Legislator menyatakan kesejahteraan warga di kawasan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Jatim, membutuhkan perhatian dari pemerintah kota setempat menyusul adanya penggabungan kelurahan di wilayah tersebut.

Sekretaris Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Budi Leksono di Surabaya, Rabu, mengatakan, wilayah Tanjung Perak bisa dibilang pintu masuk perekonomian di Surabaya bagian utara.

"Rugi kalau pemkot tidak bisa memanfaatkan potensi itu dengan baik untuk kesejehteran warga setempat," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, dengan adanya penggabungan dua kelurahan di Kecamatan Pabean Cantikan yakni Kelurahan Perak Timur dan Kelurahan Perak Utara yang melebur menjadi satu Kelurahan Tanjung Perak, kesejahteraan masyarakat setempat lebih diperhatikan.

Camat Pabean Cantian Dewanto Kusomo Legowo mengatakan sebelum adanya penggabungan dua kelurahan itu, pihaknya sudah melakukan penelitian dan sosialisasi sejak tahun 2018 hingga 2020.

Sedangkan untuk kebutuhan masyarakat berkaitan dengan perubahan data kependudukan atau KTP, Dewanto mentakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya.

Ia menjelaskan, untuk KTP dan KK warga cukup di kumpulkan secara kolektif di RT agar bisa langsung diproses di Kelurahan terlebih dahulu. Kemudian dari Kelurahan menyampaikan ke kecamatan untuk melakukan pembaharuan alamat maupun RT/RW.

"Kecamatan akan melakukan pencetakan atau dari Dispendukcapil yang akan mencetak. Itu nanti kami serahkan ke warga lagi melalui RT juga," kata Dewanto.

Ketua LPMK Perak Timur Surabaya Tamam mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan penggabungan dua kelurahan di Tanjung Perak tersebut karena bisa saja nanti akan menjadi suatu kekuatan yang dinilai besar dalam kekompakan masyarakatnya. 

Meski demikian, lanjut dia, dengan adanya penggabungan ini, pihaknya berharap Pemkot Surabaya lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Tanjung Perak nantinya.

"Kami mohon masyarakat bisa diperhatikan kesejahteraannya baik bantuan CSR pengusaha maupun bantuan lainnya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021