Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengajak santri di pondok pesantren bergerak bersama melawan korupsi karena korupsi yang sudah mengakar akan sulit diberantas tanpa dukungan dari semua elemen.

Hal ini disampaikan Ghufron saat menghadiri diskusi bersama dengan mahasiswa Universitas Ibrahimy (Unib) bertajuk "Membangun Integritas Bangsa dari Pendidikan Sebagai bagian dari Budaya Pendidikan Karakter dan budaya Anti-Korpsi", yang juga dihadiri Bupati Situbondo Karna Suswandi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Minggu.

"Ayo menjadi bagian untuk melakukan gerakan anti-korupsi agar masa depan bangsa ini lebih baik lagi," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Menurut ia, Komisi Pemberantasan Korupsi hadir melalui lembaga pendidikan kedinasan maupun lembaga pendidikan formal, agar ke depan bisa melahirkan pejabat terampil dan berintegritas.

Ia berucap bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi tujuan bersama seluruh elemen bangsa. Bagi santri dan mahasiswa Universitas Ibrahimy Sukorejo, lanjut Ghufron, membudayakan anti-korupsi bisa dimulai dari yang kecil-kecil.

"Akan sulit masa depan bangsa ini kalau budaya korupsi tidak bisa diberantas. Tugas utama adanya KPK itu melakukan pencegahan dan memberantas korupsi. Jadi, saya hadir ke sini bagian dari tugas pencegahan korupsi," tuturnya.
 
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (kiri) didampingi KH. Fadhoil (tengah) dan Bupati Situbondo Karna Suswandi (kanan) saat tiba di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo. Minggu (12/12/2021) (ANTARA/Novi H)

Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengemukakan kehadiran Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjadi motivasi bagi jajaran aparatus sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah setempat untuk selalu menjalankan amanah dengan baik, dengan senantiasa berlandaskan pada peraturan dan perundangan, guna menghindari praktik-praktik penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggeraan pemerintah daerah yang masuk dalam KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme).

Bung Karna, sapaan bupati, mengutip pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri pada upacara Perngatan Hari Anti-Korupsi se-Dunia pada 9 Desember 2021 bahwa praktik korupsi merupakan extraordinary crime menjadi penyebab utama kegagalan pembangunan dalam upaya mencapai tujuan negara.

"Kami bersyukur, selain memiliki ulama dan tokoh agama yang senantiasa memberikan nasihat dan sentuhan spiritual kepada masyarakat, khususnya bagi ASN di lingkungan Pemkab Situbondo. Kami juga bersyukur memiliki KPK yang senantiasa bekerja profesional dengan menitikberatkan pada pencegahan dalam upaya pemberantasan korupsi," ujarnya.

Bupati Karna Suswandi juga menyampaikan bahwa Pemkab Situbondo telah melakukan langkah-langkah pencegahan korupsi melalui sistem informasi koordinasi dan supervisi pencegahan yang dibangunan KPK.

"Dengan kehati-hatian dan kecermatan serta didukung oleh integritas dan moralitas penyelenggara negara, maka praktik korupsi akan bisa dicegah. Berdasarkan hasil audit BPK  Pemkab Situbondo mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian enam tahun berturut-turut serta SAKIP  dengan predikat A. Selain itu, Pemkab Situbondo juga meraih sebagai Kabupaten terinovatif se-Indonesia (IGA 2020)," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021