Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan mobil vaksin keliling guna membantu percepatan vaksinasi COVID-19 di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).
"Jadi, Insya Allah, mobil vaksin keliling ini akan gunakan untuk membantu aglomerasi di wilayah Gerbangkertosusila," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peluncuran mobil vaksin keliling di Balai Kota Surabaya, Minggu.
Turut hadir dalam peluncuran mobil vaksin keliling yakni Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya Anton Delianto, dan Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.
Peluncuran Mobil Vaksin Keliling itu ditandai dengan pemotongan untaian melati oleh Danrem dan dilanjutkan pemecahan kendi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Setelah diluncurkan, mobil vaksin itu diserahkan kepada Danrem yang merupakan salah satu koordinator dalam pelaksanaan vaksinasi aglomerasi, sehingga jadwal operasional mobil keliling itu akan diatur oleh pihak Korem 084/Bhaskara Jaya.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa mobil itu akan digunakan untuk membantu percepatan vaksin pada wilayah aglomerasi, yaitu di wilayah Gerbang Kertasusila. Sebab, lanjut dia, untuk menuju PPKM Level 2 dan Level 1, salah satu persyaratannya adalah vaksinasi, yakni vaksin dosis 1 dan dosis lansia.
Ia juga memastikan bahwa pelaksanaan vaksinasi di Kota Surabaya sendiri sudah mencapai 110 persen untuk vaksin dosis 1, dan untuk vaksin lansianya sudah mencapai 90 persen lebih. Sedangkan untuk vaksin dosis 2 di Surabaya sudah mencapai 80 persen.
"Nah, apabila Kota Surabaya ingin turun level menjadi level 2 hingga level 1, maka harus segera membantu wilayah aglomerasi, yakni Gerbang Kertasusila," katanya.
Eri juga menjelaskan bahwa inilah fungsi dan dampak gotong royong antara Forkompinda Kota Surabaya dan Forkopimda Provinsi Jawa Timur. Makanya, ia berharap nantinya gotong royong ini bisa membuat Kota Surabaya menjadi PPKM level 1.
"Karena vaksin, percepatan Surabaya sudah lebih tinggi, tetapi karena aglometasinya Gerbangkertasusila, maka bagi saya ini bukan seperti persaingan tapi sebuah badan, yang satu sama lainnya harus saling menguatkan dan satu sama lainnya saling membantu," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan, bahwa target percepatan vaksinasi dengan menggunakan mobil vaksin keliling ini tidak hanya mengejar wilayah Bangkalan Madura saja, tetapi juga membantu menyelesaikan percepatan vaksin di wilayah Gerbang Kertasusila.
"Sebetulnya bukan hanya untuk di Bangkalan, tapi banyak tempat. Nanti Insya Allah ketika Gresik sudah selesai mereka akan membantu juga, ketika Sidoarjo selesai juga akan membantu. Harapan kita, ketika daerah itu sudah terwujud, daerah itu akan bergabung bersama kita menjadi satu dan inilah yang terus kita lakukan. Maka saya bilang kepala daerah bukan persaingan, tapi kepala daerah itu bahu-membahu untuk kepentingan umatnya," katanya.
Sementara itu, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo berterima kasih kepada Pemkot Surabaya dan Forkopimda Kota Surabaya yang memberikan respon cepat untuk melakukan percepatan vaksin untuk wilayah Aglomerasi.
"Alhamdulillah atas respons dari Bapak Wali Kota dan menindaklanjuti hasil rapat di Kodam dan diberi petunjuk arahan dari Forkopimda Provinsi Jawa Timur secara bersama-sama setiap wilayah kabupaten/kota yang masuk aglomerasi, yang hasil vaksinnya belum maksimal akan didukung maupun di bantu secara bersama-sama dari wilayah yang hasil vaksin nya sudah mencapai lebih dari 100 persen," kata Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.
Untuk mendukung keberhasilan Kota Surabaya menjadi PPKM Level 1, ia menjelaskan bahwa perlu menggandeng wilayah Aglomerasi. Nantinya, apabila wilayah itu sudah terlihat peningkatan capaian vaksin, maka bisa segera membantu wilayah lainnya.
"Keberhasilan Surabaya untuk menaikkan ke Level 1 itu harus menggandeng atau meningkatkan Aglomerasi yang dinilai masih belum maksimal vaksinnya. Untuk sekarang yang masuk dalam capain vaksin belum maksimal itu Bangkalan. Jadi, kemarin juga sudah ada mobil dari Kapolres, dan sekarang sudah ada di sana. Semoga ini dapat mempercepat vaksinasi di wilayah Aglomerasi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jadi, Insya Allah, mobil vaksin keliling ini akan gunakan untuk membantu aglomerasi di wilayah Gerbangkertosusila," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peluncuran mobil vaksin keliling di Balai Kota Surabaya, Minggu.
