Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, menggelar doa bersama serta memberikan santunan kepada anak yatim pada 10 Muharam sebagai bagian ikhtiar batin untuk memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Kegiatan ini digelar secara hibrid dan diikuti oleh sejumlah kiai, di antaranya K.H. Suyuti Thoha, K.H. Zainullah Marwan, K.H. Thoha Munthaha, K.H. Muhammad Noer Khotib, K.H. Luayyi, K.H. Zarkoni, K.H. Nurhadi, dan sejumlah kiai lainnya.

"Kami memohon kepada Allah SWT, semoga pandemi ini segera diangkat. Kehidupan kembali normal. Dan semuanya diberikan keselamatan dan kesejahteraan," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dalam acara bertajuk Munajat Kebangsaan untuk Keselamatan Banyuwangi.

Kegiatan yang juga diikuti seluruh ASN Banyuwangi secara virtual, juga dilanjutkan dengan istighosah bersama. Dipimpin oleh K.H. Suyuti Thoha dan K.H. Zainullah Marwan. Lalu, ditutup dengan doa oleh sejumlah kiai yang hadir secara langsung.

"Dengan segenap doa yang kita panjatkan ini, semoga menyempurnakan segala ikhtiar kita dalam mengatasi pandemi ini, di mana kita sudah berusaha untuk memperkuat tracing, memperbaiki treatment, mempercepat vaksinasi, dan berbagai ikhtiar lainnya," tutur Ipuk.

Pemkab Banyuwangi juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu, hasil gotong royong yang digelar serentak mulai dari Pendopo Banyuwangi, kantor OPD, kecamatan hingga kelurahan/ desa. Tercatat sebanyak Rp717,86 juta yang diserahkan kepada 2.900 anak yatim di seluruh wilayah Banyuwangi.

"Santunan anak yatim ini telah menjadi tradisi dalam setiap kegiatan Pemkab Banyuwangi. Tidak hanya pada bulan Muharam, tapi di setiap kesempatan kami memberikan santunan bagi anak yatim ini. Semoga membawa keberkahan," kata Bupati Ipuk. (*)10

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021