Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat sebanyak sembilan warganya positif terinfeksi COVID-19 varian baru, yakni Omicron.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dari sembilan warga Kota Madiun yang terpapar Omicron, mayoritas merupakan dari klaster perbankan di wilayah setempat.
"Saya sudah telusuri sebanyak 149 orang dan ditambah 380 orang lagi. Hasilnya, ada yang positif 15 orang. Sebanyak 13 orang di antaranya Omicron. Sembilan dari Kota Madiun, empat dari luar," ujar Wali Kota Madiun Maidi, Ahad.
Dalam kegiatan keliling ke kelurahan, pihaknya menyatakan prihatin atas temuan kluster penularan COVID-19. Maidi tetap memperbolehkan aktivitas masyarakat berjalan. Hanya saja, pelaksanaannya berpedoman pada disiplin protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Tetap patuhi disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker, menjauhi kerumunan, dan menjaga kebersihan diri. Sebab prokes yang melindungi kita semua," katanya.
Selain peningkatan prokes, guna mencegah meluasnya Omicron, Pemkot Madiun juga mengebut pelaksanaan vaksinasi penguat atau dosis ketiga. Vaksin penguat diprioritaskan bagi petugas publik, lansia, dan kelompok masyarakat rentan.
Sebab, kelompok tersebut berisiko terpapar COVID-19. Jika tuntas maka vaksinasi berlanjut bagi masyarakat umum.
"Kami ngebut untuk vaksinasi dosis ketiga, keliling ke kelurahan-kelurahan," ujar Maidi.
Sesuai data, kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Sabtu (22/1), telah mencapai 7.297 orang. Dari jumlah itu, 6.763 orang di antaranya telah sembuh, 5 orang dalam perawatan, 18 orang melakukan isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan dari sembilan warga Kota Madiun yang terpapar Omicron, mayoritas merupakan dari klaster perbankan di wilayah setempat.
"Saya sudah telusuri sebanyak 149 orang dan ditambah 380 orang lagi. Hasilnya, ada yang positif 15 orang. Sebanyak 13 orang di antaranya Omicron. Sembilan dari Kota Madiun, empat dari luar," ujar Wali Kota Madiun Maidi, Ahad.
Dalam kegiatan keliling ke kelurahan, pihaknya menyatakan prihatin atas temuan kluster penularan COVID-19. Maidi tetap memperbolehkan aktivitas masyarakat berjalan. Hanya saja, pelaksanaannya berpedoman pada disiplin protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Tetap patuhi disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker, menjauhi kerumunan, dan menjaga kebersihan diri. Sebab prokes yang melindungi kita semua," katanya.
Selain peningkatan prokes, guna mencegah meluasnya Omicron, Pemkot Madiun juga mengebut pelaksanaan vaksinasi penguat atau dosis ketiga. Vaksin penguat diprioritaskan bagi petugas publik, lansia, dan kelompok masyarakat rentan.
Sebab, kelompok tersebut berisiko terpapar COVID-19. Jika tuntas maka vaksinasi berlanjut bagi masyarakat umum.
"Kami ngebut untuk vaksinasi dosis ketiga, keliling ke kelurahan-kelurahan," ujar Maidi.
Sesuai data, kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Sabtu (22/1), telah mencapai 7.297 orang. Dari jumlah itu, 6.763 orang di antaranya telah sembuh, 5 orang dalam perawatan, 18 orang melakukan isolasi terpadu, dan 511 orang meninggal dunia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022