Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mempercepat pemberian vaksin COVID-19 bagi pelajar tingkat SMP di wilayah itu sebagai persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang ditargetkan digelar pada akhir September 2021.

"Sekolah yang siswanya belum divaksin harus terus dikejar. Target 23 September sudah selesai divaksin semua untuk bersiap ke PTM terbatas," ujar Wali Kota Madiun Maidi, saat menggelar rapat dinas secara virtual di pendopo Balai Kota Madiun, Jawa Timur, Senin.

Sesuai data, vaksin COVID-19 bagi pelajar SMP telah digelar sejak 7 September 2021. Jumlah pelajar SMP yang sudah divaksin saat ini mencapai 3.650 orang dari jumlah total siswa SMP sebanyak 9.538 orang.

Tak hanya itu, untuk memastikan para peserta didik dan pendidik dalam kondisi sehat, pemkot juga akan menggelar tes antigen di sekolah-sekolah yang telah menggelar PTM terbatas.

Wali Kota Maidi menegaskan dalam rapat dinas tersebut juga dibahas mengenai upaya Pemkot Madiun untuk menurunkan level PPKM Kota Madiun saat ini yang masih Level 3 agar turun ke Level 2 pada pekan ini.

"Seluruh indikator asesmen sudah kita penuhi. Kami gencarkan tes antigen, tidak usah bayar khusus warga Kota Madiun. Tanpa antigen, kegiatan apapun tidak diizinkan," katanya.

Seperti diketahui, setiap pekan dilakukan asesmen guna menentukan batasan kegiatan masyarakat di tiap kabupaten atau kota secara nasional bergantung pada indikator laju penularan dan respons kesehatan per daerah.

Terdapat tiga aspek untuk menentukan indikator laju penularan, di antaranya jumlah kasus konfirmasi, jumlah perawatan di rumah sakit dan jumlah kematian.

Saat ini, Kota Madiun masuk dalam kategori zona oranye atau risiko sedang penularan COVID-19 dengan penerapan PPKM Level 3.

Pihaknya meminta warga Kota Madiun disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga penularan COVID-19 dapat dikendalikan.

Secara keseluruhan di Kota Madiun, kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin (13/9) telah mencapai 7.129 orang. Dari jumlah itu, 6.509 orang di antaranya telah sembuh, 64 lainnya masih dalam perawatan, tidak ada warga isolasi mandiri, 64 orang isolasi terpusat dan 492 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Senin (13/9), konfirmasi baru delapan orang, sembuh 13 orang, dan satu orang meninggal dunia karena virus itu. Sementara jumlah pelacakan  sebanyak 159 orang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021