Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, guna meningkatkan kekebalan komunal masyarakat di daerah itu.

Tak hanya masyarakat umum, kalangan pelajar hingga santri/santriwati pondok pesantren menjadi sasaran vaksinasi secara bergerak yang dipantau langsung Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur Kolonel Inf Fahmi Sudirman.

"Jumlah dosis vaksin yang tersedia hari ini sebanyak 5.500 dosis dan telah disebar secara proporsional di 14 titik (kecamatan, red.),” katanya saat menggelar vaksinasi di SMKN Pogalan, Trenggalek.

Dari jumlah sebanyak itu, paling banyak dialokasikan untuk vaksinasi pelajar. Hal ini dikarenakan potensi penularan antarpelajar lebih tinggi mengingat mobilitas mereka yang tinggi pula.

"Dengan sudah dilaksanakan vaksinasi diharapkan dapat mencegah sebaran COVID-19 di Kabupaten Trenggalek," katanya.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengaku dukungan percepatan vaksinasi membuatnya semakin optimistis sebelum masa libur Natal dan Tahun Baru lebih dari 70 persen sasaran sudah tervaksin dosis pertama.

Capaian vaksin dosis pertama saat ini sebanyak 60 persen dan lansia 40 persen.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada kabinda bersama seluruh jajaran di Jatim yang terus mendorong daerah-daerah khususnya Trenggalek," kata Mas Ipin.

Upaya untuk membuat antibodi itu, lanjut Mas Ipin dinilai penting.

Untuk itu, pihaknya terus menggenjot percepatan vaksinasi. Caranya mengintensifkan relawan vaksinasi untuk memberikan edukasi dan berkolaborasi dengan instansi vertikal hingga sektor swasta.

"Karena kita belum tahu kebijakan pemerintah (pusat, red.) seperti apa. Kalau ada pembatasan risiko mungkin bisa ditekan. Terus bila pembatasannya tidak begitu ketat, tentu risikonya akan tinggi. Semoga nanti masyarakat sudah memiliki cukup antibodi yang bisa melawan virus melalui vaksin," kata dia.

Capaian vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dari jumlah penduduk secara umum adalah syarat yang dikeluarkan pemerintah pusat untuk bisa berada di PPKM level 1. Capaian itu harus ditunjang vaksinasi lansia minimal 60 persen.

Di wilayah eks-Keresidenan Kediri, hanya ada dua daerah yang sudah masuk PPKM level I, yaitu Kota Blitar dan Kota Kediri.

Selain dua kota madya itu, merujuk Inmendagri yang berlaku sejak 16 November hingga 29 November, ada enam kabupaten atau kota lainnya dari 38 daerah di Jawa Timur yang masuk PPKM level 1.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021