Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama Pengprov E-Sports Indonesia (ESI) setempat menggelar turnamen khusus pelajar SMA bertajuk "East Java Student Championship 2021" untuk mencari bibit atlet berbakat dan mendorong pendidikan kognitif pada remaja.
"Ajang ini melibatkan SMA negeri dan swasta di Jatim serta diikuti oleh 2.490 peserta yang terbagi atas 498 tim. Mengusung tema Spirit of East Java, cabang gim yang dipilih adalah Mobile Legend," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Selasa.
Wahid menjelaskan bahwa saat ini gim daring merupakan cabang olahraga yang sudah diakui di level internasional. Cabang olahraga ini dipertandingkan di Asian Games 2018 sebagai cabang olahraga eksibisi.
Selain itu pada SEA Games 2019 tim Indonesia berhasil meraih perak di nomor Mobile Legends: Bang Bang. Atas dasar itu, kata Wahid, Disdik Jatim turut berupaya mendorong pertumbuhan olahraga.
"Kami sengaja melibatkan sekolah untuk ikut aktif mendukung pendidikan olahraga," kata Wahid.
Menurutnya, selama ini banyak kesan negatif terhadap e-sports. Padahal, olahraga itu memiliki manfaat yang cukup banyak. E-sports mendorong kemampuan koginitif anak sekolah,
"E-sports juga melatih memori dan mendorong pelajar berpikir kritis," kata Wahid.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu menyebut ada penghargaan yang diberikan untuk pemenang yang dikumpulkan pada partai final di Surabaya dengan total hadiah mencapai Rp25 juta serta mendapat Piala Gubernur Jatim.
Sementara itu, Ketua Harian Pengprov ESI Jawa Timur Daniel Agung mengatakan kompetisi tersebut didukung PLN, Pelindo HI, dan Bank Jatim.
Sedangkan untuk pemilihan Mobile Legend karena gim tersebut bersifat kompetitif dan kerap dipertandingkan oleh pemerintah. Misalnya lewat tayuk Piala Presiden dan Piala Menpora.
"Mobile Legend juga menjadi salah satu gim dengan penonton teramai dan terheboh," katanya.
Selama ini gim daring, ujar dia, kerap dipandang sebelah mata. Bahkan dianggap merugikan generasi muda.
Padahal, kata Daniel, dari sudut pandang yang lain, gim daring yang diakomodasi dan difasilitasi dengan baik mampu memberikan manfaat positif kepada generasi muda.
"Di antaranya, meningkatkan kemampuan pelajar di bidang science, technology, engineering, dan mathematics (STEM),” tuturnya.
Selain itu, e-sports juga mendidik para pemainnya dalam meningkatkan fokus, membuat strategi, meningkatkan kreativitas, hingga menjadi decision maker alias pengambil keputusan.
Tidak kalah penting, ajang e-sports yang umumnya dilaksanakan secara berkelompok, juga mampu mengasah kekompakan dan kerja sama tim.
"Dari sinilah diharapkan tumbuh bibit-bibit muda atlet e-sports profesional dari Jawa Timur," ujarnya.
Sementara itu, East Java Student Championship 2021 digelar melalui beberapa tahap. Laga penyisihan secara daring berlangsung pada 24-26 September.
Sedangkan grand final dilaksanakan secara offline pada 9 Oktober 2021 di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ajang ini melibatkan SMA negeri dan swasta di Jatim serta diikuti oleh 2.490 peserta yang terbagi atas 498 tim. Mengusung tema Spirit of East Java, cabang gim yang dipilih adalah Mobile Legend," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Selasa.
Wahid menjelaskan bahwa saat ini gim daring merupakan cabang olahraga yang sudah diakui di level internasional. Cabang olahraga ini dipertandingkan di Asian Games 2018 sebagai cabang olahraga eksibisi.
Selain itu pada SEA Games 2019 tim Indonesia berhasil meraih perak di nomor Mobile Legends: Bang Bang. Atas dasar itu, kata Wahid, Disdik Jatim turut berupaya mendorong pertumbuhan olahraga.
"Kami sengaja melibatkan sekolah untuk ikut aktif mendukung pendidikan olahraga," kata Wahid.
Menurutnya, selama ini banyak kesan negatif terhadap e-sports. Padahal, olahraga itu memiliki manfaat yang cukup banyak. E-sports mendorong kemampuan koginitif anak sekolah,
"E-sports juga melatih memori dan mendorong pelajar berpikir kritis," kata Wahid.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu menyebut ada penghargaan yang diberikan untuk pemenang yang dikumpulkan pada partai final di Surabaya dengan total hadiah mencapai Rp25 juta serta mendapat Piala Gubernur Jatim.
Sementara itu, Ketua Harian Pengprov ESI Jawa Timur Daniel Agung mengatakan kompetisi tersebut didukung PLN, Pelindo HI, dan Bank Jatim.
Sedangkan untuk pemilihan Mobile Legend karena gim tersebut bersifat kompetitif dan kerap dipertandingkan oleh pemerintah. Misalnya lewat tayuk Piala Presiden dan Piala Menpora.
"Mobile Legend juga menjadi salah satu gim dengan penonton teramai dan terheboh," katanya.
Selama ini gim daring, ujar dia, kerap dipandang sebelah mata. Bahkan dianggap merugikan generasi muda.
Padahal, kata Daniel, dari sudut pandang yang lain, gim daring yang diakomodasi dan difasilitasi dengan baik mampu memberikan manfaat positif kepada generasi muda.
"Di antaranya, meningkatkan kemampuan pelajar di bidang science, technology, engineering, dan mathematics (STEM),” tuturnya.
Selain itu, e-sports juga mendidik para pemainnya dalam meningkatkan fokus, membuat strategi, meningkatkan kreativitas, hingga menjadi decision maker alias pengambil keputusan.
Tidak kalah penting, ajang e-sports yang umumnya dilaksanakan secara berkelompok, juga mampu mengasah kekompakan dan kerja sama tim.
"Dari sinilah diharapkan tumbuh bibit-bibit muda atlet e-sports profesional dari Jawa Timur," ujarnya.
Sementara itu, East Java Student Championship 2021 digelar melalui beberapa tahap. Laga penyisihan secara daring berlangsung pada 24-26 September.
Sedangkan grand final dilaksanakan secara offline pada 9 Oktober 2021 di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021