Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mendorong kepada petani yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mempertahankan lahan pertanian mereka supaya tidak dialihfungsikan menyusul lahan pertanian di Sidoarjo tersisa 12.500 hektare.

"Pertanian ini merupakan tonggak pertahanan negara," katanya di sela diskusi dengan Gapoktan Sumber Rejeki di Desa Jogosatru, Sidoarjo, Selasa.

Ia mencontohkan, saat perang maka lumbung pangan itu yang dihancurkan terlebih dahulu. Jangan sampai lumbung pangan ini dihancurkan dengan alih fungsi lahan.

"Kami juga mendapat keluhan dari petani di wilayah tersebut yang beberapa kali gagal panen akibat permasalahan air dan juga serangan tikus dan hama wereng," katanya.

Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jawa Timur ini mengatakan, untuk permasalahan air harus dicarikan jalan keluarnya, karena jangan sampai ada permainan di dalam pengaturan air untuk mengairi sawah.

"Lokasi sungainya bersebelahan dengan lahan pertanian, tetapi air tidak bisa masuk. Ini manajemen yang harus diperbaiki," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan kalau akan mengasuransikan lahan pertanian warga seluas 50 hektare selama satu kali musim tanam.

"Hal itu dilakukan untuk memberikan kepastian dan ketenangan kepada petani jika mengalami gagal panen," ujarnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat dan juga petani di Jogosatru Suudi mengatakan pihaknya berterima kasih kepada pak Bambang Haryo atas upaya yang dilakukan untuk membantu para petani.

"Kami berterima kasih, mengingat banyak petani yang sempat gagal panen. Karena lahan pertanian di wilayah kami kalau hujan air langsung dibuang ke timur dan kalau kemarau kesulitan air," ucapnya.

Terkait masalah pupuk dirinya merasa lega karena pasokan pupuk yang sebelumnya sebanyak 100 kilogram per hektare, kini telah bertambah menjadi 275 kilogram per hektare.

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih," ujar dia.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021