Manfaat program JKN-KIS telah banyak dirasakan oleh masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali oleh masyarakat desa Permisan Jabon yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sidoarjo.
Mukayat salah satunya. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tambak udang ini merasakan sendiri manfaat memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) ketika dua orang putrinya bersalin.
"Waktu itu anak yang pertama yang namanya Izzatul persiapan persalinan. Kami bawa ke klinik, ternyata ada permasalahan dalam proses persalinan hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit di daerah Sidoarjo kota. Kami sebagai orang tua saat itu ya mikir kok pakai operasi? Butuh biaya berapa?," kenang Mukayat.
Beruntung saat itu petugas rumah sakit bertanya pada dirinya tentang kepesertaan Program JKN-KIS. Kebetulan saat itu dalam 1 KK Mukayat terdapat 5 anggota keluarga, 4 orang diantaranya telah mendapatkan KIS dari desa dan iurannya telah dibayarkan oleh pemerintah.
Akhirnya Mukayat mengetahui manfaat menjadi Peserta JKN-KIS. Seluruh biaya operasi persalinan telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
"Tanpa ditarik biaya. Menurut saya sebagai orang kecil dan tidak bayar biaya persalinan, ya Alhamdulillah," tambah Muhayat.
Rasa syukurnya semakin bertambah ketika selang 1 tahun 1 bulan kemudian anak keduanya juga bersalin dan menggunakan haknya sebagai Peserta JKN-KIS. Terlebih berkah tersebut ia dapat disaat pandemi COVID-19 menyerang dan usaha jual beli udang hidupnya terhenti karena pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) yang menyebabkan restoran dan perhotelan tutup.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya KIS. Membantu anak saya ketika melahirkan cucu saya. Alhamdulillah sekarang cucu baru saya ada dua," ujarnya sambil tersenyum.
Mukayat berharap BPJS Kesehatan bersama dengan pemerintah dapat terus menggalakkan sosialisasi terutama untuk masyarakat di desa. Dengan adanya sosialisasi, masyarakat khususnya di desa Permisan Jabon dapat semakin memahami hak dan kewajibannya sebagai Peserta JKN-KIS. Karena menurutnya, dengan masyarakat yang sehat, dapat meningkatkan taraf hidup dan taraf ekonomi masyarakat desa.
"Sebagai perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) saya berpesan agar masyarakat bisa membantu program pemerintah yang sangat baik ini. Program ini merupakan bentuk tanggung jawab negara terhadap warganya agar dapat tetap sehat. Dengan sehat taraf hidup masyarakat desa dapat meningkat baik dari sisi ekonomi maupun sisi apapun," tutup Mukayat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Mukayat salah satunya. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tambak udang ini merasakan sendiri manfaat memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) ketika dua orang putrinya bersalin.
"Waktu itu anak yang pertama yang namanya Izzatul persiapan persalinan. Kami bawa ke klinik, ternyata ada permasalahan dalam proses persalinan hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit di daerah Sidoarjo kota. Kami sebagai orang tua saat itu ya mikir kok pakai operasi? Butuh biaya berapa?," kenang Mukayat.
Beruntung saat itu petugas rumah sakit bertanya pada dirinya tentang kepesertaan Program JKN-KIS. Kebetulan saat itu dalam 1 KK Mukayat terdapat 5 anggota keluarga, 4 orang diantaranya telah mendapatkan KIS dari desa dan iurannya telah dibayarkan oleh pemerintah.
Akhirnya Mukayat mengetahui manfaat menjadi Peserta JKN-KIS. Seluruh biaya operasi persalinan telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.
"Tanpa ditarik biaya. Menurut saya sebagai orang kecil dan tidak bayar biaya persalinan, ya Alhamdulillah," tambah Muhayat.
Rasa syukurnya semakin bertambah ketika selang 1 tahun 1 bulan kemudian anak keduanya juga bersalin dan menggunakan haknya sebagai Peserta JKN-KIS. Terlebih berkah tersebut ia dapat disaat pandemi COVID-19 menyerang dan usaha jual beli udang hidupnya terhenti karena pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) yang menyebabkan restoran dan perhotelan tutup.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya KIS. Membantu anak saya ketika melahirkan cucu saya. Alhamdulillah sekarang cucu baru saya ada dua," ujarnya sambil tersenyum.
Mukayat berharap BPJS Kesehatan bersama dengan pemerintah dapat terus menggalakkan sosialisasi terutama untuk masyarakat di desa. Dengan adanya sosialisasi, masyarakat khususnya di desa Permisan Jabon dapat semakin memahami hak dan kewajibannya sebagai Peserta JKN-KIS. Karena menurutnya, dengan masyarakat yang sehat, dapat meningkatkan taraf hidup dan taraf ekonomi masyarakat desa.
"Sebagai perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) saya berpesan agar masyarakat bisa membantu program pemerintah yang sangat baik ini. Program ini merupakan bentuk tanggung jawab negara terhadap warganya agar dapat tetap sehat. Dengan sehat taraf hidup masyarakat desa dapat meningkat baik dari sisi ekonomi maupun sisi apapun," tutup Mukayat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021