Bupati Situbondo Karna Suswandi mendorong Dewan Kesenian Situbondo (DKS) turut ambil bagian dalam sebuah proses pembangunan kepariwisataan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten setempat.

"Dalam memajukan dunia pariwisata, kita harus berkolaborasi. Selain akses dan sarana prasarana, di tempat wisata juga harus ada atraksi. Disinilah peran teman-teman dewan kesenian," kata Bung Karna, sapaan bupati, dalam acara peluncuran Buku Ensklopedia Cagar Budaya DKS di Pendopo Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Selasa.

Menurut dia, atraksi seni dan budaya di tempat wisata merupakan salah satu modal utama kepariwisataan, selain keindahan alam dan sarana prasarana. Karena, sebagus apapun sarana prasarana tanpa atraksi tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
 
Bupati Karna Suswandi, Wabup Khoirani dan Ketua DKS serta seniman dan sejarawan di acara peluncuran Buku di Pendopo Kabupaten Situbondo. Selasa (18/1/2022) (ANTARA/HO-istimewa)

Bupati Karna Suswandi mencontohkan Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo. Katanya, di objek wisata pantai yang memiliki pasir putih dan keindahan terumbu karang perlu membuat atraksi pariwisata berbasis seni dan budaya untuk menambah daya tarik.

"Pasir Putih sejak dari dulu begitu-begitu saja. Coba ada atraksi di tempat wisata setiap malam Minggu dulu misalnya, tentu pasti akan beda hasilnya. Ini harus kita lakukan. Nah, untuk membuat atraksi inilah tidak bisa lepas dari peran Dewan Kesenian Situbondo. Ini menjadi tanggung jawab DKS," ucapnya.

Dengan adanya atraksi di tempat wisata, kata Bupati Karna, selain itu mampu memberikan ciri khas, juga dapat menarik kunjungan wisata lokal maupun mancanegara.

"Ke depan, orang atau wisatawan yang datang ke Situbondo, tidak hanya datang melihat keindahan alamnya saja. Tapi, juga bisa menikmati kesenian khas Situbondo," ujarnya.

Selain peluncuran Buku Ensklopedia Cagar Budaya, Dewan Kesenian Situbondo juga menyerahkan penghargaan kepada seniman dan hadiah bagi pemenang lomba cipta lagu "Situbondoan".

"Kami memberikan apresiasi secara khusus kepada para seniman di Kabupaten Situbondo, alm. Badik S, Agus Rajana dan Hariyono, yang selama ini telah berkontribusi nyata dalam dunia seni dan budaya di Kabupaten Situbondo," kata Ketua Dewan Kesenian Situbondo, Edy Supriyono.
 
Anggota Dewan Kesenian Situbondo foto bersama dengan Bupati Karna Suswandi, Wabup Khoirani di acara peluncuran Buku di Pendopo Kabupaten Situbondo. Selasa (18/1/2022) (ANTARA/HO-istimewa)

Selain itu, kegiatan tersebut juga sekaligus sebagai ucapan terima kasih dari pemerintah atas dedikasi mereka. Ke depan diharapkan mereka bisa lebih bersemangat dalam berkarya.

Ia mengemukakan, Lomba Cipta Lagu Situbondoan digelar setiap tahun untuk memberikan ruang kepada para pencipta lagu untuk terus berkarya. Setiap tahun bisa menelurkan karya-karya  baru.

"Diharapkan lagu-lagu Situbondo akan menjadi tuan rumah di daerah sendiri, tidak dijajah oleh lagu-lagu daerah lain. Setiap tahun ada sepuluh lagu terbaik dan satu karya favorit yang dipilih sebagai juara. Lagu-lagu itu kemudian di aransmen dan dibuatkan video klip," paparnya.

Sementara peluncuran Buku Ensklopedia Cagar Budaya, katanya, merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Situbondo. Sebelumnya adalah Buku "Tatengghun".

"Langkah ini diambil karena DKS tidak hanya ingin meninggalkan sesuatu yang bersifat kekaryaan fisik. Tapi juga mewariskan pengetahun. Buku ini diharapkan akan menjadi salah satu sumber literatur bagi masyarakat Situbondo, agar bisa mengetahui, memahami, mencintai dan melestarikan budaya warisan leluhurnya," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022