Yudha Eky Prawira (31) pegawai swasta asal Kota Probolinggo ini telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak 2016 silam.
Kartu JKN-KIS menjadi senjatanya ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.
"Sejak punya kartu BPJS Kesehatan saya dan keluarga sudah pakai beberapa kali buat berobat. Baru kemarin ini sekitar 3 bulanan yang lalu saya pake buat periksa gigi. Sakit sudah ndak tahan cenut-cenut beberapa hari, dari pada makin parah saya bawa periksa," cerita Eky sapaan akrab pria ini.
Karena rasa sakit gigi yang tak kunjung reda dan mengganggu aktivitasnya, saat itu Eky melakukan pemeriksaan di Klinik dr. Farida yang berada di Kota Probolinggo.
Eky termasuk peserta JKN-KIS yang update terhadap inovasi dan perubahan dalam BPJS Kesehatan. Dia memanfaatkan fitur dalam aplikasi miliknya.
Sebelum berangkat periksa, dirinya telah mendaftar dan mendapatkan nomor antrian pada fitur antrian online di mobile JKN miliknya.
"Pas mau berangkat saya daftar antrian dulu pakai aplikasi mobile JKN, mikirnya udah sakit gigi ndak kuat kalau daftar ke klinik nunggu antrian memakan waktu. Untungnya sudah bisa daftar berobat lewat aplikasi jadi ndak perlu nunggu lama di klinik," kata Eky menceritakan manfaat menggunakan aplikasi mobile JKN miliknya.
Eky melakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan menggunakan kartu JKN-KIS miliknya tanpa kendala dan tambahan biaya. Tak hanya Eky, istri dan keluarganya pun selalu mengandalkan kartu JKN-KIS untuk memperoleh pelayan kesehatan.
Dirinya sadar betul memiliki penjaminan kesehatan sangatlah penting meski dirinya sangat bersyukur sejauh ini belum pernah rawat inap di rumah sakit.
"Gak ada orang satupun yang minta sakit, saya dan keluarga selalu bersyukur punya kartu JKN-KIS. Meski sakitnya cuma tergolong ringan, kalau pas ndak punya uang juga mana mungkin bisa berobat. Selalu bersyukur juga diberi kesehatan jangan sampai rawat inap di Rumah Sakit. Lebih baik Iuran BPJS (kesehatan) saya buat membantu yang lain,"ujarnya.
Bagi Eky, kepesertaan JKN-KIS saat ini merupakan hal yang utama dan mudah prosedur penggunaanya. Hal yang selalu diingat penyakit merupakan sesuatu yang tidak dapat di prediksi kapan akan datang, terlebih biaya pelayanan kesehatan yang semakin tinggi. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, dirinya dan anggota keluarganya tidak lagi kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan saat memerlukan.
"Tidak ada yang sulit kalau kita paham alurnya, update info terbarunya dan selalu pingin tahu inovasi yang baru dari BPJS Kesehatan seperti yang saya bilang tadi, fitur pada aplikasinya (mobile JKN). Menggunakan Kartu JKN-KIS tak sesulit yang dikeluhkan kebanyakan orang. Saya berharap JKN-KIS selalu di hati masyarakat dan tak pernah henti berinovasi dalam mencapai kepuasan penggunanya," kata Eky. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kartu JKN-KIS menjadi senjatanya ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.
"Sejak punya kartu BPJS Kesehatan saya dan keluarga sudah pakai beberapa kali buat berobat. Baru kemarin ini sekitar 3 bulanan yang lalu saya pake buat periksa gigi. Sakit sudah ndak tahan cenut-cenut beberapa hari, dari pada makin parah saya bawa periksa," cerita Eky sapaan akrab pria ini.
Karena rasa sakit gigi yang tak kunjung reda dan mengganggu aktivitasnya, saat itu Eky melakukan pemeriksaan di Klinik dr. Farida yang berada di Kota Probolinggo.
Eky termasuk peserta JKN-KIS yang update terhadap inovasi dan perubahan dalam BPJS Kesehatan. Dia memanfaatkan fitur dalam aplikasi miliknya.
Sebelum berangkat periksa, dirinya telah mendaftar dan mendapatkan nomor antrian pada fitur antrian online di mobile JKN miliknya.
"Pas mau berangkat saya daftar antrian dulu pakai aplikasi mobile JKN, mikirnya udah sakit gigi ndak kuat kalau daftar ke klinik nunggu antrian memakan waktu. Untungnya sudah bisa daftar berobat lewat aplikasi jadi ndak perlu nunggu lama di klinik," kata Eky menceritakan manfaat menggunakan aplikasi mobile JKN miliknya.
Eky melakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan menggunakan kartu JKN-KIS miliknya tanpa kendala dan tambahan biaya. Tak hanya Eky, istri dan keluarganya pun selalu mengandalkan kartu JKN-KIS untuk memperoleh pelayan kesehatan.
Dirinya sadar betul memiliki penjaminan kesehatan sangatlah penting meski dirinya sangat bersyukur sejauh ini belum pernah rawat inap di rumah sakit.
"Gak ada orang satupun yang minta sakit, saya dan keluarga selalu bersyukur punya kartu JKN-KIS. Meski sakitnya cuma tergolong ringan, kalau pas ndak punya uang juga mana mungkin bisa berobat. Selalu bersyukur juga diberi kesehatan jangan sampai rawat inap di Rumah Sakit. Lebih baik Iuran BPJS (kesehatan) saya buat membantu yang lain,"ujarnya.
Bagi Eky, kepesertaan JKN-KIS saat ini merupakan hal yang utama dan mudah prosedur penggunaanya. Hal yang selalu diingat penyakit merupakan sesuatu yang tidak dapat di prediksi kapan akan datang, terlebih biaya pelayanan kesehatan yang semakin tinggi. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, dirinya dan anggota keluarganya tidak lagi kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan saat memerlukan.
"Tidak ada yang sulit kalau kita paham alurnya, update info terbarunya dan selalu pingin tahu inovasi yang baru dari BPJS Kesehatan seperti yang saya bilang tadi, fitur pada aplikasinya (mobile JKN). Menggunakan Kartu JKN-KIS tak sesulit yang dikeluhkan kebanyakan orang. Saya berharap JKN-KIS selalu di hati masyarakat dan tak pernah henti berinovasi dalam mencapai kepuasan penggunanya," kata Eky. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021