Polres Pamekasan, Jawa Timur, terus menggencarkan vaksinasi massal menjelang akhir tahun 2021 guna memperluas cakupan vaksinasi di kalangan masyarakat umum di wilayah itu.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto di Pamekasan, Jumat, selain untuk membantu Pemkab Pamekasan dalam meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah itu yang masih rendah, kegiatan vaksinasi massal berkelanjutan itu juga atas instruksi pimpinan atas.
"Pekan ini, hingga dua pekan ke depan, vaksinasi massal terus kita lakukan, dengan cara bekerja sama dengan kelompok masyarakat yang ada di Pamekasan ini," kata kapolres.
Kapolres menuturkan bahwa Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada rapat koordinasi daring pada Kamis (16/12/2021) juga telah menginstruksikan kepada polres dan polda jajaran agar memasifkan program vaksinasi, dan diharapkan semua wilayah bisa mencapai target minimal cakupan vaksinasi, yakni 70 persen.
"Oleh karena itu, kami berupaya maksimal untuk bisa mencapai target minimal cakupan vaksinasi ini, dengan cara menggelar vaksinasi massal berkelanjutan di berbagai wilayah kecamatan di Pamekasan ini," katanya.
Pola pelaksanaan vaksinasi oleh institusi Polri ini berbeda dengan pola pelaksanaan vaksinasi TNI yang datang ke rumah-rumah warga.
"Kita data dulu warga masyarakat yang bersedia divaksin, kita kumpulkan di suatu tempat, lalu kita datangkan petugas vaksinator," katanya.
Untuk menarik minat agar masyarakat bersedia divaksin, petugas juga bekerjasama dengan pengusaha untuk menyediakan bingkisan.
"Dan alhamdulillah, dengan cara seperti itu, masyarakat antusias untuk mengikuti vaksinasi," katanya.
Selain dalam rangka memenuhi target minimal cakupan vaksinasi, upaya menggencarkan pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah yang cakupannya masih di bawah 50 persen, juga untuk mengantisipasi varian baru COVID-19, yakni Omicron.
Selain menggencarkan vaksinasi, menurut kapolres yang juga tidak kalah pentingnya, penegakan disiplin protokol kesehatan.
"Jadi, antara kegiatan vaksinasi dengan gerakan penegakan disiplin protokol kesehatan harus berjalan seimbang. Karena itu, sebagian petugas tetap kita tugaskan untuk melakukan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Kapolres mengaku, pihaknya tidak ingin masyarakat lalai dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan, apalagi pemerintah telah menyampaikan imbauan agar masyarakat lebih waspada, termasuk mewaspadai ancaman gelombang ketiga pada libur Natal dan Pergantian Tahun Baru 2022.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur merilis, Kabupaten Pamekasan terdata sebagai kabupaten paling rendah cakupan vaksinasi dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura.
Cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan 32,75 persen, Sumenep 40,58 persen, Sampang 41,32 persen dan cakupan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bangkalan mencapai 42,45 persen dari total jumlah pendudukan di wilayah itu.
Rilis data cakupan vaksinasi COVID-19 yang disampaikan Dinkes Jatim ini, membantah klaim Bupati Pamekasan Baddrut Tamam pada Juli 2021 yang menyebutkan, bahwa cakupan vaksinasi COVID-19 di Pamekasan sudah mencapai 70 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto di Pamekasan, Jumat, selain untuk membantu Pemkab Pamekasan dalam meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah itu yang masih rendah, kegiatan vaksinasi massal berkelanjutan itu juga atas instruksi pimpinan atas.
"Pekan ini, hingga dua pekan ke depan, vaksinasi massal terus kita lakukan, dengan cara bekerja sama dengan kelompok masyarakat yang ada di Pamekasan ini," kata kapolres.
Kapolres menuturkan bahwa Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada rapat koordinasi daring pada Kamis (16/12/2021) juga telah menginstruksikan kepada polres dan polda jajaran agar memasifkan program vaksinasi, dan diharapkan semua wilayah bisa mencapai target minimal cakupan vaksinasi, yakni 70 persen.
"Oleh karena itu, kami berupaya maksimal untuk bisa mencapai target minimal cakupan vaksinasi ini, dengan cara menggelar vaksinasi massal berkelanjutan di berbagai wilayah kecamatan di Pamekasan ini," katanya.
Pola pelaksanaan vaksinasi oleh institusi Polri ini berbeda dengan pola pelaksanaan vaksinasi TNI yang datang ke rumah-rumah warga.
"Kita data dulu warga masyarakat yang bersedia divaksin, kita kumpulkan di suatu tempat, lalu kita datangkan petugas vaksinator," katanya.
Untuk menarik minat agar masyarakat bersedia divaksin, petugas juga bekerjasama dengan pengusaha untuk menyediakan bingkisan.
"Dan alhamdulillah, dengan cara seperti itu, masyarakat antusias untuk mengikuti vaksinasi," katanya.
Selain dalam rangka memenuhi target minimal cakupan vaksinasi, upaya menggencarkan pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah yang cakupannya masih di bawah 50 persen, juga untuk mengantisipasi varian baru COVID-19, yakni Omicron.
Selain menggencarkan vaksinasi, menurut kapolres yang juga tidak kalah pentingnya, penegakan disiplin protokol kesehatan.
"Jadi, antara kegiatan vaksinasi dengan gerakan penegakan disiplin protokol kesehatan harus berjalan seimbang. Karena itu, sebagian petugas tetap kita tugaskan untuk melakukan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Kapolres mengaku, pihaknya tidak ingin masyarakat lalai dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan, apalagi pemerintah telah menyampaikan imbauan agar masyarakat lebih waspada, termasuk mewaspadai ancaman gelombang ketiga pada libur Natal dan Pergantian Tahun Baru 2022.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur merilis, Kabupaten Pamekasan terdata sebagai kabupaten paling rendah cakupan vaksinasi dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura.
Cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan 32,75 persen, Sumenep 40,58 persen, Sampang 41,32 persen dan cakupan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bangkalan mencapai 42,45 persen dari total jumlah pendudukan di wilayah itu.
Rilis data cakupan vaksinasi COVID-19 yang disampaikan Dinkes Jatim ini, membantah klaim Bupati Pamekasan Baddrut Tamam pada Juli 2021 yang menyebutkan, bahwa cakupan vaksinasi COVID-19 di Pamekasan sudah mencapai 70 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021