri melalui diboyongnya Penghargaan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI atas Implementasi Program smart city Kategori Smart Branding Gerakan Menuju Smart City, bulan Desember 2021.

Menurut Apip, inovasi-inovasi yang telah digagas Pemkot Kediri berupa quick win pada masing-masing dimensi smart city, yakni smart governance dengan aplikasi E-SPTPD, smart economy dengan program kredit dengan bunga rendah "Kurnia", smart society dengan program English Massive (Emas), smart branding dengan Prodamas Plus, smart living dengan program Home Care Peduli, lalu smart environment dengan bank sampah.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022