Pemerintah Kota Madiun melakukan pengadaan 4.880 unit laptop yang akan digunakan untuk mendukung program laptop gratis bagi siswa sebagai upaya meningkatkan sektor pendidkan di daerah setempat.
Plt Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Kota Madiun Noor Aflah mengatakan pengadaan 4.880 unit laptop di tahun 2021 tersebut merupakan tahap kedua setelah di tahun 2020 pemkot juga melakukan pengadaan 5.425 unit yang telah digunakan oleh siswa kelas V SD negeri dan kelas VIII SMP negeri.
"Pengadaan jilid kedua ini menggandeng PT PINS Indonesia yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Telkom," ujar Noor Aflah saat penandatanganan kontrak dengan rekanan PT PINS Indonesia di Gedung Adhiwiyata Dinas Pendidikan Kota Madiun, Jumat.
Menurut dia, pengiriman ribuan laptop tersebut akan terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama sebanyak 1.000 unit dijadwalkan pada 15 Desember 2021. Sedang, sisanya akan dikirim pada 20 Desember nanti.
"Sesuai kontrak, laptop akan dikirim dua kali. Pengiriman pertama sebanyak seribu unit pada 15 Desember dan sisanya pada 20 Desember. Kita targetkan 30 Desember laptop sudah dibagikan kepada siswa," katanya.
Aflah menambahkan secara umum pengadaan masih sama dengan jilid pertama pada tahun 2020. Pengadaan laptop jilid kedua ini juga secara e-katalog dengan nilai kontrak mencapai Rp35,7 miliar. Pengadaan barang itu menggunakan jenis kontrak "lump sum" atau pembayaran dilakukan setelah barang diterima.
Bedanya pada pengadaan kali ini, pihaknya mengikuti program pemerintah dengan bangga produk dalam negeri.
"Karenanya, Kota Madiun mengedepankan pengoptimalan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sesuai Kampanye Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Laptop ini setidaknya memiliki skor 42 persen TKDN," kata Aflah.
Adapun, laptop jilid dua ini bermerek Axioo Mybook Pro G5 (8H9) dengan spesifikasi Intel Core i3-6157U, 8GB DDR4, 1TB HDD, layar 14 inch FHD, Wi-Fi, bluetooth, OS windows 10, "office open source", tas, garansi 3/3/3. Artinya, garansi 3 tahun untuk suku cadang, 3 tahun "labour", dan 3 tahun "onsite".
General Manager E-Commerce PT PINS Indonesia Hernadi Yoga mengaku optimistis pengadaan laptop bakal sesuai kontrak. Sebab, pihaknya mengaku sudah melihat ketersediaan barang sampai batas limit laptop yang dimaksud. Termasuk dukungan cadangan jika ada kerusakan hingga "service center" yang ada di Kota Madiun.
"Tentu kita sudah bekerja sama dengan prinsip dan memperhatikan ketersediaan barang sampai limitnya. Tentu kita akan berupaya untuk pemenuhan barang sesuai dengan kontrak," kaya Hernadi Yoga.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun memberikan bantuan sarana pendidikan berupa laptop bagi siswa dalam rangka mendukung terwujudnya Panca Karya Madiun Kota Pintar. Program tersebut telah bergulir sejak tahun 2020.
Pemkot telah mengalokasikan dana sebesar Rp40 miliar untuk pengadaan sarana pendidikan tersebut di tahun anggaran 2020. Sedang di tahun 2021 sebesar Rp35,7 miliar.
Di tahun ini, pengadaan laptop tersebut rencananya diperuntukkan bagi siswa kelas V SD dan kelas VIII SMP Negeri dengan sistem pinjam pakai yang akan terdistribusi ke 56 SD dan 14 SMP negeri Kota Madiun pada 30 Desember 2021. Ditargetkan, awal tahun 2022 laptop sudah bisa digunakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Plt Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Kota Madiun Noor Aflah mengatakan pengadaan 4.880 unit laptop di tahun 2021 tersebut merupakan tahap kedua setelah di tahun 2020 pemkot juga melakukan pengadaan 5.425 unit yang telah digunakan oleh siswa kelas V SD negeri dan kelas VIII SMP negeri.
"Pengadaan jilid kedua ini menggandeng PT PINS Indonesia yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Telkom," ujar Noor Aflah saat penandatanganan kontrak dengan rekanan PT PINS Indonesia di Gedung Adhiwiyata Dinas Pendidikan Kota Madiun, Jumat.
Menurut dia, pengiriman ribuan laptop tersebut akan terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama sebanyak 1.000 unit dijadwalkan pada 15 Desember 2021. Sedang, sisanya akan dikirim pada 20 Desember nanti.
"Sesuai kontrak, laptop akan dikirim dua kali. Pengiriman pertama sebanyak seribu unit pada 15 Desember dan sisanya pada 20 Desember. Kita targetkan 30 Desember laptop sudah dibagikan kepada siswa," katanya.
Aflah menambahkan secara umum pengadaan masih sama dengan jilid pertama pada tahun 2020. Pengadaan laptop jilid kedua ini juga secara e-katalog dengan nilai kontrak mencapai Rp35,7 miliar. Pengadaan barang itu menggunakan jenis kontrak "lump sum" atau pembayaran dilakukan setelah barang diterima.
Bedanya pada pengadaan kali ini, pihaknya mengikuti program pemerintah dengan bangga produk dalam negeri.
"Karenanya, Kota Madiun mengedepankan pengoptimalan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sesuai Kampanye Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Laptop ini setidaknya memiliki skor 42 persen TKDN," kata Aflah.
Adapun, laptop jilid dua ini bermerek Axioo Mybook Pro G5 (8H9) dengan spesifikasi Intel Core i3-6157U, 8GB DDR4, 1TB HDD, layar 14 inch FHD, Wi-Fi, bluetooth, OS windows 10, "office open source", tas, garansi 3/3/3. Artinya, garansi 3 tahun untuk suku cadang, 3 tahun "labour", dan 3 tahun "onsite".
General Manager E-Commerce PT PINS Indonesia Hernadi Yoga mengaku optimistis pengadaan laptop bakal sesuai kontrak. Sebab, pihaknya mengaku sudah melihat ketersediaan barang sampai batas limit laptop yang dimaksud. Termasuk dukungan cadangan jika ada kerusakan hingga "service center" yang ada di Kota Madiun.
"Tentu kita sudah bekerja sama dengan prinsip dan memperhatikan ketersediaan barang sampai limitnya. Tentu kita akan berupaya untuk pemenuhan barang sesuai dengan kontrak," kaya Hernadi Yoga.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun memberikan bantuan sarana pendidikan berupa laptop bagi siswa dalam rangka mendukung terwujudnya Panca Karya Madiun Kota Pintar. Program tersebut telah bergulir sejak tahun 2020.
Pemkot telah mengalokasikan dana sebesar Rp40 miliar untuk pengadaan sarana pendidikan tersebut di tahun anggaran 2020. Sedang di tahun 2021 sebesar Rp35,7 miliar.
Di tahun ini, pengadaan laptop tersebut rencananya diperuntukkan bagi siswa kelas V SD dan kelas VIII SMP Negeri dengan sistem pinjam pakai yang akan terdistribusi ke 56 SD dan 14 SMP negeri Kota Madiun pada 30 Desember 2021. Ditargetkan, awal tahun 2022 laptop sudah bisa digunakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021