Pengelola objek wisata Pantai Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi, Jawa Timur, membatasi jumlah pengunjung 25 persen dari kapasitas sekitar 2.000 orang untuk menghindari kerumunan pada masa pandemi COVID-19.
"Sejak wisata Pantai Grand Watu Dodol dibuka beberapa waktu lalu, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung," ujar pengelola Wisata Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi Abdul Azis di Banyuwangi, Minggu.
Selain membatasi jumlah pengunjung, para wisatawan lokal maupun laur kota harus bisa menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin di pintu masuk destinasi.
Kata Azis, destinasi wisata Pantai Grand Watu Dodol juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode bagi para pengunjung sebagai syarat masuk destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Wongsorejo itu.
"Kami mengharuskan semua pengunjung menunjukkan tanda bukti sudah vaksin, baik itu sertifikat vaksin maupun menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang sudah kami siapkan scan barcode di pintu masuk. Bagi yang tidak membawa kartu bisa menunjukkan KTP-e dan kami cek NIK lewat aplikasi," paparnya.
Menurut Azis, destinasi wisata Pantai Grand Watu Dodol mampu menampung sekitar 2.000 orang pengunjung. Namun demikian, sesuai aturan hingga saat ini membatasi jumlah pengunjung hanya 500 orang, atau 25 persen dari kapasitas.
"Alhamdulillah, sejak destinasi wisata dibuka, wisatawan lokal maupun luar kota silih berganti berkunjung ke Pantai GWD," tuturnya.
Ia menambahkan pengunjung wisata Pantai Grand Watu Dodol bisa menikmati Selat Bali dengan pemandangan Pulau Bali dan pengunjung akan melewati anjungan dengan material kayu memanjang dari utara ke selatan, juga bisa menikmati pantai dari ketinggian, dan turun dari anjungan menuju pantai, di bawah pepohonan kelapa dan cemara.
"Di Pantai GWD wisatawan bisa melakukan diving, snorkling menikmati pamdangan terumbu karang, serta menyewa perahu menuju Pulau Tabuhan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sejak wisata Pantai Grand Watu Dodol dibuka beberapa waktu lalu, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung," ujar pengelola Wisata Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi Abdul Azis di Banyuwangi, Minggu.
Selain membatasi jumlah pengunjung, para wisatawan lokal maupun laur kota harus bisa menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin di pintu masuk destinasi.
Kata Azis, destinasi wisata Pantai Grand Watu Dodol juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode bagi para pengunjung sebagai syarat masuk destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Wongsorejo itu.
"Kami mengharuskan semua pengunjung menunjukkan tanda bukti sudah vaksin, baik itu sertifikat vaksin maupun menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang sudah kami siapkan scan barcode di pintu masuk. Bagi yang tidak membawa kartu bisa menunjukkan KTP-e dan kami cek NIK lewat aplikasi," paparnya.
Menurut Azis, destinasi wisata Pantai Grand Watu Dodol mampu menampung sekitar 2.000 orang pengunjung. Namun demikian, sesuai aturan hingga saat ini membatasi jumlah pengunjung hanya 500 orang, atau 25 persen dari kapasitas.
"Alhamdulillah, sejak destinasi wisata dibuka, wisatawan lokal maupun luar kota silih berganti berkunjung ke Pantai GWD," tuturnya.
Ia menambahkan pengunjung wisata Pantai Grand Watu Dodol bisa menikmati Selat Bali dengan pemandangan Pulau Bali dan pengunjung akan melewati anjungan dengan material kayu memanjang dari utara ke selatan, juga bisa menikmati pantai dari ketinggian, dan turun dari anjungan menuju pantai, di bawah pepohonan kelapa dan cemara.
"Di Pantai GWD wisatawan bisa melakukan diving, snorkling menikmati pamdangan terumbu karang, serta menyewa perahu menuju Pulau Tabuhan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021