Pemerintah Kota Madiun membagikan daging kurban hasil penyembelihan dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah untuk ratusan anak setempat yang mengalami stunting atau kekerdilan pada anak.
"Daging kurban pada Idul Adha tahun ini juga dibagikan untuk anak yang mengalami stunting di Kota Madiun. Jumlahnya sekitar 900 anak," kata Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Selasa.
Menurut ia, pembagian daging kurban bagi anak stunting di Kota Madiun tersebut bertujuan peningkatan gizi dan imunitas tubuh sehingga diharapkan kasus stunting di Kota Madiun dapat segera berkurang.
Selain ratusan anak stunting, daging kurban dari Pemkot Madiun juga dibagikan kepada kaum difabel, janda tua, warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, hingga warga yang betul-betul membutuhkan.
Ia menjelaskan tahun 2021 ini Pemkot Madiun menyembelih 4 ekor sapi berukuran 780 kilogram hingga 1,07 Ton. Sapi-sapi tersebut disembelih secara terpisah, yakni 2 ekor di Masjid Agung, 1 ekor di Ponpes Az zahro, dan 1 ekor di rumah dinas wali kota. Pemisahan lokasi penyembelihan tersebut untuk menghindari kerumunan.
Selain itu, Pemkot Madiun juga menyembelih 10 ekor kambing yang seluruhnya akan dibagikan ke yayasan panti asuhan.
Wali Kota mengatakan perayaan Idul Adha 1442 Hijriah berbeda dengan hari kurban biasanya, karena pandemi. Baik dari segi pelaksanaan shalat Idul Adha, takbir, hingga penyembelihan hewan kurban.
Pada Idul Adha 1442 Hijriah, masyarakat harus menjalankan ibadahnya sendiri-sendiri di rumah karena sedang dalam masa PPKM darurat akibat pandemi COVID-19.
Wali Kota Madiun Maidi bersama istri juga melaksanakan Shalat Idul Adha 1442 H di rumah dinasnya yang berada di Jalan Pahlawan Kota Madiun. Meskipun digelar dengan suasana berbeda, hal itu tidak menghilangkan makna dari pelaksanaan Idul Adha.
Ia menilai perayaan Idul Adha di masa pandemi kali ini menjadi momentum untuk saling berbagi kepada sesama dan juga sebagai sarana untuk berdoa bersama agar kasus aktif COVID-19 segera turun, yang meninggal karena COVID-19 tidak ada, yang sakit segera pulang ke keluarga, dan rumah sakit segera kosong.
"Ini makna Idul Adha, semakin banyak kita berdoa di momentum Idul Adha, mudah-mudahan doa kita dikabulkan," kata dia.
Pihaknya terus meminta warga Kota Madiun untuk menaati protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan COVID-19 di Kota Madiun.
Prokes itu, yakni, memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan, demikian Maidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Daging kurban pada Idul Adha tahun ini juga dibagikan untuk anak yang mengalami stunting di Kota Madiun. Jumlahnya sekitar 900 anak," kata Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Selasa.
Menurut ia, pembagian daging kurban bagi anak stunting di Kota Madiun tersebut bertujuan peningkatan gizi dan imunitas tubuh sehingga diharapkan kasus stunting di Kota Madiun dapat segera berkurang.
Selain ratusan anak stunting, daging kurban dari Pemkot Madiun juga dibagikan kepada kaum difabel, janda tua, warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, hingga warga yang betul-betul membutuhkan.
Ia menjelaskan tahun 2021 ini Pemkot Madiun menyembelih 4 ekor sapi berukuran 780 kilogram hingga 1,07 Ton. Sapi-sapi tersebut disembelih secara terpisah, yakni 2 ekor di Masjid Agung, 1 ekor di Ponpes Az zahro, dan 1 ekor di rumah dinas wali kota. Pemisahan lokasi penyembelihan tersebut untuk menghindari kerumunan.
Selain itu, Pemkot Madiun juga menyembelih 10 ekor kambing yang seluruhnya akan dibagikan ke yayasan panti asuhan.
Wali Kota mengatakan perayaan Idul Adha 1442 Hijriah berbeda dengan hari kurban biasanya, karena pandemi. Baik dari segi pelaksanaan shalat Idul Adha, takbir, hingga penyembelihan hewan kurban.
Pada Idul Adha 1442 Hijriah, masyarakat harus menjalankan ibadahnya sendiri-sendiri di rumah karena sedang dalam masa PPKM darurat akibat pandemi COVID-19.
Wali Kota Madiun Maidi bersama istri juga melaksanakan Shalat Idul Adha 1442 H di rumah dinasnya yang berada di Jalan Pahlawan Kota Madiun. Meskipun digelar dengan suasana berbeda, hal itu tidak menghilangkan makna dari pelaksanaan Idul Adha.
Ia menilai perayaan Idul Adha di masa pandemi kali ini menjadi momentum untuk saling berbagi kepada sesama dan juga sebagai sarana untuk berdoa bersama agar kasus aktif COVID-19 segera turun, yang meninggal karena COVID-19 tidak ada, yang sakit segera pulang ke keluarga, dan rumah sakit segera kosong.
"Ini makna Idul Adha, semakin banyak kita berdoa di momentum Idul Adha, mudah-mudahan doa kita dikabulkan," kata dia.
Pihaknya terus meminta warga Kota Madiun untuk menaati protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan COVID-19 di Kota Madiun.
Prokes itu, yakni, memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan, demikian Maidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021