Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendorong sejumlah ibu rumah tangga di untuk berdaya melalui pelatihan yang rutin digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2AP2KB) Kota Malang.
Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang Dra. Penny Indriani, MM ditemui di kantornya, Jumat (3/12/2021) mencatat telah memprogramkan sebanyak enam kali latihan bagi ibu rumah tangga di Kota Malang dan akan berlanjut pada tahun 2022.
"Pemberdayaan perempuan terutama para ibu rumah tangga menjadi salah satu program prioritas kami, sejumlah pelatihan kami terus berikan secara konsisten," kata Penny.
Seperti pelatihan menjahit, membuat dompet untuk tempat behel gigi, membuat lukisan pada jilbab dan kaos, makanan yang dibekukan atau frozen, dan membuat obat herbal dari tanaman obat keluarga (toga).
Dari berbagai pelatihan tersebut, kata dia, telah menambah keterampilan dan pendapatan para ibu rumah tangga di Kota Malang.
Ia menyebut, pelatihan dilakukan tim khusus yang melakukan pendampingan hingga memasarkan, seperti pelatihan menjahit, yakni setidaknya ada lima ibu rumah tangga yang sudah mampu membuka usaha menjahit dan menjadi penopang keuangan keluarga.
"Tak hanya menerima jahitan baju dan seragam sekolah, di tahun 2020 saat kasus Covid-19 tinggi dan pemerintah mewajibkan menggunakan masker, para penjahit ini pun kebanjiran omzet," katanya.
Ia mengaku, dari pendampingan yang dilakukan, mayoritas para ibu rumah tangga sangat antusias dan beberapa di antaranya bahkan menekuni ilmu dan keterampilan yang diperoleh.
“Sebenarnya yang kami inginkan seperti itu, jadi para ibu rumah tangga ini tidak sekadar mengikuti pelatihan dan mendapat ilmu baru tapi juga membuka usaha baru serta membuat berdaya saing," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang Dra. Penny Indriani, MM ditemui di kantornya, Jumat (3/12/2021) mencatat telah memprogramkan sebanyak enam kali latihan bagi ibu rumah tangga di Kota Malang dan akan berlanjut pada tahun 2022.
"Pemberdayaan perempuan terutama para ibu rumah tangga menjadi salah satu program prioritas kami, sejumlah pelatihan kami terus berikan secara konsisten," kata Penny.
Seperti pelatihan menjahit, membuat dompet untuk tempat behel gigi, membuat lukisan pada jilbab dan kaos, makanan yang dibekukan atau frozen, dan membuat obat herbal dari tanaman obat keluarga (toga).
Dari berbagai pelatihan tersebut, kata dia, telah menambah keterampilan dan pendapatan para ibu rumah tangga di Kota Malang.
Ia menyebut, pelatihan dilakukan tim khusus yang melakukan pendampingan hingga memasarkan, seperti pelatihan menjahit, yakni setidaknya ada lima ibu rumah tangga yang sudah mampu membuka usaha menjahit dan menjadi penopang keuangan keluarga.
"Tak hanya menerima jahitan baju dan seragam sekolah, di tahun 2020 saat kasus Covid-19 tinggi dan pemerintah mewajibkan menggunakan masker, para penjahit ini pun kebanjiran omzet," katanya.
Ia mengaku, dari pendampingan yang dilakukan, mayoritas para ibu rumah tangga sangat antusias dan beberapa di antaranya bahkan menekuni ilmu dan keterampilan yang diperoleh.
“Sebenarnya yang kami inginkan seperti itu, jadi para ibu rumah tangga ini tidak sekadar mengikuti pelatihan dan mendapat ilmu baru tapi juga membuka usaha baru serta membuat berdaya saing," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021