Pemerintah Kota Surabaya memberikan perhatian khusus kepada 11 istri patriot ksatria KRI Nanggala 402 terutama yang ber-KTP Surabaya, salah satunya dengan memberikan pekerjaan maupun pelatihan kerja.
"Kami telah memberikan beasiswa pada putra-putrinya. Kemudian, kami memberikan apa yang dibutuhkan oleh istri para prajurit itu untuk keluarganya. Ada yang meminta pelatihan menjahit, bantuan modal usaha, dan ada yang kami jadikan tenaga kontrak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menyerahkan bantuan di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Wali Kota Eri mengatakan, bahwa intervensi yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan penuh, baik itu terhadap kebutuhan pendidikan anak, hingga pendapatan para istri patriot ksatria KRI Nanggala 402.
Eri memastikan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan memberikan pendampingan kepada para istri KRI Nanggala 402. Sebab, lanjut dia, Pemkot Surabaya ingin memberikan yang terbaik untuk para pejuang-pejuang Negara Indonesia, khususnya dari Kota Surabaya.
"Pemkot Surabaya tidak akan pernah berhenti sampai di sini saja. Kami akan lakukan juga untuk warga MBR dan setelah ini kami juga akan berkonsentrasi kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal karena COVID-19," katanya.
Sementara itu, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel LAUT (P), Wirawan Ady Prasetya menyampaikan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada istri patriot ksatria KRI Nanggala 402.
"Saya sangat bahagia, bangga, dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan bapak wali kota kepada para istri dari Pahlawan KRI Nanggala 402, yang sudah mengabdikan diri dan memberikan hidupnya kepada nusa dan bangsa. Saya yakin atas perhatian ini semua akan sangat bermanfaat untuk kehidupan keluarga yang ditinggalkan," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti menyatakan, bahwa intervensi kepada para istri patriot ksatria KRI Nanggala 402 adalah bagaimana mereka bisa menjadi tulang punggung untuk keluarga.
"Sebagaimana komitmen Pak Wali Kota dengan Ibu Ketua TP PKK memberikan dukungan penuh. Kemudian, kami berkomunikasi bagi istri-istrinya yang belum memiliki aktivitas dan ingin menambah pendapatan untuk keluarganya. Akhirnya ada 11 dari 18 istri tersebut yang bisa kita lakukan intervensi. Untuk 7 lainnya, mereka sudah memiliki kegiatan atau pekerjaan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami telah memberikan beasiswa pada putra-putrinya. Kemudian, kami memberikan apa yang dibutuhkan oleh istri para prajurit itu untuk keluarganya. Ada yang meminta pelatihan menjahit, bantuan modal usaha, dan ada yang kami jadikan tenaga kontrak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menyerahkan bantuan di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Wali Kota Eri mengatakan, bahwa intervensi yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan penuh, baik itu terhadap kebutuhan pendidikan anak, hingga pendapatan para istri patriot ksatria KRI Nanggala 402.
Eri memastikan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan memberikan pendampingan kepada para istri KRI Nanggala 402. Sebab, lanjut dia, Pemkot Surabaya ingin memberikan yang terbaik untuk para pejuang-pejuang Negara Indonesia, khususnya dari Kota Surabaya.
"Pemkot Surabaya tidak akan pernah berhenti sampai di sini saja. Kami akan lakukan juga untuk warga MBR dan setelah ini kami juga akan berkonsentrasi kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal karena COVID-19," katanya.
Sementara itu, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel LAUT (P), Wirawan Ady Prasetya menyampaikan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada istri patriot ksatria KRI Nanggala 402.
"Saya sangat bahagia, bangga, dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan bapak wali kota kepada para istri dari Pahlawan KRI Nanggala 402, yang sudah mengabdikan diri dan memberikan hidupnya kepada nusa dan bangsa. Saya yakin atas perhatian ini semua akan sangat bermanfaat untuk kehidupan keluarga yang ditinggalkan," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti menyatakan, bahwa intervensi kepada para istri patriot ksatria KRI Nanggala 402 adalah bagaimana mereka bisa menjadi tulang punggung untuk keluarga.
"Sebagaimana komitmen Pak Wali Kota dengan Ibu Ketua TP PKK memberikan dukungan penuh. Kemudian, kami berkomunikasi bagi istri-istrinya yang belum memiliki aktivitas dan ingin menambah pendapatan untuk keluarganya. Akhirnya ada 11 dari 18 istri tersebut yang bisa kita lakukan intervensi. Untuk 7 lainnya, mereka sudah memiliki kegiatan atau pekerjaan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021