BTS membantah dengan tegas tuduhan oleh warganet yang menyebut grup idola itu memanipulasi tangga lagu Billboard yang tidak hanya terkemuka di Amerika Serikat tapi juga di dunia.
Leader BTS yaitu RM menyebut tuduhan dan kecemburuan itu ditujukan pada BTS karena mereka bukan berasal dari Amerika Serikat dan merupakan grup K-pop.
"Rasanya kami menjadi sasaran empuk karena kami adalah boy band, artis K-pop, dan kami memiliki loyalitas penggemar yang tinggi," kata RM menjawab masalah tuduhan itu mengutip Kantor Berita Yonhap, Jumat.
Lagu "Butter" dan "Permission to Dance" yang dibawakan tujuh orang anggota BTS, sudah berada di puncak tangga lagu Billboard Hot 100 selama 10 minggu berturut- turut berkat penjualan album fisik dan unduhan digital yang luar biasa.
Baca juga: BTS rajai "Hot 100" Billboard empat minggu berturut- turut
Namun rupanya banyak penggemar dari musisi AS seperti Olivia Rodrigo dan Dua Lipa yang merasa grup K-pop itu telah melakukan manipulasi karena banyaknya ARMY yang diklaim membeli album BTS secara besar-besaran.
BTS memahami kondisi itu, bahkan mereka mengusulkan jika pengelola tangga lagu mungkin bisa mengubah aturan agar hasil yang ditunjukan di tangga lagu itu bisa terasa lebih adil.
Untuk Billboard Hot 100, poin lagu bisa menempati tangga lagu dinilai dari banyaknya jumlah penjualan album fisik, jumlah unduhan, streaming dan juga jumlah penyiaran di stasiun radio.
Kepala Agensi BTS pun ikut ambil suara dan menyebutkan kehadiran BTS sebenarnya bukan untuk sekadar menduduki tangga lagu namun bisa memberikan penampilan yang baik bagi para penggemar di seluruh dunia.
"Saya mengerti bahwa ada perkembangan pasar (terkait dengan BTS) yang membuat pusing sebagian orang. Tapi saya tidak percaya pasar AS adalah satu-satunya yang dapat dengan mudah dipuncaki oleh unduhan saja. Kami pikir dampak lagu-lagu itu ditunjukkan dalam banyak hal, dan kami bangga dengan pencapaian itu," kata Presiden label Big Hit Music Shin Young Jae.
Ia pun menyebutan BTS tidak dimaksudkan untuk bisa diterima sepenuhnya oleh arus utama musik saat ini, namun mereka akan tetap menunjukan warna mereka sendiri yang menunjukan karya terbaik dan bisa menjangkau sebanyak mungkin penggemar di seluruh dunia.
Shin Young Jae menambahkan, "Saya tidak berpikir kita bisa menjadi bagian dari arus utama di AS, dan saya juga tidak menginginkannya,tujuan utama kami adalah melakukan tur stadion besar-besaran di sana. Itu saja,".
Baca juga: BTS dan Megan Thee Stallion akan rilis remix "Butter"
Baca juga: BTS resmi rilis lagu "Permission to Dance" ciptaan Ed Sheeran
Baca juga: BTS ARMY Indonesia serahkan Rp159 juta untuk driver Gojek (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Leader BTS yaitu RM menyebut tuduhan dan kecemburuan itu ditujukan pada BTS karena mereka bukan berasal dari Amerika Serikat dan merupakan grup K-pop.
"Rasanya kami menjadi sasaran empuk karena kami adalah boy band, artis K-pop, dan kami memiliki loyalitas penggemar yang tinggi," kata RM menjawab masalah tuduhan itu mengutip Kantor Berita Yonhap, Jumat.
Lagu "Butter" dan "Permission to Dance" yang dibawakan tujuh orang anggota BTS, sudah berada di puncak tangga lagu Billboard Hot 100 selama 10 minggu berturut- turut berkat penjualan album fisik dan unduhan digital yang luar biasa.
Baca juga: BTS rajai "Hot 100" Billboard empat minggu berturut- turut
Namun rupanya banyak penggemar dari musisi AS seperti Olivia Rodrigo dan Dua Lipa yang merasa grup K-pop itu telah melakukan manipulasi karena banyaknya ARMY yang diklaim membeli album BTS secara besar-besaran.
BTS memahami kondisi itu, bahkan mereka mengusulkan jika pengelola tangga lagu mungkin bisa mengubah aturan agar hasil yang ditunjukan di tangga lagu itu bisa terasa lebih adil.
Untuk Billboard Hot 100, poin lagu bisa menempati tangga lagu dinilai dari banyaknya jumlah penjualan album fisik, jumlah unduhan, streaming dan juga jumlah penyiaran di stasiun radio.
Kepala Agensi BTS pun ikut ambil suara dan menyebutkan kehadiran BTS sebenarnya bukan untuk sekadar menduduki tangga lagu namun bisa memberikan penampilan yang baik bagi para penggemar di seluruh dunia.
"Saya mengerti bahwa ada perkembangan pasar (terkait dengan BTS) yang membuat pusing sebagian orang. Tapi saya tidak percaya pasar AS adalah satu-satunya yang dapat dengan mudah dipuncaki oleh unduhan saja. Kami pikir dampak lagu-lagu itu ditunjukkan dalam banyak hal, dan kami bangga dengan pencapaian itu," kata Presiden label Big Hit Music Shin Young Jae.
Ia pun menyebutan BTS tidak dimaksudkan untuk bisa diterima sepenuhnya oleh arus utama musik saat ini, namun mereka akan tetap menunjukan warna mereka sendiri yang menunjukan karya terbaik dan bisa menjangkau sebanyak mungkin penggemar di seluruh dunia.
Shin Young Jae menambahkan, "Saya tidak berpikir kita bisa menjadi bagian dari arus utama di AS, dan saya juga tidak menginginkannya,tujuan utama kami adalah melakukan tur stadion besar-besaran di sana. Itu saja,".
Baca juga: BTS dan Megan Thee Stallion akan rilis remix "Butter"
Baca juga: BTS resmi rilis lagu "Permission to Dance" ciptaan Ed Sheeran
Baca juga: BTS ARMY Indonesia serahkan Rp159 juta untuk driver Gojek (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021