Bupati Madiun Ahmad Dawami meminta kepada 143 kepala desa (kades) terpilih yang baru dilantik agar amanah dalam mengelola dana desa untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat di masing-masing wilayahnya.
"Bapak dan Ibu Kepala Desa yang baru dilantik, saya pesan bahwa anggaran yang dikelola di desa itu cukup besar. Artinya apa? Jaga amanah tersebut. Harus benar-benar bisa diterapkan dan sampai ke masyarakat," ujar Bupati Ahmad Dawami saat melantik dan mengambil sumpah 143 kades terpilih pada Pilkades Serentak 20 Desember 2021 di Pendopo Muda Graha Madiun, Rabu.
Menurut dia, Dana Desa (DD) untuk Kabupaten Madiun tahun ini sudah cair 100 persen. Pencairan dana desa itu merupakan yang tercepat di Indonesia. Dengan cairnya DD tersebut, Bupati Madiun minta agar pengelolaannya tidak hanya berorientasi pada kecepatannya, tetapi juga harus memperhatikan kualitas perencanaannya dan penerapannya.
"Bagi kepala desa yang baru pertama kali menjabat, Saya minta untuk segera beradaptasi agar tidak tertinggal dari daerah lain," ucap dia.
Bupati juga meminta kepala desa yang baru dilantik untuk menciptakan suasana yang kondusif di desanya masing-masing agar semua permasalahan bisa ditangani dengan baik.
Selain itu, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat, lanjutnya, juga diperlukan sinergitas dengan semua pihak terkait. Hal ini penting demi cepat terciptanya desa berkategori maju dan mandiri di Kabupaten Madiun.
Sesuai data, saat ini, dari 206 desa di Kabupaten Madiun tidak ada lagi desa yang dikategorikan sebagai desa tertinggal. Saat ini masih ada 46 desa kategori berkembang, selebihnya telah masuk kategori desa maju dan mandiri.
Sementara, pelantikan 143 kades tersebut sengaja dimajukan beberapa pekan dari rencana semula. Hal itu karena pertimbangan adanya COVID-19 varian Omicron yang menunjukkan trend peningkatan.
Sehingga, jika terjadi lonjakan Omicron di desa, harapannya bisa cepat ditangani karena para kades sudah dilantik. Bupati juga menjelaskan jika semua kades akan diberi diklat dalam rangka menyatukan persepsi di lingkungan Pemkab Madiun.
"Kepemimpinan Panjenengan (para kades) juga harus bisa diteladani masyarakat desa. Stabilitas desa itu penting, karena saat ini semua masyarakat menjadi tanggung kepala desa yang baru. Baik yang memilih anda maupun yang rival," tutur Bupati.
Pelantikan 143 kades terpilih ditandai dengan penandatanganan berita acara sumpah jabatan, dan sematan tanda jabatan kepada semua kepala desa oleh Bupati Madiun secara bergiliran.
Acara pelantikan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto, Ketua DPRD Kabupaten Madiun Fery Sudasono, Sekda Tontro Pahlawanto, Forkompimda, Ketua dan Wakil Ketua TP KK Kabupatn Madiun Penta Lianawati Ahmad dan Erni Hari Wuryanto dengan memberlakukan prokes ketat.
Dari sebanyak 143 kades yang dilantik tidak ada yang absen. Hanya ada satu Kepala Desa Sobrah, atas nama Siti Aisyah pelantikannya dilakukan secara virtual karena yang bersangkutan sedang menjalani isolasi mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Bapak dan Ibu Kepala Desa yang baru dilantik, saya pesan bahwa anggaran yang dikelola di desa itu cukup besar. Artinya apa? Jaga amanah tersebut. Harus benar-benar bisa diterapkan dan sampai ke masyarakat," ujar Bupati Ahmad Dawami saat melantik dan mengambil sumpah 143 kades terpilih pada Pilkades Serentak 20 Desember 2021 di Pendopo Muda Graha Madiun, Rabu.
Menurut dia, Dana Desa (DD) untuk Kabupaten Madiun tahun ini sudah cair 100 persen. Pencairan dana desa itu merupakan yang tercepat di Indonesia. Dengan cairnya DD tersebut, Bupati Madiun minta agar pengelolaannya tidak hanya berorientasi pada kecepatannya, tetapi juga harus memperhatikan kualitas perencanaannya dan penerapannya.
"Bagi kepala desa yang baru pertama kali menjabat, Saya minta untuk segera beradaptasi agar tidak tertinggal dari daerah lain," ucap dia.
Bupati juga meminta kepala desa yang baru dilantik untuk menciptakan suasana yang kondusif di desanya masing-masing agar semua permasalahan bisa ditangani dengan baik.
Selain itu, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat, lanjutnya, juga diperlukan sinergitas dengan semua pihak terkait. Hal ini penting demi cepat terciptanya desa berkategori maju dan mandiri di Kabupaten Madiun.
Sesuai data, saat ini, dari 206 desa di Kabupaten Madiun tidak ada lagi desa yang dikategorikan sebagai desa tertinggal. Saat ini masih ada 46 desa kategori berkembang, selebihnya telah masuk kategori desa maju dan mandiri.
Sementara, pelantikan 143 kades tersebut sengaja dimajukan beberapa pekan dari rencana semula. Hal itu karena pertimbangan adanya COVID-19 varian Omicron yang menunjukkan trend peningkatan.
Sehingga, jika terjadi lonjakan Omicron di desa, harapannya bisa cepat ditangani karena para kades sudah dilantik. Bupati juga menjelaskan jika semua kades akan diberi diklat dalam rangka menyatukan persepsi di lingkungan Pemkab Madiun.
"Kepemimpinan Panjenengan (para kades) juga harus bisa diteladani masyarakat desa. Stabilitas desa itu penting, karena saat ini semua masyarakat menjadi tanggung kepala desa yang baru. Baik yang memilih anda maupun yang rival," tutur Bupati.
Pelantikan 143 kades terpilih ditandai dengan penandatanganan berita acara sumpah jabatan, dan sematan tanda jabatan kepada semua kepala desa oleh Bupati Madiun secara bergiliran.
Acara pelantikan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto, Ketua DPRD Kabupaten Madiun Fery Sudasono, Sekda Tontro Pahlawanto, Forkompimda, Ketua dan Wakil Ketua TP KK Kabupatn Madiun Penta Lianawati Ahmad dan Erni Hari Wuryanto dengan memberlakukan prokes ketat.
Dari sebanyak 143 kades yang dilantik tidak ada yang absen. Hanya ada satu Kepala Desa Sobrah, atas nama Siti Aisyah pelantikannya dilakukan secara virtual karena yang bersangkutan sedang menjalani isolasi mandiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022