Pemerintah Kota Malang menyiapkan sejumlah fasilitas isolasi terpusat (isoter) yang nantinya dipergunakan untuk merawat pasien positif COVID-19 karena saat ini kasus konfirmasi mulai mengalami peningkatan.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan untuk mewaspadai puncak penyebaran virus corona varian Omicron, pihaknya saat ini tengah menyiapkan fasilitas isoter meskipun mayoritas pasien konfirmasi COVID-19 saat ini menjalani isolasi mandiri.

"Isoter akan kami siapkan. Untuk puncak Omicron, di mana-mana tidak signifikan dengan dengan bed occupancy ratio atau BOR (rumah sakit), berarti diutamakan isolasi mandiri," kata Sutiaji.

Salah satu fasilitas isoter yang saat ini tengah disiapkan oleh Pemerintah Kota Malang berada di Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) yang terletak di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing. Dinas Kesehatan Kota Malang sudah melakukan pengecekan pada fasilitas tersebut.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kasus aktif COVID-19 di wilayah Kota Malang tercatat mencapai 205 kasus. Dengan jumlah tersebut, kasus aktif di wilayah Kota Malang merupakan yang terbanyak di Jawa Timur.

Sutiaji menjelaskan, dari jumlah kasus aktif tersebut, saat ini mayoritas pasien konfirmasi positif COVID-19 berstatus tanpa gejala. Sehingga, untuk saat ini dilakukan isolasi mandiri dengan pengawasan dari puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan setempat.

"Lebih dari 98 persen itu tanpa gejala, tapi kita lokalisasi. Termasuk perawatan itu dalam pengawasan masing-masing puskesmas atau klinik. Selain itu PPKM mikro juga terus kita perkuat," ujarnya.

Ia menambahkan, penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kota Malang seiring dengan langkah penguatan testing dan pelacakan. Pemerintah Kota Malang saat ini terus melakukan penguatan testing di masyarakat.

"Dari testing memang muncul kasus baru, dan itu otomatis kita lakukan pelacakan. Jadi berangkatnya dari testing itu," katanya.

Ia meminta seluruh warga Kota Malang untuk bisa terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan khususnya pada saat melakukan aktivitas di luar rumah karena saat ini penerapan protokol kesehatan sudah cenderung mengalami penurunan.

Meskipun kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang mengalami lonjakan sejak 18 Januari 2022, Pemerintah Kota Malang meminta masyarakat untuk tidak cemas. Masyarakat harus menyikapi adanya lonjakan kasus COVID-19 dengan disiplin menerapkan prokes.

"Selama ini seakan-akan ada kelonggaran dan abai protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, kerumunan dan lainnya. Ini kita ingatkan lagi. Tidak perlu cemas, tapi protokol kesehatan harus disiplin," ujarnya.

Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang mengalami lonjakan sejak 18 Januari 2022. Tercatat, pada 25 Januari 2022, ada penambahan 50 kasus konfirmasi baru yang merupakan lonjakan tertinggi sejak 18 Januari 2022.

Tercatat, hingga Kamis (27/1) berdasar data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Kota Malang ada sebanyak 15.907 kasus konfirmasi positif COVID-19, dengan kasus aktif 205 kasus. Dari total itu, 14.569 orang dilaporkan telah sembuh, 1.133 orang meninggal dunia.
 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022