Pandemi mendorong digitalisasi UMKM di Tanah Air,  terbukti 4 juta usaha bergabung pada GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

CEO GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Sulistyo dalam siaran persnya di Surabaya, Jumat mengatakan 4 juta UMKM yang bergabung selama pandemi, mayoritas pelaku usaha baru.

"Lahirnya 4 juta UMKM baru ini sejalan dengan komitmen GoTo  mendukung UMKM lewat Gerakan #BangkitBersama. Fokus gerakan yang dimulai dari daerah ini didasari fakta bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yang harus terus diperkuat agar bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dan mampu bersaing dengan brand global," katanya.

Sebelumnya, kata dia, pandemi sempat memukul UMKM, terutama yang bergerak di bidang kuliner (43,09 persen), jasa (26,02 persen), dan fashion (13,01 persen).

Ia mengatakan GoTo berusaha berkontribusi untuk pemulihan ekonomi, dan hal inilah yang menjadi alasan lahirnya Gerakan #BangkitBersama.

Menurutnya, dengan spirit kebangkitan bersama itu, GoTo siap berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui digitalisasi.

“Kami melihat, digitalisasi punya peran penting mengubah usaha offline yang tidak bisa buka karena pandemi, bisa dijembatani. GoTo ingin terus berkontribusi supaya UMKM bisa tetap berjualan, bisa membantu operasional, dan pengelolaan. Kami ingin terus berinovasi agar bisa menjadi jembatan. Inisiatif #BangkitBersama kami susun supaya juga fokus di daerah agar lebih banyak UMKM bisa masuk ke ekosistem,” kata Andre Sulistyo.

Pendapat senada diungkapkan CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya. Menurutnya, selama 19 bulan pandemi COVID-19, banyak UMKM yang terus berjuang dan tidak menyerah karena keadaan dan akhirnya justru melakukan digitalisasi dalam usahanya.

Padahal mereka dihadapkan pada dilemma, antara mengutamakan kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi.

“Kenyataannya, kesehatan dan ekonomi harus berjalan selaras. Bahkan, selama pandemi ada lebih dari empat juta mitra baru yang tergabung di ekosistem GoTo. Menariknya, 86% diantaranya merupakan pengusaha baru, tadinya tidak punya usaha menjadi punya usaha. Mungkin sebelumnya mereka adalah pekerja kantoran yang di-PHK tapi harus mencari cara untuk bertahan di masa pandemi. Ini menjadi inspirasi bagi kami bagaimana mereka bangkit dari keadaan ini,” kata William.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut, Gerakan dan ajakan GoTo untuk #BangkitBersama perlu menjadi manifesto Pemerintah dalam mendorong tumbuhnya ekonnomi nasional yang dimulai dari daerah.

Terlebih, lanjut Lutfi, di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional saat ini daya saing pelaku usaha di dalam negeri termasuk UMKM sangat penting untuk ditingkatkan.

"Kami perlu meningkatkan daya saing pelaku usaha, termasuk UMKM lokal lewat solusi yang komprehensif. Tentu langkah ini sejalan dengan inisiatif Pemerintah dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, agar produk UMKM dapat memenangkan hati masyarakat,” ucap Lutfi.

Pendapat Lutfi diperkuat oleh Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan usaha Kecil Menengah. Siti menuturkan, Pemerintah percaya bahwa UMKM lokal akan terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional pada situasi menantang.

Untuk itu, dukungan komprehensif baik solusi teknologi dan pemberdayaan lainnya menjadi sangat krusial, agar UMKM dapat mengembangkan bisnis, sekaligus membuka berbagai lapangan pekerjaan di daerah.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021