Mengoptimalkan layanan skrining kesehatan bagi peserta JKN-KIS merupakan strategi jitu yang mengantarkan Puskesmas Dradah, Kabupaten Lamongan, sebagai mitra kerja BPJS Kesehatan yang masuk tiga besar kategori Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Berkomitmen di tingkat Provinsi Jawa Timur. 

Pengelola program JKN-KIS di Puskesmas Dradah Lamongan M Abdul Muntholib menilai adanya skrining kesehatan ini selain bermanfaat bagi peserta juga bermanfaat bagi Puskesmas. 

"Jauh sebelum adanya penilaian ini, puskesmas kami sudah gencar menyosialisasikan atau mengedukasi pentingnya melakukan skrining kesehatan kepada peserta JKN-KIS yang datang ke puskesmas. Dan para peserta menyambut baik, mereka menjawab semua pertanyaan dalam skrining dengan sangat terbuka misalnya pola makan, kebiasaan sehari dan masih banyak pertanyaan lainnya," jelas Tholib sapaan akrabnya.

Skrining kesehatan yang bermanfaat untuk mengetahui semua riwayat kesehatan peserta ini, dilakukan melalui pengisian formulir.

Menurut Tholib, pihaknya merasa harus “jemput bola” kepada peserta untuk mengoptimalkan berjalannya pelaksanaan aktivitas skrining kesehatan.

"Pihak Puskesmas Dradah bahkan mengharuskan peserta untuk mengisi skrining kesehatan. Untuk peserta yang mungkin ada kendala dalam pengisiannya, kami benar-benar bantu dan pandu secara langsung. Hasil skrining yang telah dilakukan tersebut, dapat memudahkan kami dalam menentukan diagnosa penyakit yang sedang diderita," kata Tholib.

Pria asal Bojonegoro ini mengatakan, proses skrining yang dilakukan di awal pemeriksaan ini dilakukan pada kurang lebih 700 peserta dari target aktivitas skrining pada 500 peserta. Sementara, jumlah peserta JKN-KIS di Puskesmas Dradah sampai September 2021 sebanyak 17.251 peserta.

Dalam kesempatan yang sama, Tholib juga menjelaskan bahwa bukan hanya capaian skrining kesehatan yang menjadikan Puskesmas Dradah sebagai FKTP Berkomitmen melainkan juga faktor lainnya, seperti pemanfaatan antrean online yang terkoneksi melalui aplikasi Mobile JKN, waktu respon dokter FKTP pada kontak tidak langsung melalui Mobile JKN Faskes, serta kontak tidak langsung (kontak sakit dan kontak sehat).

"Kami memaksimalkan pengambilan antrean peserta melalui Mobile JKN, sehingga peserta tau kapan harus datang ke Puskesmas. Hal ini juga tentunya mengurangi penumpukan peserta yang menunggu antrian. Di samping itu, kami juga selalu meng-entry kontak sakit dan kontak sehat melalui aplikasi P-Care BPJS Kesehatan sehingga hal tersebut berpengaruh pada nilai Kapitasi Berbasis Komitmen/KBK yang juga menjadi faktor penilaian FKTP Berkomitmen," tutur Tholib.

Ke depannya, Tholib berharap Puskesmas Dradah yang berada di bawah pimpinan Kepala Puskesmas Dradah, M. Sunaryadi dapat terus mengoptimalkan pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu bagi peserta JKN-KIS sesuai dengan Misi Puskesmas Dradah sendiri yakni memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021