Turut hadir dalam peluncuran mobil vaksin keliling yakni Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya Anton Delianto, dan Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.
Peluncuran Mobil Vaksin Keliling itu ditandai dengan pemotongan untaian melati oleh Danrem dan dilanjutkan pemecahan kendi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Setelah diluncurkan, mobil vaksin itu diserahkan kepada Danrem yang merupakan salah satu koordinator dalam pelaksanaan vaksinasi aglomerasi, sehingga jadwal operasional mobil keliling itu akan diatur oleh pihak Korem 084/Bhaskara Jaya.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa mobil itu akan digunakan untuk membantu percepatan vaksin pada wilayah aglomerasi, yaitu di wilayah Gerbang Kertasusila. Sebab, lanjut dia, untuk menuju PPKM Level 2 dan Level 1, salah satu persyaratannya adalah vaksinasi, yakni vaksin dosis 1 dan dosis lansia.
Ia juga memastikan bahwa pelaksanaan vaksinasi di Kota Surabaya sendiri sudah mencapai 110 persen untuk vaksin dosis 1, dan untuk vaksin lansianya sudah mencapai 90 persen lebih. Sedangkan untuk vaksin dosis 2 di Surabaya sudah mencapai 80 persen.
"Nah, apabila Kota Surabaya ingin turun level menjadi level 2 hingga level 1, maka harus segera membantu wilayah aglomerasi, yakni Gerbang Kertasusila," katanya.
Eri juga menjelaskan bahwa inilah fungsi dan dampak gotong royong antara Forkompinda Kota Surabaya dan Forkopimda Provinsi Jawa Timur. Makanya, ia berharap nantinya gotong royong ini bisa membuat Kota Surabaya menjadi PPKM level 1.
"Karena vaksin, percepatan Surabaya sudah lebih tinggi, tetapi karena aglometasinya Gerbangkertasusila, maka bagi saya ini bukan seperti persaingan tapi sebuah badan, yang satu sama lainnya harus saling menguatkan dan satu sama lainnya saling membantu," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan, bahwa target percepatan vaksinasi dengan menggunakan mobil vaksin keliling ini tidak hanya mengejar wilayah Bangkalan Madura saja, tetapi juga membantu menyelesaikan percepatan vaksin di wilayah Gerbang Kertasusila.
"Sebetulnya bukan hanya untuk di Bangkalan, tapi banyak tempat. Nanti Insya Allah ketika Gresik sudah selesai mereka akan membantu juga, ketika Sidoarjo selesai juga akan membantu. Harapan kita, ketika daerah itu sudah terwujud, daerah itu akan bergabung bersama kita menjadi satu dan inilah yang terus kita lakukan. Maka saya bilang kepala daerah bukan persaingan, tapi kepala daerah itu bahu-membahu untuk kepentingan umatnya," katanya.
Sementara itu, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo berterima kasih kepada Pemkot Surabaya dan Forkopimda Kota Surabaya yang memberikan respon cepat untuk melakukan percepatan vaksin untuk wilayah Aglomerasi.
"Alhamdulillah atas respons dari Bapak Wali Kota dan menindaklanjuti hasil rapat di Kodam dan diberi petunjuk arahan dari Forkopimda Provinsi Jawa Timur secara bersama-sama setiap wilayah kabupaten/kota yang masuk aglomerasi, yang hasil vaksinnya belum maksimal akan didukung maupun di bantu secara bersama-sama dari wilayah yang hasil vaksin nya sudah mencapai lebih dari 100 persen," kata Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.
Untuk mendukung keberhasilan Kota Surabaya menjadi PPKM Level 1, ia menjelaskan bahwa perlu menggandeng wilayah Aglomerasi. Nantinya, apabila wilayah itu sudah terlihat peningkatan capaian vaksin, maka bisa segera membantu wilayah lainnya.
"Keberhasilan Surabaya untuk menaikkan ke Level 1 itu harus menggandeng atau meningkatkan Aglomerasi yang dinilai masih belum maksimal vaksinnya. Untuk sekarang yang masuk dalam capain vaksin belum maksimal itu Bangkalan. Jadi, kemarin juga sudah ada mobil dari Kapolres, dan sekarang sudah ada di sana. Semoga ini dapat mempercepat vaksinasi di wilayah Aglomerasi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021