Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memberdayakan nelayan di Kota Pahlawan, Jatim, untuk bisa menjadi petani guna meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang di Surabaya, Senin, mengatakan, pihaknya berencana memanfaatkan beberapa lahan aset yang dimiliki Pemkot Surabaya untuk pertanian.
"Nantinya, para nelayan yang bakal mengerjakan lahan-lahan tersebut. Para nelayan nanti kerjanya cuma tiga hari. Selebihnya mereka tetap mencari ikan di laut seperti biasanya. Jadi, dia nanti akan bekerja di titik-titik pemanfaatan lahan-lahan (pertanian) itu," katanya.
Ia menyatakan, rencana pemberdayaan nelayan menjadi petani ini sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Pada intinya, kata dia, wali kota menginginkan agar kesejahteraan nelayan di Surabaya dapat lebih meningkat.
"Jadi Bapak Wali Kota ingin para nelayan itu ada kesejahteraannya lebih meningkat. Mereka nanti bakal membantu teman-teman DKPP menggarap lahan-lahan pertanian," katanya.
Saat ini, Herlambang mengaku, masih menyosialisasikan program pemberdayaan tersebut kepada seluruh kelompok nelayan yang ada di pesisir Surabaya. Para nelayan ini diberi pemahaman tentang masing-masing tugas yang akan dilaksanakan.
"Kami sambil nunggu APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2022 disahkan. Kalau sudah disahkan, langsung kami jalankan. Uji cobanya di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini kami lihat. Mudah-mudahan berjalan," ujarnya.
Herlambang menyebut, untuk tahap awal, pihaknya akan menggandeng sekitar 550 nelayan. Para nelayan ini tersebar di sembilan kecamatan yang ada di wilayah pesisir Kota Surabaya.
"Ada sembilan kecamatan yang punya nelayan. Mulai Kecamatan Romokalisari hingga Gunung Anyar wilayah pesisir semuanya. Tapi nanti kerjanya tidak di pesisir saja," ujarnya.
Ia berharap, melalui program pemberdayaan itu, kesejahteraan para nelayan di Kota Surabaya lebih meningkat. Sehingga, selain mereka mendapatkan penghasilan dari mencari ikan di laut, mereka juga ada pendapatan di darat.
"Rencana kami para nelayan ini kerjanya nanti tiga hari di darat dan sisanya mereka tetap menjadi nelayan. Kami masih koordinasikan dengan teman-teman kelompok nelayan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang di Surabaya, Senin, mengatakan, pihaknya berencana memanfaatkan beberapa lahan aset yang dimiliki Pemkot Surabaya untuk pertanian.
"Nantinya, para nelayan yang bakal mengerjakan lahan-lahan tersebut. Para nelayan nanti kerjanya cuma tiga hari. Selebihnya mereka tetap mencari ikan di laut seperti biasanya. Jadi, dia nanti akan bekerja di titik-titik pemanfaatan lahan-lahan (pertanian) itu," katanya.
Ia menyatakan, rencana pemberdayaan nelayan menjadi petani ini sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Pada intinya, kata dia, wali kota menginginkan agar kesejahteraan nelayan di Surabaya dapat lebih meningkat.
"Jadi Bapak Wali Kota ingin para nelayan itu ada kesejahteraannya lebih meningkat. Mereka nanti bakal membantu teman-teman DKPP menggarap lahan-lahan pertanian," katanya.
Saat ini, Herlambang mengaku, masih menyosialisasikan program pemberdayaan tersebut kepada seluruh kelompok nelayan yang ada di pesisir Surabaya. Para nelayan ini diberi pemahaman tentang masing-masing tugas yang akan dilaksanakan.
"Kami sambil nunggu APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2022 disahkan. Kalau sudah disahkan, langsung kami jalankan. Uji cobanya di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini kami lihat. Mudah-mudahan berjalan," ujarnya.
Herlambang menyebut, untuk tahap awal, pihaknya akan menggandeng sekitar 550 nelayan. Para nelayan ini tersebar di sembilan kecamatan yang ada di wilayah pesisir Kota Surabaya.
"Ada sembilan kecamatan yang punya nelayan. Mulai Kecamatan Romokalisari hingga Gunung Anyar wilayah pesisir semuanya. Tapi nanti kerjanya tidak di pesisir saja," ujarnya.
Ia berharap, melalui program pemberdayaan itu, kesejahteraan para nelayan di Kota Surabaya lebih meningkat. Sehingga, selain mereka mendapatkan penghasilan dari mencari ikan di laut, mereka juga ada pendapatan di darat.
"Rencana kami para nelayan ini kerjanya nanti tiga hari di darat dan sisanya mereka tetap menjadi nelayan. Kami masih koordinasikan dengan teman-teman kelompok nelayan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021