Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Surabaya Dr. Windhu Purnomo menyatakan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi kunci dalam mengantisipasi bahaya COVID-19 varian Omicron.
"Dua perisai itu yang harus dipunyai semua," ujar Windhu di sela mengikuti Rapat Koordinasi Forkopimda se-Jatim di Surabaya, Senin.
Ia memprediksi terdapat 225,8 kasus yang akan terjadi pada puncak kecil dari kasus Omicron atau sebanding 1/5 dari puncak gelombang kedua Jatim pada Januari tahun 2021 yang mencapai 1.198 kasus.
Baca juga: Forkopimda Jatim susun strategi bendung varian Omicron
Windhu bersyukur karena situasi di Jatim saat ini, bahkan menjadi provinsi terbaik dan berada pada level situasi satu dari delapan indikator Kementerian Kesehatan RI.
"Begitu juga dengan situasi epidemiologi kondisi penularan di komunitasnya hingga capaian vaksinasi tertinggi secara nasional, terutama dosis pertama," ucap Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair tersebut.
Baca juga: Sembilan warga Kota Madiun terinfeksi Omicron, mayoritas klaster bank
Sementara itu, rakor yang diikuti pejabat Forkopimda 38 kabupaten/kota tersebut dipimpin Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Turut hadir Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto, serta Kajati Jatim M. Dhofir.
Di tempat sama, Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta menegaskan semua yang hadir membahas sekaligus menyelesaikan persoalan sehingga dibutuhkan ilmu pengetahuan dan komunikasi serta koordinasi.
"Pentingnya komunikasi, koordinasi dan kolaborasi ini dilaksanakan untuk kapolres agar dipedomani sehingga kasus bisa terdeteksi bersama para kepala daerah masing-masing," katanya.
Baca juga: Dua pekerja migran tiba di Juanda dinyatakan positif COVID-19
Dalam waktu dekat, kata dia, jajaran polda dan polres menghidupkan kembali dan mempersiapkan tempat isolasi terpadu (isoter) serta optimalisasi PPKM mikro di setiap Posko Kelurahan/Desa.
"Bhabinkamtibmas dan Babinsa, ayo, hidupkan lagi tempat isoter dengan mengoptimalkan PPKM Mikro di setiap posko yang saat ini memiliki 8.496 posko dengan 7.856 personel Bhabinkamtibmas," tuturnya.
Sedangkan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto menegaskan penanganan COVID-19 disepakati untuk mereaktivasi semuanya dan pihaknya mendukung dengan menyiapkan seluruh sumber daya di masing masing jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Dua perisai itu yang harus dipunyai semua," ujar Windhu di sela mengikuti Rapat Koordinasi Forkopimda se-Jatim di Surabaya, Senin.
Ia memprediksi terdapat 225,8 kasus yang akan terjadi pada puncak kecil dari kasus Omicron atau sebanding 1/5 dari puncak gelombang kedua Jatim pada Januari tahun 2021 yang mencapai 1.198 kasus.
Baca juga: Forkopimda Jatim susun strategi bendung varian Omicron
Windhu bersyukur karena situasi di Jatim saat ini, bahkan menjadi provinsi terbaik dan berada pada level situasi satu dari delapan indikator Kementerian Kesehatan RI.
"Begitu juga dengan situasi epidemiologi kondisi penularan di komunitasnya hingga capaian vaksinasi tertinggi secara nasional, terutama dosis pertama," ucap Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair tersebut.
Baca juga: Sembilan warga Kota Madiun terinfeksi Omicron, mayoritas klaster bank
Sementara itu, rakor yang diikuti pejabat Forkopimda 38 kabupaten/kota tersebut dipimpin Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Turut hadir Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto, serta Kajati Jatim M. Dhofir.
Di tempat sama, Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta menegaskan semua yang hadir membahas sekaligus menyelesaikan persoalan sehingga dibutuhkan ilmu pengetahuan dan komunikasi serta koordinasi.
"Pentingnya komunikasi, koordinasi dan kolaborasi ini dilaksanakan untuk kapolres agar dipedomani sehingga kasus bisa terdeteksi bersama para kepala daerah masing-masing," katanya.
Baca juga: Dua pekerja migran tiba di Juanda dinyatakan positif COVID-19
Dalam waktu dekat, kata dia, jajaran polda dan polres menghidupkan kembali dan mempersiapkan tempat isolasi terpadu (isoter) serta optimalisasi PPKM mikro di setiap Posko Kelurahan/Desa.
"Bhabinkamtibmas dan Babinsa, ayo, hidupkan lagi tempat isoter dengan mengoptimalkan PPKM Mikro di setiap posko yang saat ini memiliki 8.496 posko dengan 7.856 personel Bhabinkamtibmas," tuturnya.
Sedangkan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto menegaskan penanganan COVID-19 disepakati untuk mereaktivasi semuanya dan pihaknya mendukung dengan menyiapkan seluruh sumber daya di masing masing jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022