BPBD Kota Kediri, Jawa Timur, menunjuk Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, menjadi wakil dari Kota Kediri untuk mengikuti Lomba Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) tingkat madya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kediri Indun Munawaroh mengemukakan pihaknya memilih Kelurahan Ngampel tersebut untuk mewakili Kota Kediri karena beberapa indikator penilaian telah terpenuhi untuk ikut lomba tersebut.
"BPBD Kota Kediri memilih kelurahan yang sudah memenuhi indikator untuk dijadikan wakil dalam lomba destana. Dalam hal ini lomba destana yang diikuti berada di tingkat madya. Ada 12 Indikator yang harus dipenuhi," kata Indun Munawaroh di Kediri, Kamis.
Indun juga menambahkan di Kota Kediri ada 13 Destana yang sudah dibentuk.
Pihaknya selalu melakukan pendampingan guna pemenuhan indikator agar kelurahan lainnya bisa dijadikan destana kepada Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) di setiap kelurahan.
"Jadi apa yang kita harapkan dari pembuatan destana ini adalah kemandirian masyarakat untuk lebih tanggap dengan potensi terjadinya bencana, serta nantinya terpenuhi peralatan untuk menanggulangi bencana di setiap wilayah," kata Indun.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Ngampel Kuswanto mengatakan dengan dijadikannya Kelurahan Ngampel sebagai wakil lomba destana, juga tidak lepas dari kesadaran masyarakat yang tinggi akan potensi bencana di wilayahnya.
"Di Kelurahan Ngampel, potensi bencananya adalah banjir. Jadi setiap banjir masyarakat serta relawan secara gotong-royong membantu warga untuk mengungsi, membuat dapur darurat untuk persediaan makanan, menutup akses jalan yang terkena banjir. Jadi disini warga sudah tanggap apa yang dilakukan jika terjadi bencana," kata Kuswanto.
Ia juga menegaskan, pihaknya siap menjadi wakil dari Kota Kediri dalam lomba ini. Warga juga gotong royong dengan baik, demi menekan korban karena bencana.
"Kami juga berharap dengan adanya lomba ini, masyarakat dan para relawan lebih semangat untuk menanggulangi bencana di Kelurahan Ngampel," kata dia.
Ketua LPMK Kelurahan Ngampel, Kota Kediri Heri Nurdianto juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba destana yang digelar BPBD provinsi Jawa Timur ini.
Menurut dia, dalam lomba ini bukan penghargaan atau gelar yang dikejar, melainkan dengan adanya tim penilai yang datang ke kelurahan memberikan banyak pengalaman dan masukan masukan konstruktif dalam peningkatan kapasitas para relawan tangguh bencana Kelurahan Ngampel. Dengan itu, akan ada upaya-upaya perbaikan pasca adanya lomba ini.
"Harapan kami ada penganggaran dalam Prodamas Plus untuk kegiatan-kegaiatan positif yang diselenggarakan oleh tim PRB (Pengurangan Resiko Bencana) di masing-masing kelurahan. Bencana bukan untuk ditunggu tetapi kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat ketika bencana datang," kata Heri Nurdianto.
Tim BPBD Provinsi Jawa Timur, datang meninjau langsung kesiapsiagaan kelurahan dalam lomba destana ini.
Ketua Tim Penilai Destana BPBD Provinsi Jawa Timur Widodo mengatakan tim yang datang dibagi tugas untuk menilai Kelurahan Ngampel untuk lomba destana tingkat madya.
"Ada tim yang menilai administrasi dari destana, ada juga yang menilai di lapangan dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat secara acak. Penilaian sarana dan prasarana berupa jalur evakuasi, titik kumpul, alat-alat penanggulangan saat ada bencana juga akan kita nilai," kata Widodo.
Ia juga menegaskan, tujuan dari lomba ini tidak hanya untuk mencari kemenangan saja melainkan untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kediri Indun Munawaroh mengemukakan pihaknya memilih Kelurahan Ngampel tersebut untuk mewakili Kota Kediri karena beberapa indikator penilaian telah terpenuhi untuk ikut lomba tersebut.
"BPBD Kota Kediri memilih kelurahan yang sudah memenuhi indikator untuk dijadikan wakil dalam lomba destana. Dalam hal ini lomba destana yang diikuti berada di tingkat madya. Ada 12 Indikator yang harus dipenuhi," kata Indun Munawaroh di Kediri, Kamis.
Indun juga menambahkan di Kota Kediri ada 13 Destana yang sudah dibentuk.
Pihaknya selalu melakukan pendampingan guna pemenuhan indikator agar kelurahan lainnya bisa dijadikan destana kepada Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) di setiap kelurahan.
"Jadi apa yang kita harapkan dari pembuatan destana ini adalah kemandirian masyarakat untuk lebih tanggap dengan potensi terjadinya bencana, serta nantinya terpenuhi peralatan untuk menanggulangi bencana di setiap wilayah," kata Indun.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Ngampel Kuswanto mengatakan dengan dijadikannya Kelurahan Ngampel sebagai wakil lomba destana, juga tidak lepas dari kesadaran masyarakat yang tinggi akan potensi bencana di wilayahnya.
"Di Kelurahan Ngampel, potensi bencananya adalah banjir. Jadi setiap banjir masyarakat serta relawan secara gotong-royong membantu warga untuk mengungsi, membuat dapur darurat untuk persediaan makanan, menutup akses jalan yang terkena banjir. Jadi disini warga sudah tanggap apa yang dilakukan jika terjadi bencana," kata Kuswanto.
Ia juga menegaskan, pihaknya siap menjadi wakil dari Kota Kediri dalam lomba ini. Warga juga gotong royong dengan baik, demi menekan korban karena bencana.
"Kami juga berharap dengan adanya lomba ini, masyarakat dan para relawan lebih semangat untuk menanggulangi bencana di Kelurahan Ngampel," kata dia.
Ketua LPMK Kelurahan Ngampel, Kota Kediri Heri Nurdianto juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba destana yang digelar BPBD provinsi Jawa Timur ini.
Menurut dia, dalam lomba ini bukan penghargaan atau gelar yang dikejar, melainkan dengan adanya tim penilai yang datang ke kelurahan memberikan banyak pengalaman dan masukan masukan konstruktif dalam peningkatan kapasitas para relawan tangguh bencana Kelurahan Ngampel. Dengan itu, akan ada upaya-upaya perbaikan pasca adanya lomba ini.
"Harapan kami ada penganggaran dalam Prodamas Plus untuk kegiatan-kegaiatan positif yang diselenggarakan oleh tim PRB (Pengurangan Resiko Bencana) di masing-masing kelurahan. Bencana bukan untuk ditunggu tetapi kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat ketika bencana datang," kata Heri Nurdianto.
Tim BPBD Provinsi Jawa Timur, datang meninjau langsung kesiapsiagaan kelurahan dalam lomba destana ini.
Ketua Tim Penilai Destana BPBD Provinsi Jawa Timur Widodo mengatakan tim yang datang dibagi tugas untuk menilai Kelurahan Ngampel untuk lomba destana tingkat madya.
"Ada tim yang menilai administrasi dari destana, ada juga yang menilai di lapangan dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat secara acak. Penilaian sarana dan prasarana berupa jalur evakuasi, titik kumpul, alat-alat penanggulangan saat ada bencana juga akan kita nilai," kata Widodo.
Ia juga menegaskan, tujuan dari lomba ini tidak hanya untuk mencari kemenangan saja melainkan untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021