Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur menyusun strategi untuk membendung gelombang COVID-19 varian Omicron menyusul terus berdatangannya pekerja migran Indonesia dari luar negeri.

"Kami mengonsolidasikan kembali seluruh energi positif yang dimiliki Jatim bahwa ada kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang harus dilakukan tanpa menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai memimpin Rapat Koordinasi Forkopimda se-Jatim di Surabaya, Senin.

Rakor juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto, Kajati Jatim M. Dhofir, serta Pakar Epidemiologi Dr. Windhu Purnomo.

Baca juga: Bandara Juanda mulai terima kedatangan pekerja migran dari luar negeri
Baca juga: Dua pekerja migran tiba di Juanda dinyatakan positif COVID-19

Gelombang kedatangan pekerja migran asal Malaysia, kata Khofifah, sebanyak 129 orang sudah tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.

Berikutnya, pada 26 Januari 2022 dijadwalkan datang lagi 164 orang sehingga semua harus siap untuk melakukan karantina dan memberikan layanan terbaik kepada para tenaga migran.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan serta antisipasi, Forkopimda Jatim telah melakukan simulasi kedatangan pekerja migran sekaligus menyiapkan berbagai sarana dan prasarana karantina secara matang.

Baca juga: Khofifah minta pelacakan diperkuat usai munculnya kasus COVID-19 klaster sekolah

Menurut Khofifah, varian baru Omicron harus ditangani secara komprehensif tanpa menimbulkan kepanikan dan keresahan.

Terlebih, berdasarkan prediksi Menko Marves dan Menkes kemungkinan terdapat lonjakan mulai Februari sampai Maret 2022.

"Saat ini, terdapat kenaikan aktivitas masyarakat cukup tinggi. Oleh karena itu, sinergi antara penerapan protokol kesehatan dan penegakan sosial ekonomi harus berjalan seimbang," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah belum terpikir terapkan PPKM Darurat meski kasus meningkat

Khofifah menegaskan sinergi terus dilakukan dengan mengkoordinasikan pembelajaran tatap muka yang sudah berjalan dengan Tim COVID-19 mengawasi secara ketat di daerah masing-masing.

Sementara itu, Pemprov Jatim menyiagakan fasilitas kesehatan seperti konversi tempat tidur 30 hingga 40 persen dari total kapasitas rumah sakit, penataan sistem rujukan dan pemantauan isolasi mandiri dengan pemanfaatan telemedicine juga dioptimalkan.

Selain itu, pemenuhan sumber daya manusia dan logistik, baik alat pelindung diri, oksigen hingga alat kesehatan dan pencatatan pelaporan data terus disiapkan.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022