Berbagai kendaraan listrik seperti sepeda motor, mobil listrik, sepeda listrik buatan PT Volta Indonesia Semesta (Volta), PT Wika Industri Manufaktur (Gesits), PT Triangle Motorindo (Viar), PT TUV Rheinland Indonesia, dan PT Juara Bike (Selis) dipamerkan di ajang Indonesia E-Vehicle Expo 2021 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Mall Bandung.
"Ajang ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh kami untuk memberikan wawasan atau pengetahuan tentang pemanfaatan energi terbaru dalam implementasi kehidupan yakni kendaraan listrik," kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad, seusai membuka ajang Indonesia E-Vehicle Expo 2021 di Ciwalk Jalan Cihampelas Kota Bandung, Selasa.
Acara yang diadakan oleh BSN dan bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat (Jabar) akan berlangsung dari tanggal 2 - 4 November 2021.
Acara ini juga merupakan ajang bertemunya para pelaku usaha kendaraan listrik untuk bersama-sama memamerkan produk unggulan dan mengedukasi masyarakat agar mulai beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik.
Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri menambahkan acara ini merupakan bagian dari rangkaian memperingati Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional serta menjadi kegiatan pra Indonesia Quality Expo yang akan berlangsung nanti tanggal 4 hingga 7 November 2021 di 23 Paskal Shopping Center, Bandung.
“IEV Expo yang pertama diselenggarakan BSN ini adalah sebagai bentuk dukungan BSN dan pemangku kepentingan terhadap implementasi Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan,” kata Zul.
Tentunya dalam konteks BSN, lanjut dia, acara ini juga mempublikasikan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kendaraan listrik sehingga diharapkan akan menambah literasi masyarakat tentang kendaraan listrik yang aman dan nyaman.
Beberapa industri kendaraan listrik, turut ambil bagian dalam IEV Expo yaitu PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat, PT. Volta Indonesia Semesta (Volta), PT Wika Industri Manufaktur (Gesits), PT Triangle Motorindo (Viar), PT TUV Rheinland Indonesia, dan Bank Syariah Indonesia, PT Andalan Auto Prima (Hyundai Andalan Leuwi Panjang), dan PT Juara Bike (Selis).
“Dalam masa pandemi COVID-19 ini, kami memang membatasi jumlah peserta. Namun demikian, kami lebih mendorong pada kegiatan edukasi yang bersifat online,” kata Zul.
Kegiatan tersebut diantaranya bedah kendaraan listrik, demo swap baterai, dan talkshow yang diliput dan diviralkan melalui media massa dan media sosial.
“Kami juga akan mengadakan games edukasi SNI dan kendaraan listrik secara offline dan online, dengan hadiah-hadiah produk menarik yang tentunya sudah bersertifikat SNI,” ujar Zul.
Meskipun IEV Expo kali ini tidak menargetkan jumlah pengunjung, namun, Zul berharap masyarakat dapat terekspos oleh kegiatan ini, baik yang datang secara langsung maupun yang menerima informasi secara online.
Kegiatan yang menggabungkan dua kampanye, yaitu kampanye kendaraan listrik dan kampanye SNI, merupakan acara yang jarang diselenggarakan.
“Oleh sebab itu, masyarakat Bandung dapat memanfaatkan momentum ini dengan mengunjungi pameran, yang tentunya tetap menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menambahkan Provinsi Jawa Barat merupakan pasar potensial untuk industri kendaraan listrik di Indonesia.
Oleh karena itu, Sekda Jabar mengajak pengusaha atau pelaku industri untuk mengembangkan bisnisnya di Jabar.
"Terkait dukungan kami untuk pelaku industri kendaraan listrik seperti apa, kami akan mengkajinya. Karena ini industri berkelanjutan tentu kami berharap pusat juga memberikan dukungan," kata Sekda Jabar.
BSN tetapkan SNI Kendaraan Listrik
BSN sendiri hingga saat ini sudah menetapkan 34 SNI terkait kendaraan listrik, yang 14 SNI diantaranya adalah SNI untuk Sistem Charging Kendaraan Listrik.
SNI terbaru yang dirilis BSN adalah 8 SNI terkait baterai kendaraan listrik, diantaranya SNI IEC 62660 Sel litium-ion sekunder untuk penggerak kendaraan listrik bagian 1 sampai dengan 3; SNI 8871:2019 Kendaraan bermotor berpenggerak listrik kategori M dan N – Sistem penyimpanan energi listrik mampu-isi-ulang / Rechargeable Electrical Energy Storage System (REESS) – Persyaratan keselamatan dan SNI 8872:2019 Kendaraan bermotor berpenggerak listrik kategori L – Sistem penyimpanan energi listrik mampu-isi-ulang/Rechargeable Electrical Energy Storage System (REESS) – Persyaratan keselamatan.
SNI lainnya yaitu SNI 8927:2020 Sistem baterai kendaraan bermotor listrik kategori L – Persyaratan Keselamatan Sistem baterai yang dapat dilepas dan ditukar (removable and swappable battery system); serta SNI 8928:2020 Sistem baterai kendaraan bermotor listrik kategori L – Spesifikasi baterai yang dapat dilepas dan ditukar untuk kendaraan motor listrik.
SNI IEC 62660-3:2016, menetapkan prosedur pengujian dan kriteria keberterimaan untuk kinerja keselamatan sel sekunder litium-ion dan blok sel yang digunakan untuk penggerak kendaraan listrik meliputi battery electric vehicles (BEV) dan hybrid electric vehicles (HEV).
Dengan telah ditetapkannya SNI yang terkait kendaraan listrik, langkah berikutnya adalah BSN akan mendorong ketersediaan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang terakreditasi KAN yang memiliki kemampuan pengujian kendaraan listrik.
Sementara ini, BSN telah menetapkan skema penilaian kesesuaian terhadap SNI sektor elektroteknika, telekomunikasi, dan produk optik sesuai Peraturan BSN No. 6 Tahun 2021. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021