PDI Perjuangan dan Partai Nasional Demokrat secara resmi mendaftarkan masing-masing satu nama untuk memperebutkan kursi calon wakil bupati Tulungagung untuk sisa masa bakti 2018-2023.

"Saya senang. Akhirnya parpol pengusung mengusulkan calon untuk mendampingi saya memimpin Tulungagung hingga 2023," kata Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.

Langkah politik kedua parpol dalam mengajukan kandidat masing-masing itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung, yang disaksikan langsung oleh Bupati Maryoto.

Penandatanganan kesepakatan untuk mengusung calon wabup itu dilakukan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Tulungagung, Susilowati dan Ketua DPD Partai Nasdem Tulungagung, Ahmad Djadi.

Kedua calon yang diusung juga ikut membubuhkan tanda tangan kesepakatan tersebut. PDIP mengusung Gatut Sunu Wibowo, seorang pengusaha dari Kecamatan Bandung.

Sedang Nasdem mengusung Panhis Yodhi Wirawan, yang berprofesi sebagai notaris. Proses selanjutnya berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2016, berkas penandatanganan ini dikirim ke DPRD Tulungagung, untuk diagendakan dalam rapat paripurna.

Menanggapi kesepakatan pengajuan calon wabup oleh PDIP dan Nasdem itu, Ketua DPRD Tulungagung Marsono memastikan proses selanjutnya akan dirapatkan oleh pimpinan DPRD, dengan memgundang seluruh pimpinan fraksi.

“Untuk membentuk panitia pemilihan, lalu panlih membentuk tata tertib pemilihan," kata Marsono.

Dijelaskan, panitia pemilihan akan dibentuk paling lambat seminggu ke depan, sekaligus pembuatan tatib. Panlih juga menentukan jadwal pelaksanaan pemilihan Wakil Bupati yang dilakukan oleh DPRD Tulungagung.

Disinggung target keseluruhan proses pemilihan, Marsono tak bisa memastikan kapan pemilihan akan dilakukan.

Namun, dirinya memastikan proses pemilihan dan pengisian jabatan wakil bupati akan terisi sebelum tenggat akhir Maret 2022.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021