Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Jawa Timur mencatat pemberian vaksin COVID-19 ke warga setempat hingga awal Agustus 2021 telah mencapai 51 persen dari sasaran.
"Saat ini capaian vaksinasi per 9 Agustus di Kota Madiun mencapai 51 persen. Persentase itu diperoleh dari seluruh sasaran vaksinasi, mulai tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum, serta remaja," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr. Denik Wuryani di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, untuk mencapai kekebalan kelompok setidaknya pemerintah menargetkan di masing-masing daerah proses vaksinasi mencapai 70 persen dari total sasaran penduduk.
Sesuai data, jumlah sasaran warga Kota Madiun untuk mendapatkan vaksin COVID-19 mencapai sekitar 154 ribu orang.
Untuk itu, proses vaksinasi terus dilakukan secara masif. Baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun lembaga lainnya.
"Yang penting vaksinnya ada dulu. Setelah ada, kami meningkatkan kapasitas teman-teman nakes. Baik SDM di puskesmas, rumah sakit, dan klinik yang ada akan kami optimalkan kemampuannya untuk pemberian vaksin. Kemudian Pemkot Madiun juga kerja sama dengan TNI dan Polri," kata dia.
Guna memastikan pasokan dan distribusi vaksin COVID-19, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat.
Denik menegaskan meski sudah mendapat vaksinasi, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Yakni prokes dengan menerapkan 6M, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan menjaga pola makan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saat ini capaian vaksinasi per 9 Agustus di Kota Madiun mencapai 51 persen. Persentase itu diperoleh dari seluruh sasaran vaksinasi, mulai tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum, serta remaja," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr. Denik Wuryani di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, untuk mencapai kekebalan kelompok setidaknya pemerintah menargetkan di masing-masing daerah proses vaksinasi mencapai 70 persen dari total sasaran penduduk.
Sesuai data, jumlah sasaran warga Kota Madiun untuk mendapatkan vaksin COVID-19 mencapai sekitar 154 ribu orang.
Untuk itu, proses vaksinasi terus dilakukan secara masif. Baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun lembaga lainnya.
"Yang penting vaksinnya ada dulu. Setelah ada, kami meningkatkan kapasitas teman-teman nakes. Baik SDM di puskesmas, rumah sakit, dan klinik yang ada akan kami optimalkan kemampuannya untuk pemberian vaksin. Kemudian Pemkot Madiun juga kerja sama dengan TNI dan Polri," kata dia.
Guna memastikan pasokan dan distribusi vaksin COVID-19, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat.
Denik menegaskan meski sudah mendapat vaksinasi, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Yakni prokes dengan menerapkan 6M, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan menjaga pola makan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021