Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Putri Tanjung, bersama sejumlah bos berbagai bisnis rintisan (startup) tersohor berbagi inspirasi dan pengalaman mengembangkan bisnis kepada anak-anak muda di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

Program ini merupakan kolaborasi skema "Pahlawan Digital UMKM" dan komunitas Nongkibar Banyuwangi. Hadir CEO Wahyoo Peter Shearer, Co-Founder Qasir.id Rachmat Anggara, CEO Credibook Gabriel Frans, CEO Kang Duren Dzulfikri. Ketua Umum ICCN Fiki Satari, Tim Stafsus Presiden RI Axel Hugo, dan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet, Farid Utomo.

"Selama ini banyak acara motivasi creativepreneur. Namun, sering kali kemasannya tidak asyik dan harganya mahal. "Oleh karena itu, akhirnya kami menginisiasi gerakan Pahlawan Digital UMKM ini. Agar bisa menginspirasi banyak anak-anak muda," kata Putri Tanjung.

Ia bersama bos startup lainnya memberikan klinik konsultasi UMKM kepada para entrepreneur muda Banyuwangi yang hadir bisa langsung berbagi dan konsultasi mengenai produk atau usaha mereka.

Anak-anak muda Banyuwangi diedukasi untuk memiliki transformasi pola berpikir dalam berbisnis di era digital, sehingga menginspirasi anak muda untuk menjadi creativepreneur.

Putri Tanjung mengaku senang bisa kembali ke Banyuwangi untuk berbagi pengalaman dan inspirasi bersama anak-anak muda setempat.

"Kami melihat Banyuwangi ini punya potensi yang besar daya kreativitas anak mudanya," ujarnya.

Putri Tanjung pun membagi kiat menjadi pengusaha, salah satunya adalah mimiliki growth mindset.

"Definisi pengusaha itu adalah jeli melihat peluang dan menciptakan peluang. Dan jangan takut gagal karena pengusaha itu sahabatnya adalah kegagalan," ucap Putri Tanjung.

Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Fiki Satari mengatakan UMKM yang juga banyak diisi anak-anak muda perlu terus didorong tumbuh.

"Saat ini, 60 persen ekonomi nasional disumbang dari UMKM," katanya.

Menurut Fiki, yang terbesar dari UMKM tersebut adalah pelaku usaha mikro yang mencapai 63 juta atau hampir mencapai 99 persen.

"Untuk itu, kami butuh agregator yang dapat menjadi lokomotif mengerek para pelaku usaha mikro ini meningkat. Di antaranya dapat beradaptasi dengan dunia digital," katanya.

Salah satu agregator UMKM yang hadir di Banyuwangi adalah Peter Shearer. CEO Wahyoo itu menaikkan kelas warung makan tradisional dengan memanfaatkan platform digital. Mereka tak perlu lagi pusing mencari bahan ke pasar karena sudah diantar ke warung masing-masing. Warung mitra Wahyoo juga dilengkapi aplikasi keuangan serta beragam layanan untuk meningkatkan nilai tambah.

Kesuksesannya mengembangkan platform digital tersebut, menurut Peter, adalah dorongan atas usaha untuk memecahkan masalah.

"Jadilah seorang pemecah masalah, bukan pembawa masalah," ujarnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan hadirnya Putri Tanjung dan para eksekutif puncak startup-startup tersohor itu bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak muda Banyuwangi, dan banyak ilmu yang didapat.

"Banyuwangi saat ini fokus pada pemulihan ekonomi, kami usung Banyuwangi Rebound, salah satunya untuk mengembangkan UMKM. Kehadiran Mbak Putri Tanjung dan para top executive dari Wahyoo, Credibook, Qasir.id, Kang Duren, dan ICCN memberikann vitamin kepada anak-anak muda Banyuwangi untuk terus kreatif, semakin go digital, dan optimistis menatap masa depan," paparnya.

Bupati Ipuk berharap acara itu tidak sekadar berhenti seusainya kegiatan. Namun, ada tindak lanjut.

"Semoga nantinya anak-anak muda yang ikut di acara ini, bisa menjalin jejaring dengan para narasumber yang keren-keren ini. Sehingga bisa melahirkan creativepreneur-creativepreneur yang baru dari Banyuwangi," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021