Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur menggelar operasi pasar murni untuk menstabilkan harga, menyusul tingginya beberapa harga bahan pokok di pasaran.
Operasi pasar ini digelar dua hari, 16-17 Desember 2021.
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Anik Sumartini menjelaskan operasi pasar murni ini digelar untuk menjaga kestabilan harga.
"Komoditasnya dijual di bawah harga pasar. Lokasinya di tiga titik yang tersebar di tiga kelurahan," kata Anik, di Kediri, Kamis (16/12).
Ia juga mengatakan stok cukup berlimpah dalam operasi pasar ini. Seluruh komoditas juga tersedia dan dijual dengan harga di bawah harga pasar. Beras 5 kilogram di pasar Rp55 ribu dijual Rp40.500, gula pasir di pasar Rp12 ribu per kg, dijual Rp10.500, minyak goreng di pasar seharga Rp18.500 per 1 liter dijual Rp14 ribu, telur ayam di pasar Rp26 ribu per kg dijual seharga Rp22.500.
"Untuk stoknya beras 150 karung kemasan 5 kilogram, gula pasir 500 kg, minyak goreng kemasan 1 liter ada 384 botol, telur ayam ada 150 kg. Ini untuk satu titik. Kalau OPM-nya sehari ada tiga titik," ujar Anik.
Operasi pasar murni ini langsung mendapatkan sambutan positif warga. Salah satu lokasi kelurahan yang digelar operasi pasar murni adalah Kelurahan Burengan, Kota Kediri.
Puluhan ibu-ibu antre berjejer di depan aula Kantor Kelurahan Burengan, Kota Kediri untuk membeli bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar murni.
Ibu Mujiono, warga Kelurahan Burengan, Kota Kediri terbantu dengan operasi pasar murni ini. Harga yang diberikan lebih murah ketimbang harga produk di pasar.
"Saya beli telur, minyak, gula. Harga selisih, tapi tidak banyak. Ini lumayan juga," kata dia.
Sebagai ibu rumah tangga, dirinya mengaku harus mengatur keuangan dengan ekstra ketat. Terlebih lagi, beberapa komoditas harganya naik seperti minyak goreng.
"Bingung, hari ini sulit. Tapi, patutt disyukuri, alhamdulillah," kata dia.
Lurah Burengan Kota Kediri Adi Sutrisno menambahkan, sebelumnya ia sudah menyebarkan informasi terkait rencana operasi pasar murni ini lewat grup RT/RW di Kelurahan Burengan. Dengan itu, ia berharap masyarakat tahu ada kegiatan ini.
Ia juga mengatakan warganya tertib saat antre membeli bahan pokok. Selain itu, prokes juga ditegakkan.
"Prokes ada barcode PeduliLindungi dan thermogun. Warga juga memakai masker, sudah vaksin dua kali," ujar Adi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Operasi pasar ini digelar dua hari, 16-17 Desember 2021.
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Anik Sumartini menjelaskan operasi pasar murni ini digelar untuk menjaga kestabilan harga.
"Komoditasnya dijual di bawah harga pasar. Lokasinya di tiga titik yang tersebar di tiga kelurahan," kata Anik, di Kediri, Kamis (16/12).
Ia juga mengatakan stok cukup berlimpah dalam operasi pasar ini. Seluruh komoditas juga tersedia dan dijual dengan harga di bawah harga pasar. Beras 5 kilogram di pasar Rp55 ribu dijual Rp40.500, gula pasir di pasar Rp12 ribu per kg, dijual Rp10.500, minyak goreng di pasar seharga Rp18.500 per 1 liter dijual Rp14 ribu, telur ayam di pasar Rp26 ribu per kg dijual seharga Rp22.500.
"Untuk stoknya beras 150 karung kemasan 5 kilogram, gula pasir 500 kg, minyak goreng kemasan 1 liter ada 384 botol, telur ayam ada 150 kg. Ini untuk satu titik. Kalau OPM-nya sehari ada tiga titik," ujar Anik.
Operasi pasar murni ini langsung mendapatkan sambutan positif warga. Salah satu lokasi kelurahan yang digelar operasi pasar murni adalah Kelurahan Burengan, Kota Kediri.
Puluhan ibu-ibu antre berjejer di depan aula Kantor Kelurahan Burengan, Kota Kediri untuk membeli bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar murni.
Ibu Mujiono, warga Kelurahan Burengan, Kota Kediri terbantu dengan operasi pasar murni ini. Harga yang diberikan lebih murah ketimbang harga produk di pasar.
"Saya beli telur, minyak, gula. Harga selisih, tapi tidak banyak. Ini lumayan juga," kata dia.
Sebagai ibu rumah tangga, dirinya mengaku harus mengatur keuangan dengan ekstra ketat. Terlebih lagi, beberapa komoditas harganya naik seperti minyak goreng.
"Bingung, hari ini sulit. Tapi, patutt disyukuri, alhamdulillah," kata dia.
Lurah Burengan Kota Kediri Adi Sutrisno menambahkan, sebelumnya ia sudah menyebarkan informasi terkait rencana operasi pasar murni ini lewat grup RT/RW di Kelurahan Burengan. Dengan itu, ia berharap masyarakat tahu ada kegiatan ini.
Ia juga mengatakan warganya tertib saat antre membeli bahan pokok. Selain itu, prokes juga ditegakkan.
"Prokes ada barcode PeduliLindungi dan thermogun. Warga juga memakai masker, sudah vaksin dua kali," ujar Adi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021